By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Resensi Ekologi Marx – John Belammy Foster
PB Jakarta Bangun Koperasi ‘Bottom Up’
Kisruh Koperasi dan MRT Bikin Iklim Usaha Buruk,  Ketua PB Jakarta Apresiasi Kebijakan Pramono Anung
Resensi Buku Karl Popper: Logika Penemuan Ilmiah
Kenapa Harus Adili Jokowi?

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Opini

Penggunaan DAK sebagai Alat Kampanye Politik di Kabupaten Kepulauan Meranti

Eko Zaiwan
Eko Zaiwan Diterbitkan : Jumat, 27 September 2024 | 20:19 WIB
Bagikan
Waktu Baca 4 Menit
FOTO: Eko Zaiwan, Alumni GMNI, Peneliti Presisi45. MARHAENIST
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – Kasus di Kabupaten Kepulauan Meranti, di mana Dana Alokasi Khusus (DAK) digunakan sebagai bagian dari kampanye politik Bupati yang mencalonkan diri kembali, menimbulkan pertanyaan besar tentang pemahaman dan fungsi DAK itu sendiri. Penerimaan DAK sering kali diglorifikasi oleh pemerintah daerah sebagai prestasi, padahal secara hukum dan substansi, DAK bukanlah bentuk penghargaan atau hasil keberhasilan suatu daerah.

  1. DAK Bukan Prestasi, Melainkan Bantuan

Berdasarkan UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta UU Nomor 1 Tahun 2022, DAK merupakan dana bantuan yang dialokasikan pemerintah pusat untuk menangani kebutuhan spesifik di daerah yang memiliki urgensi, seperti kemiskinan, infrastruktur yang rusak, pendidikan, dan kesehatan. Alokasi DAK didasarkan pada indikator-indikator objektif yang mencerminkan masih adanya masalah mendesak di daerah tersebut.

Dalam hal ini, penerimaan DAK di Kabupaten Kepulauan Meranti menunjukkan bahwa daerah ini masih memiliki tantangan besar dalam hal pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, dan ekonomi. Penerimaan DAK bukanlah hasil dari pengelolaan ekonomi daerah yang baik, melainkan sebuah pengakuan dari pemerintah pusat bahwa daerah tersebut masih memerlukan bantuan untuk mengatasi masalah-masalah kritis. Dengan demikian, menjadikan penerimaan DAK sebagai bahan kampanye politik adalah tindakan yang tidak tepat dan cenderung menyesatkan publik.

  1. Kampanye yang Menyesatkan

Penggunaan narasi DAK sebagai “kesuksesan” Bupati dalam kampanye politiknya di Kabupaten Kepulauan Meranti, yang mencalonkan diri kembali, tidak hanya memanipulasi fakta, tetapi juga bertentangan dengan tujuan utama dari DAK. DAK tidak diberikan sebagai penghargaan atas kinerja pemerintah daerah, melainkan sebagai bantuan untuk memperbaiki kekurangan yang masih ada. Dengan menggunakan DAK sebagai bahan kampanye, seolah-olah menunjukkan bahwa Bupati berhasil mengelola daerah dengan baik, padahal justru sebaliknya—DAK diterima karena adanya masalah yang memerlukan perhatian segera. Klaim keberhasilan melalui penerimaan DAK ini juga mengaburkan perbedaan antara DAK dan Dana Bagi Hasil (DBH). DBH merupakan bentuk nyata dari prestasi ekonomi daerah, di mana dana tersebut dihasilkan dari kontribusi ekonomi daerah terhadap pendapatan nasional melalui pajak atau sumber daya alam. Jika sebuah daerah menerima DBH yang besar, itu menunjukkan keberhasilan pengelolaan ekonomi daerah tersebut. Sementara itu, DAK justru mencerminkan bahwa daerah tersebut masih tergolong tertinggal dan memerlukan bantuan.

  1. Fokus Seharusnya pada Peningkatan Kemandirian Ekonomi
Baca Juga:   Mengapa Harus #AdiliJokowi? Analisis Dampak Kebijakan dan Pengelolaan Anggaran yang Menyebabkan Kesengsaraan Rakyat

Alih-alih menggunakan DAK sebagai alat politik, pemerintah daerah seharusnya fokus pada bagaimana memanfaatkan DAK secara efektif untuk menyelesaikan permasalahan spesifik yang dihadapi. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti harus berupaya meningkatkan kemandirian ekonomi daerah melalui kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan berkelanjutan.

Dengan begitu, ketergantungan terhadap bantuan pusat, seperti DAK, dapat berkurang seiring dengan peningkatan pendapatan asli daerah dan peningkatan DBH yang lebih mencerminkan prestasi ekonomi. DAK seharusnya digunakan sebagai solusi sementara untuk memperbaiki masalah-masalah mendesak, bukan dijadikan bahan kampanye yang menyesatkan. Dalam jangka panjang, pemerintah daerah perlu membangun strategi yang lebih solid untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi di tingkat lokal, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada bantuan pusat dan menunjukkan prestasi yang sesungguhnya melalui peningkatan DBH.

  1. Kesimpulan: Penggunaan DAK sebagai Kampanye adalah Manipulasi

Penggunaan DAK sebagai alat kampanye di Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan tindakan yang tidak tepat dan menyesatkan. DAK tidak boleh dianggap sebagai hasil dari keberhasilan pemerintah daerah, tetapi sebagai pengingat bahwa daerah tersebut masih memerlukan bantuan untuk mengatasi berbagai tantangan. Pemerintah daerah seharusnya fokus pada bagaimana menggunakan DAK secara optimal untuk menyelesaikan masalah, bukan menggunakannya untuk menciptakan kesan keberhasilan politik yang palsu. Kesuksesan daerah sejati akan tercermin dari pengurangan ketergantungan pada DAK dan peningkatan penerimaan DBH yang berbasis pada pertumbuhan ekonomi yang sehat dan mandiri.

Penulis: Eko Zaiwan, Peneliti Presisi45 (Alumni GMNI).

 

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Resensi Ekologi Marx – John Belammy Foster
Jumat, 12 September 2025 | 00:53 WIB
PB Jakarta Bangun Koperasi ‘Bottom Up’
Senin, 8 September 2025 | 00:15 WIB
Kisruh Koperasi dan MRT Bikin Iklim Usaha Buruk,  Ketua PB Jakarta Apresiasi Kebijakan Pramono Anung
Senin, 8 September 2025 | 00:07 WIB
Resensi Buku Karl Popper: Logika Penemuan Ilmiah
Minggu, 7 September 2025 | 23:24 WIB
Kenapa Harus Adili Jokowi?
Minggu, 7 September 2025 | 21:46 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Lukisan Pakde Karwo Menolak Terbakar: Isyarat Zaman dari Api Grahadi, Ramalan Jayabaya yang Hidup
Marhaenis
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Opini

Soekarno dan Pramuka: Gerakan Indonesia Merdeka Menuju Indonesia Maju

Marhaenist.id - "Pramuka adalah bagian dari gerakan Indonesia merdeka." Pernyataan ini bukanlah…

Kabar PA GMNI

Alumni GMNI dan Tuntutan Pemberian Hak-Hak Pensiun Untuk Bung Karno

Marhaenist - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pengurus Pusat Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa…

Kabar GMNI

Bung Yusuf, Api yang Kembali Menyala Buat GMNI

Marhaenist.id - Sudah enam tahun lamanya ia meninggalkan kampus. Namanya Yusuf, dulu…

Kabar GMNI

Merajut Keberlanjutan dan Kemandirian Komisariat, DPK GMNI Hukum UNIB Gelar MAK

Marhaenist.id, Bengkulu – Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Opini

Dari Sulawesi untuk DPP: ‘Persatuan adalah Kunci Menuju Kejayaan GMNI’

Marhaenist.id - Kondisi internal Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) saat ini tengah…

Nurmiyati Bagit & Bahtiar Husni. MARHAENIST
Marhaen

Nurmiyati Bagit, Korban Lakalantas di Ternate Desak Penahanan Pelaku Demi Keadilan

Marhaenist, Ternate - Seorang ibu rumah tangga di Ternate, Maluku Utara, Nurmiyati…

Internasionale

Inilah Identitas Pelaku Penembakan Keoada Donald Trump di Pennsylvania

Marhaenist - Biro Penyelidikan Federal Amerika Serikat (FBI) mengungkapkan identitas pelaku penembakan…

Indonesiana

Indonesiaku Lagu Baru Erros Djarot, Menerawang, Memandang Tentang ke Indonesiaan

Marhaenist.id - Nasionalis, siapa sih di sini yang enggak kenal dengan Erros Djarot?…

Kabar GMNI

Tanggapi Issu Kongres Versi Imanuel, Eksponen GMNI: Jangan Terprovokasi Jika tidak Menyatukan

Marhaenist.id, Jakarta – Polemik internal Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) kembali memanas.…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?