Dalam sesi materinya yang berjudul “Tantangan dan Peluang Pemuda dalam Menjaga Ideologi Pancasila, Demokrasi ala Indonesia, dan Hak Asasi Manusia”, Rudi Tanjung menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi generasi muda dalam mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa.
Ia mengingatkan bahwa pemuda harus lebih waspada terhadap ancaman polarisasi sosial yang dapat melemahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
“Hari ini kita melihat bagaimana kaum muda sering terpecah oleh berbagai kepentingan, terutama oleh pemilik modal. Fenomena ini harus kita sadari dan lawan dengan cara memperkuat kembali nilai-nilai Pancasila, baik di lingkungan intelektual maupun masyarakat luas,” tegasnya.
Rudi juga menyoroti ketimpangan sosial yang masih terjadi di Kepulauan Meranti. Ia menilai bahwa kesenjangan ini disebabkan oleh kurangnya kesiapan pemuda dalam menghadapi realitas kapitalisme yang masih dibalut oleh feodalisme dan dominasi kelompok borjuis.
“Kita tidak bisa menutup mata terhadap ketidakadilan sosial di sekitar kita. Pemuda harus berani keluar dari zona nyaman, berpikir kritis, dan mengambil peran aktif dalam membangun bangsa. Jangan hanya menjadi objek politik atau ekonomi yang dikendalikan segelintir orang,” ujarnya.
Sementara itu, Sudandri, S.H., dalam sesi materinya yang berjudul “Pentingnya Demokrasi dalam Pembangunan dan Partisipasi Pemuda”, menekankan bahwa pemuda adalah ujung tombak pembangunan bangsa.
Ia mengajak generasi muda untuk lebih aktif dalam sistem demokrasi, baik melalui jalur politik, sosial, maupun ekonomi. Ketua DEMA STAI Nurul Hidayah, Faizul, berharap seminar ini dapat menjadi pemantik kesadaran kolektif bagi mahasiswa dan pemuda Kepulauan Meranti untuk lebih peduli terhadap masa depan bangsa.
“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti pada seminar, tetapi juga menjadi awal dari gerakan intelektual yang lebih luas. Pemuda harus berani bergerak, bersuara, dan bertindak demi Indonesia yang lebih baik,” pungkasnya.
Di tengah derasnya arus globalisasi dan perubahan sosial, seminar ini menjadi momentum penting bagi generasi muda untuk kembali kepada nilai-nilai Pancasila, menjaga demokrasi yang berkeadilan, serta memperjuangkan hak-hak rakyat.
Penulis: Bung Rudi/Editor: Bung Eko Zaiwan.