By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Gelar Sarasehan, GMNI Surabaya: Teguhkan Persatuan Kader, Akhiri Dualisme Kepemimpinan
Resmi Dilantik, DPC GMNI Halut Komitmen Kawal Kebijakan Pemda yang Pro Rakyat
Arjuna Putra Aldino Lantik Pengurus DPC GMNI Halut Periode 2025-2027
DPD PA GMNI Kaltim Tolak Pemangkasan DBH yang Dinilai Sangat Tidak Adil
Tambang Rampok Hak Rakyat, Ketua PA GMNI Kaltim Desak Presiden Prabowo Hentikan Operasi 13 Perusahaan Raksasa

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Sukarnoisme

Kisah Bung Karno Menjelang Idul Fitri

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Selasa, 26 Maret 2024 | 09:42 WIB
Bagikan
Waktu Baca 3 Menit
Foto: Bung Karno, Bapak Marhaenisme yang juga merupakan Presiden Indonesia yang pertama/Marhaenist.id.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – Presiden RI Pertama Ir Soekarno menyimpan sejumlah kisah menarik menjelang Idul Fitri. Meskipun seorang Presiden, Bung Karno ternyata tidak beda dengan rakyat biasa ketika menghadapi Lebaran.

Menjelang Lebaran, sang Proklamator menemui mantan Menteri Luar Negeri DR. Roeslan Abdulgani untuk dicarikan uang.

“Cak, tilpuno Anang Thayib. Kondo’o nek aku gak duwe dhuwik,” kata Bung Karno… (Cak, teleponkan Anang Thayib. Beritahu kalau aku tak punya uang…)

Anang adalah keponakan Roeslan, tinggal di Gresik, seorang pengusaha peci (kopiyah) merek Kuda Mas yang sering dikenakan oleh Soekarno.

“Beri aku satu peci bekasmu. Saya akan lelang,” kata Roeslan Abdulgani.

“Bisa laku berapa, Cak..?” tanya Soekarno.

“Wis ta laa, serahno ae soal iku nang aku. Sing penting beres,” sahut Roeslan. (Sudahlah, serahkan saja soal itu pada saya. Yang penting beres).

Roeslan lalu menyerahkan kepada Anang satu peci yang bekas dipakai Soekarno.

Roeslan kaget ternyata jumlah peserta lelang begitu banyak, semuanya pengusaha asal Gresik dan Surabaya. Tapi yang membuatnya sangat terkejut ternyata Anang melelang tiga peci.

“Saudara-saudara,” kata Anang. “Sebenarnya hanya satu peci yang pernah dipakai Bung Karno. Tetapi saya tidak tahu lagi mana yang asli bekas Bung Karno. Yang penting ikhlas atau tidak..?”

“Ikhlas..!!!” seru para peserta lelang antusias.

“Alhamdulillah,” sahut Anang.

Zakat Fitrah Bung Karno

Dalam waktu singkat terkumpul uang sepuluh juta rupiah. (kala itu sangat besar nilainya). Semua uang itu segera diserahkan Anang kepada Roeslan.

“Hei… Asline lak siji se,” kata Roeslan. (Yang asli cuma satu kan..?)

“Iyaa. Sebenarnya dua peci lainnya itu yang akan saya berikan untuk Bung Karno,” kata Anang.

Baca Juga:   Breaking News: Yurike Sanger, Istri Ke 7 Bung Karno Dikabarkan Meninggal Dunia

“Tapi kok kedua peci itu jelek..??”

“Memang sengaja saya buat jelek. Saya ludahi, saya basahi, saya kasih minyak, supaya kelihatan bekas dipakai,” sahut Anang.

“Koen iki kurang ajar Nang, mbujuki wong akeh,” Roeslan ekting ngamuk. (Kamu kurang ajar Nang Nang. Nipu banyak orang).

“Nek gak ngono gak oleh dhuwik akeh,” enteng saja Anang menjawabnya. (Kalau nggak begitu mana mungkin bisa dapat banyak uang).

Roeslan kemudian menyerahkan semua uang hasil lelang kepada Soekarno.

“Cak, kok akeh men dhuwike…??” Bung Karno kaget. (Banyak banget uangnya)

“Iku akal-akalane Anang,” jelas Roeslan. (Itu semua akal-akalan Anang)

Roeslan pun menceritakan bagaimana cara Anang menggandakan peci.

“Kurang ajar Anang..! Nek ngono sing duso aku apa Anang..??” tanya Bung Karno. (Kalau begitu yang berdosa saya atau Anang?)

“Anang…,” singkat saja sahutan Roeslan.

“Dhuwik sakmono akehe jange digawe apa Bung..?” tanya Roeslan. (Uang begitu banyak sebenarnya akan digunakan untuk apa Bung..?”

“Gawe Zakat Fitrahku…”

“Gowoen kabeh dhuwik iki nang Makam Sunan Giri. Dumno nang wong-wong melarat nok kono,” kata Bung Karno. (Untuk Zakat Fitrahku. Bawa semua uang ini ke Makam Sunan Giri. Bagikan pada orang-orang miskin di sana…..” jawab Soekarno.***


Cerita ini dipetik dari Buku Suka Duka Fatmawati Sukarno sebagaimana diceritakan kepada Kadjat Adrai.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Gelar Sarasehan, GMNI Surabaya: Teguhkan Persatuan Kader, Akhiri Dualisme Kepemimpinan
Senin, 13 Oktober 2025 | 21:26 WIB
Resmi Dilantik, DPC GMNI Halut Komitmen Kawal Kebijakan Pemda yang Pro Rakyat
Senin, 13 Oktober 2025 | 20:59 WIB
Arjuna Putra Aldino Lantik Pengurus DPC GMNI Halut Periode 2025-2027
Senin, 13 Oktober 2025 | 14:51 WIB
DPD PA GMNI Kaltim Tolak Pemangkasan DBH yang Dinilai Sangat Tidak Adil
Senin, 13 Oktober 2025 | 12:24 WIB
Tambang Rampok Hak Rakyat, Ketua PA GMNI Kaltim Desak Presiden Prabowo Hentikan Operasi 13 Perusahaan Raksasa
Senin, 13 Oktober 2025 | 11:36 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Gelar Konfercab Persatuan, Rifki Pratama dan Andi Supriyanto Resmi Pimpin GMNI Bima
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Polithinking

Meskipun Kepastian Kemenangannya Diluar Negeri Belum Final, Ganjar Mengaku Sudah Kantongi Hasil Exit Poll

Marhaenist.id, Solo - Pencoblosan Pemilu 2024 di luar negeri sudah dimulai sejak awal…

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. MARHAENIST
Infokini

Ganjar: Pemotongan Bantuan Bentuk Pengkhianatan Pada Negara

Marhaenist - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tegas mengatakan mereka yang bermain…

Kabar GMNI

Intania Putri Mardiyani: Dilema Perempuan Modern

Marhaenist.id, Jakarta – Dilema perempuan modern masih menjadi perdebatan yang cukup hangat…

Kabar PA GMNI

PA GMNI Banten Ajak Alumni Berperan Serta Pada Pemilu dan Pilkada 2024

Marhaenist - Mengusung tema “Peran Alumni GMNI Banten dalam Menyongsong Pemilu dan…

Kabar GMNIOpini

Menapaki Jalan Persatuan: Rekonsiliasi Menjadi Konsekuensi Logis dari Perpecahan GMNI

Marhaenist.id - Tulisan ini bagian dari refleksi bagi kita sebagai kader GMNI…

Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani. FILE/IST. Photo
Polithinking

PDIP Disebut Akan Sulit Dapatkan Koalisi Jika Usung Puan Maharani

Marhaenist - Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan PDI Perjuangan…

Study Marhaenisme

Marhaenis itu Spiritualis

Marhaenist.id - Dalam keseharian kita, seringkali kita terjebak dalam hiruk-pikuk dunia materialistik…

Polithinking

Kawan 98 dan Jaga Suara Ajak Warga Waspadai Adanya Politik Uang di Pilkada Jakarta

Marhaenist.id, Jakarta - Persaingan antar pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur…

Polithinking

Bantah Sakit, Prabowo Jogetan di Depan Jokowi

Marhaenist.id, Jakarta - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dikabarkan sakit…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?