By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Gelar Konfercab Persatuan, Rifki Pratama dan Andi Supriyanto Resmi Pimpin GMNI Bima
Refleksi Hari Jadi Kabupaten Rohul Ke-26 Tahun, GMNI: Momentum Evaluasi Pembangunan dan Penguatan Nasionalisme Kerakyatan
Heri Purnomo Kembali Terpilih Secara Aklamasi sebagai Ketua PA GMNI Kota Bekasi
Erick Thohir dan Serangkaian Keputusan Aneh
Pertumbuhan Ekonomi Yang Menyisakan Luka Sosial dan Ekologis

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Opini

Erick Thohir dan Serangkaian Keputusan Aneh

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Sabtu, 11 Oktober 2025 | 21:48 WIB
Bagikan
Waktu Baca 5 Menit
Erick Thohir dan Serangkaian Keputusan Aneh (Sumber foto: Fb Edi Subroto)/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – Beberapa hari ini, saya membaca kembali rekam jejak bisnis dan kebijakan Erick Thohir. Semakin saya dalami, semakin menarik. Dan jujur saja, membingungkan.

Erick seperti mempunyai dua wajah: satu di bidang bisnis yang sangat impresif, dan satu lagi di ruang publik yang sarat tanda tanya.

Kita tahu, Erick berangkat dari dunia usaha. Ia pemilik Mahaka Group, sebuah konglomerasi media dan event organizer yang melahirkan banyak jaringan radio, televisi, hingga platform digital.

Di bidang olahraga pun kiprahnya panjang. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Perbasi 2004-2006, lalu memimpin Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) sampai 2019. Dengan jaringan dan pengaruh sebesar itu, ia punya akses luas ke lingkaran elite bisnis global.

Bukti konkretnya: Erick pernah punya saham di klub NBA Philadelphia 76ers, juga di Inter Milan dan D.C. United. Setelah melepas dua klub besar itu, ia membeli saham Oxford United di Inggris, dan di dalam negeri, menggandeng Kaesang Pangarep menguasai Persis Solo.

Singkatnya, Erick adalah figur yang tahu betul bagaimana memutar uang dan membangun jejaring kekuasaan lewat olahraga.

Tapi menariknya, justru di titik ketika Erick memegang jabatan publik sebagai Menteri BUMN, muncul sejumlah keputusan yang sulit dimengerti.

Foto: Edi Subroto, Alumni GMNI Yogyakarta/MARHAENIST.

Mari kita mulai dari kasus Lalu Sudarmadi. Mantan Komisaris Utama ASDP ini mengaku dipecat sebulan setelah mengirimkan surat resmi kepada Erick Thohir pada Maret 2020.
Surat itu bukan surat pribadi, melainkan laporan pengawasan. Isi pokoknya memperingatkan bahwa proses KSU dan akuisisi PT Jembatan Nusantara berisiko merugikan negara.

Secara hukum, Lalu sedang menjalankan tugasnya. Pasal-pasal dasar dalam UU Perseroan jelas: komisaris wajib mengawasi dan memberi nasihat dengan itikad baik. Tapi yang terjadi malah sebaliknya.

Baca Juga:   Menyoal Argumentasi Filosofis Konversi Kepemilikan BUMN Menjadi Kepemilikan Langsung oleh Rakyat

Bukannya Lalu Sudarmadi mendapat apresiasi, Lalu justru diberhentikan. Bukan hanya dia, jajaran direksi dan komisaris lain yang menolak akuisisi itu juga turut dipecat.

Kalau begini, sulit untuk tidak curiga bahwa Erick tidak nyaman dengan pengawasan. Padahal, sebagai menteri yang mengusung jargon “transparansi dan profesionalisme”, ia justru terlihat alergi terhadap kontrol internal.

Belum selesai soal itu, Maret 2025 muncul kabar baru: Erick mengangkat Silfester Matutina sebagai Komisaris PT Rajawali Nusantara Indonesia (ID Food). Sekilas mungkin terlihat biasa. Tetapi masalahnya, Silfester adalah terpidana kasus pencemaran nama baik Jusuf Kalla dan sudah divonis 1,5 tahun penjara.

Yang mencengangkan lagi, keputusan itu melanggar aturan yang ditandatangani Erick sendiri.

Permen BUMN Nomor 3 Tahun 2023 mengatur bahwa calon komisaris harus berintegritas. PP No. 23 Tahun 2022 bahkan menegaskan, komisaris yang sudah dinyatakan bersalah secara hukum seharusnya diberhentikan, bukan justru diangkat.

Bukankah Erick seharusnya paling tahu isi regulasi ini? Permen BUMN Nomor 3 Tahun 2023 ia yang tandatangani sendiri. Maka wajar jika publik bertanya: apakah penunjukan Silfester murni profesional, atau ada kepentingan lain di baliknya?

Masalah tidak berhenti di ranah BUMN. Di PSSI, sebagai ketua umum, Erick kembali membuat keputusan yang mengundang kontroversi: memecat Shin Tae-yong.

Alasannya disebut “karena dinamika internal tim nasional yang kompleks.” Tapi publik justru melihat yang sebaliknya: Timnas di bawah STY sedang naik daun. Arab Saudi bahkan sempat kebobolan 2-0 di GBK, performa yang jarang terjadi.

Tetapi hanya beberapa hari setelah itu, STY didepak. Begitu Timnas kalah 3-2 dari Arab Saudi di Jeddah, warganet menjadi marah. Gelombang komentar muncul di mana-mana, dan satu nama jadi sasaran: Erick Thohir. Ia dianggap sebagai biang keladi kekalahan tim nasional.

Baca Juga:   Trisakti Bung Karno: Jalan Ideologis Menghadapi Krisis Bangsa Hari Ini

Saya tidak tahu seberapa besar pengaruh keputusan itu terhadap moral tim, tapi momentum pemecatan STY jelas tidak tepat. Ketika performa sedang membaik, publik butuh konsistensi, bukan kejutan politik.

Jika kita rangkai benang merahnya, pola Erick terlihat jelas: keputusan besar diambil dengan cepat, tetapi sering kali tidak disertai kejelasan dasar pertimbangannya. Dari ASDP, ke ID Food, hingga ke PSSI.

Saat ini, di tengah babak penentuan selanjutnya, menghadapi Irak yang tangguh, saya pribadi sedikit pesimis.

Yang saya persoalkan bukan karena kemampuan pemain Timnas, tetapi karena manajerial yang kacau. Dan seperti biasa, publik akan disuruh percaya bahwa semua ini demi kepentingan bangsa.***


Penulis: Edi Subtoto, Alumni GMNI Yogyakarta.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Gelar Konfercab Persatuan, Rifki Pratama dan Andi Supriyanto Resmi Pimpin GMNI Bima
Senin, 13 Oktober 2025 | 00:21 WIB
Refleksi Hari Jadi Kabupaten Rohul Ke-26 Tahun, GMNI: Momentum Evaluasi Pembangunan dan Penguatan Nasionalisme Kerakyatan
Minggu, 12 Oktober 2025 | 16:32 WIB
Heri Purnomo Kembali Terpilih Secara Aklamasi sebagai Ketua PA GMNI Kota Bekasi
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 22:25 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Yang Menyisakan Luka Sosial dan Ekologis
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 08:38 WIB
Metodologi KIV: Sebagai Alat Perjuangan GMNI Melawan Tangangan Zaman
Jumat, 10 Oktober 2025 | 14:12 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Gelar PPAB Raya, GMNI Lebak Cetak Puluhan Kader
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Kabar GMNI

Peringati HUT Kemerdekaan RI, DPC GMNI Touna dan DPK GMN Bung Tomo Manajenen Gelar Nobar Sekaligus Bedah Film bersama Masyarakat

Marhaenist.id, Touna - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik…

Kabar GMNI

Tebar Kebaikan di Bulan Ramadhan, GMNI dan Dirintelkam Polda Riau Kolaborasi Berbagi Paket Sembako ke Panti Asuhan

Marhaenist.id, Pekanbaru - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Kabar GMNI

Gelar PPAB, GMNI UIN Salatiga Tanamkan Jiwa Nasionalis dan Sosialis

Marhaenist.id, Salatiga - Dewan Pimpinan Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Kabar GMNI

Puluhan Mahasiswa Yogyakarta Gelar Diskusi Menolak Politisasi Bansos

Marhaenist.id, Yogyakarta - Puluhan mahasiswa Yogyakarta dengan mengatasnamakan Forum Mahasiswa Yogyakarta melakukan…

Opini

Soal Ojol, Pemerintah Jadi Budak Korporasi

Marhaenist - Para pengemudi ojek online (Ojol) akhir akhir ini melakukan unjuk…

Polithinking

Isi Masa Tenang, Ganjar Pilih Kongkow Lesehan Bareng Warga

Marhaenist.id, Semarang - Ganjar Pranowo mengisi masa tenang kampanye menonton Slank bersama…

Foto: Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jakarta Selatan, Dendy Se. MARHAENIST
Kabar GMNI

GMNI Jakarta Selatan Desak Bawaslu Bertindak Tegas Terkait Pernyataan Kontroversial Suswono

Marhaenist.id, Jakarta – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Jakarta Selatan menyampaikan…

Insight

Cara Melakuan Registrasi Data Alumni GMNI di Website Resmi PA GMNI

Marhaenist.id – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) adalah salah satu organisasi mahasiswa…

Kabar GMNI

DPC GMNI Jaktim Dukung Pemerataan Anggaran KJP melalui Dana Sarapan Pagi Gratis

Marhaenist.id, Jakarta - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?