By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Gelar Konfercab Persatuan, Rifki Pratama dan Andi Supriyanto Resmi Pimpin GMNI Bima
Refleksi Hari Jadi Kabupaten Rohul Ke-26 Tahun, GMNI: Momentum Evaluasi Pembangunan dan Penguatan Nasionalisme Kerakyatan
Heri Purnomo Kembali Terpilih Secara Aklamasi sebagai Ketua PA GMNI Kota Bekasi
Erick Thohir dan Serangkaian Keputusan Aneh
Pertumbuhan Ekonomi Yang Menyisakan Luka Sosial dan Ekologis

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Kabar GMNI

GMNI Surabaya Soroti Kebijakan Parkir Minimarket: Premanisme Dilegalkan Lewat Kebijakan Parkir, UMKM Justru Jadi Korban

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Jumat, 13 Juni 2025 | 23:19 WIB
Bagikan
Waktu Baca 4 Menit
Foto: Alfito. Sekretaris DPC GMNI Surabaya 2025-2027. (Dokumen Istimewa)/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id, Surabaya — Kebijakan Pemerintah Kota Surabaya yang melarang pelaku usaha ritel seperti Alfamart dan Indomaret menyewakan area parkirnya kepada pedagang kecil, serta kewajiban penyediaan juru parkir secara mandiri, menuai kritik keras dari organisasi mahasiswa.

Sekretaris DPC GMNI Surabaya, Alfito Rafif, menyebut kebijakan ini tidak hanya menyulitkan pelaku usaha, tetapi juga membuka ruang praktik premanisme yang dilegalkan melalui aturan resmi.

Dalam wawancara bersama media, Alfito menyampaikan bahwa kondisi ini mencerminkan kekacauan tata kelola perparkiran di Surabaya yang pada akhirnya mematikan semangat wirausaha lokal dan menghambat penciptaan lapangan kerja.

“Ada pajak parkir yang ditarik dari pelaku usaha, tapi lucunya mereka juga dibebani kewajiban menggaji dan menyediakan juru parkir. Kalau tidak, tokonya bisa ditutup. Ini tekanan yang tidak adil dan mencerminkan bagaimana negara malah melempar tanggung jawab ke pelaku usaha,” ujar Alfito, Kamis (12/6/2025).

Menurutnya, pelarangan penyewaan area parkir kepada tenant UMKM juga merupakan bentuk kebijakan yang tak masuk akal. Pasalnya, lahan yang digunakan bukan fasilitas umum atau trotoar, melainkan properti milik toko yang seharusnya sah dimanfaatkan untuk aktivitas ekonomi tambahan.

“Ini jadi ironi. Di satu sisi pemerintah mengampanyekan dukungan terhadap UMKM, tapi di sisi lain justru menghambat kolaborasi pelaku usaha besar dan kecil. Masa dalam satu bidang tanah, pelaku usaha harus urus dua izin hanya karena mereka ingin bantu pedagang kecil untuk berjualan di tempat strategis?,” lanjutnya.

GMNI Surabaya menilai, ketidakpastian dan tekanan kebijakan ini membuat pelaku usaha ragu untuk berinovasi dan berkontribusi pada ekosistem ekonomi lokal. Menurut Alfito, praktik seperti ini tidak jauh beda dengan premanisme, hanya saja dibalut legalitas formal.

Baca Juga:   UKT Naik, Mahasiswa Tercekik, GMNI Surabaya: Pemerintah Tidak Berpihak Pada Pendidikan

“Ini bukan sekadar parkir, tapi cermin kegagalan tata kelola. Premanisme tidak selalu muncul dari orang yang bawa senjata. Tapi ketika aturan menekan yang lemah dan memberi ruang bagi pungutan liar, itu juga bentuk premanisme. Sayangnya, yang dilegalkan oleh sistem,” tegasnya.

GMNI juga menilai bahwa Pemerintah Kota Surabaya selama ini gagal mengatasi praktik parkir liar yang nyata-nyata marak di berbagai titik kota. Alih-alih membenahi persoalan tersebut, justru yang ditekan adalah pelaku usaha resmi yang sudah membayar pajak dan menciptakan lapangan kerja.

“Pemkot seharusnya fokus pada penertiban parkir liar yang menyusahkan warga dan sering kali dikelola oleh oknum tak bertanggung jawab. Tapi yang terjadi justru pelaku usaha sah yang ditekan, dan pedagang kecil yang disingkirkan dari tempat usaha mereka,” jelas Alfito.

DPC GMNI Surabaya meminta agar Pemkot Surabaya mengevaluasi ulang seluruh kebijakan perparkiran dan penyewaan lahan usaha yang saat ini diberlakukan. Menurut mereka, keberpihakan terhadap rakyat kecil dan pelaku usaha bukan hanya jargon politik, tapi harus dibuktikan dalam bentuk kebijakan yang adil, fleksibel, dan memberdayakan.

“Kami mendesak adanya transparansi dan keadilan dalam pengelolaan ruang kota, termasuk area parkir dan ruang usaha. Jangan biarkan regulasi kaku justru mematikan potensi ekonomi warga. Kalau pelaku usaha besar saja ditekan, apalagi nasib pedagang kecil yang tak punya akses ke perlindungan hukum?” tutupnya.

GMNI Surabaya menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal isu ini dan siap berdialog langsung dengan pihak Pemkot demi mendorong pembenahan kebijakan secara struktural. Bagi GMNI, keadilan sosial bukan sekadar slogan, tapi perjuangan nyata di tengah kompleksitas kota.***

Penulis: Redaksi/Editor: Bung Wadhaar.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Gelar Konfercab Persatuan, Rifki Pratama dan Andi Supriyanto Resmi Pimpin GMNI Bima
Senin, 13 Oktober 2025 | 00:21 WIB
Refleksi Hari Jadi Kabupaten Rohul Ke-26 Tahun, GMNI: Momentum Evaluasi Pembangunan dan Penguatan Nasionalisme Kerakyatan
Minggu, 12 Oktober 2025 | 16:32 WIB
Heri Purnomo Kembali Terpilih Secara Aklamasi sebagai Ketua PA GMNI Kota Bekasi
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 22:25 WIB
Erick Thohir dan Serangkaian Keputusan Aneh
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 21:48 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Yang Menyisakan Luka Sosial dan Ekologis
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 08:38 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Metodologi KIV: Sebagai Alat Perjuangan GMNI Melawan Tangangan Zaman
Artikel
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

IndonesianaOpini

Kelompok Anarko, Dalang Dibalik Kerusuhan Agustus 2025 di Indonesia?

Marhaenist.id - Sejarah pergerakan Mahasiswa 98, yang menjadi korban penjarahan adalah orang-orang…

Kabar GMNI

Soroti Kasus Korupsi Pembebasan Lahan Pasar, GMNI Mamasa Desak Kejati Sulbar Segera Tetapkan Tersangkanya

Marhaenist.id, Mamasa - Terkait dengan kasus korupsi pembebasan lahan Pasar Mamasa, pihak…

Indonesiana

Lagi Viral, Tren Pengibaran Bendera One Piece adalah Simbol Keresahan Rakyat terdahap Pemerintah

Marhaenist.id - Menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, media sosial diramaikan oleh…

Opini

Amerika Serikat Bakal Jadi Raksasa Crypto? Sementara El Salvador Sukses, Indonesia Masih Terjebak di Bursa Saja!

Marhaenist.id - Dalam beberapa tahun terakhir, dunia kripto telah mengalami revolusi yang…

Foto: Stevani Evarista dan Salwa Azhari Riefhantza Putri (Mahasiswi STIH IBLAM) Bersama Dosen Pendamping Prof. Dr. Gunawan Nacrahwi S.H,M.H. MARHAENIST
Infokini

Mahasiswi STIH IBLAM Angkat Isu HAM dan Demokrasi dalam Lomba Esai GALAKSI 2025

Marhaenist.id, Jakarta, - Dua mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) IBLAM, Stevani…

Kabar PA GMNI

Resmi Terpilih Melalui Konfercab ke I, Fadli Lahalik Berharap Kehadiran PA GMNI Touna dapat Memberi Manfaat untuk Rakyat

Marhaenist.id, Touna - Konferensi Cabang (Konfercab) ke-I Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa…

Kabar GMNI

DPC GMNI Bantaeng Kutuk Keras Tindakan Represif Oknum ASN Dinas PUPR Sinjai terhadap Kader GMNI Sinjai

Marhaenist.id, Bantaeng - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Kabar GMNI

Tanggapi Dualisme yang Sedang Terjadi, DPC GMNI Sejabodetabeksu Layangkan Pernyataan Sikap

Marhaenist.id, Jakarta - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Belajar Koperasi

Agenda Aksi New Delhi tentang Masa Depan Koperasi: Menciptakan Kemakmuran untuk Semua

A. Mukadimah Kami, para peserta Konferensi Koperasi Global ICA 2024 yang meluncurkan…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?