MARHAENIST – Bergema usai pertandingan Timnas Indonesia vs Australia di stadion GBK Senayan, teriakan Mulyono menyambut presiden Joko Widodo (Jokowi) yang turun menemui pelatih dan pemain Timnas.
Sejumlah penonton pun meneriakkan nama Mulyono saat Jokowi menyalami pelatih Shin Tae Yong hingga pemain Timnas dan Maarten, meskipun dia masih menjabat sebagai presiden, sepertinya tidak serta-merta diakhir masa kekuasaannya membuat rakyat tetap respek, teriakan Mulyono menyambar dari keriuhan Tribun stadion GBK kepada orang nomor satu di Indonesia itu seolah mengejek dan mengumpatnya.
Teriakan tersebut juga justru malah seperti menenggelamkan nama Jokowi yang dulunya selalu di eluh-eluhkan oleh para pendukungnya kini justru terjadi sebaliknya, banyak dari mereka yang kini menentang dan resisten terhadap apa yang Jokowi lakukan.
Video pendek itu tersebar di media sosial X dan membuat warganet heboh memberikan reaksi beragam.
Dalam video yang diunggah oleh akun X @triwul82. Dalam video itu tampak Jokowi lagi bersalaman dengan Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong.
“Teriakan “mulyono” menggema di gbk…..” tulis @triwul82.
Teriakan “mulyono” menggema di gbk…..🤣#TimnasDay pic.twitter.com/ciIXJdmOqs
— kiv z (@triwul82) September 11, 2024
Terlihat saat Jokowi menyapa para pemaian, Tribun pun riuh berteriak Mulyono.
“Mulyono.. Mulyono.. Mulyono,” teriakan suara penonton.
Hal itu membuat teriakan ‘Mulyono’ ini pun menjadi viral di medsos hingga menuai beragam komentar dari warganet khususnya di X/Twitter.
“Bukti sudah muak lihat Mulyono sekeluarga,” ucap netizen.
“Yang menyedihkan di teriakin ‘huuu’ dari tribun.. seakan beliau tidak ada lagi wibawanya sebagai presiden,” timpal netizen.
“Setelah semua aibnya terbongkar, sekarang di hujat warganya.. aduh, mau digimanakan lagi sih pak? Wibawamu hilang,” kata netizen.
“Rakyat sudah hilang respect,” timpal netizen lainnya.
Siapakah Mulyono, Dari Mana Asal-Usulnya?
Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), yang lahir dengan nama asli Mulyono. Meskipun dikenal luas sebagai Joko Widodo, perjalanan nama Mulyono ke Joko Widodo memberikan wawasan menarik tentang perubahan identitas dan latar belakangnya.
Jokowi merupakan anak pertama dan satu-satunya putra dari empat bersaudara, dengan tiga adik perempuan. Ayahnya, Widjiatno Noto, adalah seorang tukang kayu, dan ibunya, Sujiatmi Notomiharjo, adalah seorang ibu rumah tangga. Saat lahir, bayi tersebut awalnya dinamai Mulyono, bukan Joko Widodo.
Dalam wawancara, Jokowi menjelaskan bahwa perubahan dari Mulyono menjadi Joko Widodo terjadi karena ia mengalami berbagai masalah kesehatan semasa kecil.
Nama Mulyono, yang berarti “mulia”, dianggap tidak sesuai untuk kondisi bayi tersebut. Oleh karena itu, nama tersebut diubah menjadi Joko Widodo, yang berarti “anak laki-laki yang selamat dan sejahtera”.
Di sisi lain, akun X yang membahas ancaman terkait nama asli Jokowi mengangkat topik tentang ilmu klenik atau mistis yang berhubungan dengan perdukunan dan roh leluhur.
Akun tersebut menyatakan bahwa seseorang yang lahir pada weton Rabu Pon akan mengalami kelemahan jika nama asli mereka menjadi terkenal atau sering disebut oleh publik.
Akibatnya, banyak netizen mulai mengirim pesan langsung ke akun X maupun Instagram Jokowi, menggunakan nama kelahirannya, ‘Mulyono’.
Perubahan nama ini tidak hanya mencerminkan transformasi pribadi Jokowi, tetapi juga merupakan bagian dari strategi komunikasi politik. Dalam konteks ini, nama Joko Widodo lebih mudah diingat dan lebih mencerminkan karakter yang dekat dengan masyarakat. Nama ini juga mencerminkan gaya kepemimpinan yang sederhana dan bersahaja, sejalan dengan citra yang ingin dibangun oleh Joko Widodo sebagai seorang pemimpin yang dekat dengan rakyat.
Nama tidak hanya berfungsi sebagai identitas pribadi, tetapi juga sebagai simbol dari perjalanan hidup dan aspirasi individu. Dalam hal ini, perubahan nama Joko Widodo merupakan cerminan dari evolusi dalam perjalanan karir politik dan kepemimpinan yang menghubungkan masa lalu dengan masa depan.