Marhaenist.id – Ditahun 2016, GMNI dirundung perpecahan karena adanya Kongres Luar Biasa (KLB) di Kota Medan yang dilaksanakan di Hotel Candy dan memilih Wonder sebagai Ketua dan Turedo Simbolon sebagai Sekretaris Jenderal.
KLB GMNI di Kota Medan adalah upaya untuk menggeser posisi hasil Kongres Sikka yang memilih Crisman Damanik dan Pius Fahik Bria sebagai pemimpin GMNI yang sah.
Kilas Sejarah KLB GMNI Medan
KLB GMNI Medan dilahirkan ditahun 2016 di Medan untuk mendelegitimasi kepemimpinan Crisman Damanik dan Pius Faik Bria. Kepemimpinan KLB GMNI Medan dianggap dilegal karena dibuat oleh orang-orang yang ada diluar DPC atau bukan mewakili mereka secara sah.
Dizaman itu KLB GMNI Medan mulai membentuk kepemimpinan didaerah dan memilik dibeberapa cabang dengan nama BARKERCAB atau Badan Kerja Cabang. Kini cabang-cabang tersebut mencari aman untuk menyatu pada salah satu GMNI yang dualisme akibat dari perpecahan di kongres Ambon.
Peta Pemain Isu KLB GMNI Medan
Dalam perjalanannya sebelum KLB GMNI Medan terlaksana, ada okmum-okmun yang memainkan issu itu seakan akan medelegitimasi kepemimpinan hasil Kongres GMNI di Kabupaten Sikka. Inilah okmun-okmun pemain issu KLB Medan:
1. Helmud Hector Simamora/mantan ketua DPC GMNI Bandung. Pada kongres XVIII di Blitar maju sebagai sekjend tetapi kalah. Pada kongres XIX di Sikka 2015 mau maju ketua tapi tidak dapat dukungan. Karena Chrisman dan Pius terpilih secara aklamasi sbg ketua dan sekjend Presideum GMNI. Helmud Dekat dengan Priston dan Fidelis Giawa. Beberapa waktu terakhir disupport Pamriadi yang kecewa terhadap Abdy Yohana/Sekretaris DPD PDIP Jabar. Helmud Punya barisan Sekretaris DPC GMNI Bandung, bung Danu dan komisariat Universitas Pasundan. Sedangkan Bung Fahmi sebagai Ketua DPC dan komisariat lainnya tidak setuju KLB.
2. Wonder Nainggolan/mantan sekretaris DPC GMNI Jakarta (sebelum pemekaran). Berambisi jadi presidium sejak kongres Blitar. Tidak didukung DPC GMNI Jakarta Timur sehingga memainkan anak-anak komisariat dalam isu KLB. Sampai akhirnya menekan Sarinah Yohana/ketua DPC GMNI Jakarta Timur untuk mundur diri ketua DPC.
CATATAN: Helmud Hector dan Wonder Nainggolan telah difasilitasi oleh seorang alumni GMNI dan Ahmad Rofiq (sekjend Perindo) untuk dapat DANA dari Hary Tanoesoedibjo (Ketua Umum partai PERINDO) untuk pembiayaan hotel dan tiket. Sehingga KLB nanti akan diarahkan untuk merubah LOGO GMNI dari banteng ke ganesha.
3. Natalis Lapang Wada/mantan ketua DPC GMNI Samarinda. Berambisi jadi presidium sejak kongres Blitar. Pengurus REPDEM Kaltim. Dibina oleh Nanda Emira Moeis (sekretaris DPD PDIP Kaltim). Pada konfercab 2016 GMNI Samarinda, barisan Natalis kalah dalam konfercab.
4. Efendi Kardo Naibaho/GMNI Komisariat UNIKA Medan. Dalam konfercab Medan tidak terpilih. Dan bersama bung Lorensa Sianturi mengaku-ngaku sbg Ketua dan sekretaris DPC GMNI Medan. Efendi Kardo Nainggolan alias Black pernah melakukan pemalsuan tandatangan SK presidium GMNI bersama Turedo (mantan ketua korda GMNI Sumut yang telah dinonatktifkan) dlm rangka mempermulus pencairan dana bansos yang menjerat mantan Gubernur Sumut Gatot. Mereka berdua telah dipecat saat Kongres Sikka.
5. Desta Lesmana/mantan sekretaris DPC GMNI Bogor. Pada konfercab GMNI Bogor mau maju sebagai ketua tetapi kalah. Akhirnya membuat sempalan dan mengklaim diri sebagai ketua DPC GMNI Bogor Raya. Dibina oleh Advokat Sugeng Teguh Santosa
6. Dimas/mengklaim sbg Ketua DPC GMNI Surabaya Perjuangan (sempalan). Berkepentingan untuk isu KLB untuk mendapatkan legitimasi. Dimas cs dibina oleh namanya Budi Tandes
7. Kevrent Sidabutar/mantan pengurus DPC GMNI Manado yang dibina oleh alumni bernama Markus Wantania dan Sonny Pankey yang sakit hati krn dipecat oleh James Sumendap/Bupati Minahasa Tenggara. Kevrent dibantu oleh Rangga (sekretaris BMI Sulawesi Utara) dan Alvin Sumual (Ketua GMNI Manado Sempalan). Kevren dan Alvian selama ini mendukung isu KLB dgn memuat berita KLB di media online di Sulut secara massif. Mereka mengarahkan kader GMNI Manado yang tinggal di Jakarta yang bernama Richard Bimbing dan Immanuel Marsion beserta beberapa orang anggota GMNI Manado yang tinggal di Jakarta untuk ikut KLB. Selanjutnya akan diklaim sebagai DPC GMNI Manado, Minahasa Utara, Sangihe, Tomohon, Bitung, Kotamubagu, Minahasa dan Gorontalo.
Calon Peserta KLB GMNI Medan
1. Komisariat Hukum UKI yang diklaim sebagai DPC GMNI Jakarta Timur. Selanjutnya akan diklaim juga sebagai DPC GMNI Jakarta Pusat, Selatan dan Barat.
2. Desta Lesmana yang mengaku sebagai ketua DPC GMNI Bogor Raya beserta anak komisariat DPC GMNI Bogor yang pro Desta Lesmana.
3. Komisariat Universitas Pasundan dipimpin oleh sekretaris DPC GMNI Bandung, bung Danu dan Klaim sebagai DPC GMNI Bandung.
4. Komisariat UNIKA yang dipimpin oleh Efendi Kardo Naibaho dan Lorenza Sianturi yang mengklaim sebagai ketua dan sekretaris DPC GMNI Medan.
5. Beberapa anggota GMNI dari beberapa daerah yang KALAH dalam konfercab. Seperti dari Ambon, Manado, Malang, Pontianak dan Palangkaraya.
6. Beberapa daerah yang tiba-tiba ada DPC GMNI seperti Gresik, Mojokerto dll.
7. DPC Caretaker yang mau kena sanksi organisasi karena tidak dapat menjalankan tugas organisasi shingga perlu ambil jalan selamat lewat KLB. Seperti DPC GMNI (CT) Ciamis dan Tasikmalaya.
8. DPC GMNI Minahasa Utara yang telah dibekukan Presidium GMNI karena tidak punya anggota ASLI mahasiswa yang kuliah di Minahasa Utara karena anggotanya adalah mahasiswa Manado yang tinggal di Minahasa Utara.
9. Ada DPC GMNI yg legal terindikasi mau ikut KLB karena patronnya kecewa dengan Hasil Kongres Sikka NTT 2015.
Meski gambaran peta pemain KLB adalah orang-orang KALAH dan SAKIT HATI di konfercab dan kongres, mereka masih cukup pintar membungkus gerakan mereka dengan bahasa-bahasa Ideologis utk menarik simpati DPC-DPC GMNI yang legal. Sayangnya, dari 143 DPC GMNI yang legal, tidak ada DPC yang setuju dengan KLB.
Menapak Legalitas KLB GMNI Medan
KLB GMNI Medan dinyatakan sebagai KLB yang ilegal karena tidak memenuhi persyaratan mestinya KLB. Hal itu diuraikan sebagai berikut:
1. Tidak mendapatkan satupun legitimasi resmi dari 144 DPC Se-Indonesia.
2. Para Pelaku didalamnya adalah Kader GMNI yang berada diluar DPC dan hanya mengatasnamakan DPC.
3. Dua orang Pengurusnya termasuk Sekretaris Jenderalnya adalah Kader yang telah dipecat melalui forum kongres dihadapkan perserta kongres (Turedo dan Efendi Kardo).
4. Kepemimpinan KLB GMNI Medan tidak mampu menggeser posisi GMNI hasil Kongres Sikka untuk mendapatkan Legitimasi dari publik dan pemerintah.
2021 KLB GMNI Medan Dibangkitkan dari Kubur
KLB GMNI MEDAN yang selama ini mati dan menjadi Antitesa daripada Kongres GMNI di Sikka, mulai dibangunkan kembali dari Kuburnya oleh orang-orang yang ingin memanfaatkannya untuk menambah Kekuatan salah satu kubu GMNI demi untuk menumbangkan kekuatan kubu GMNI lainnya (Mengisi posisi diantara satu yang sedang dualisme akibat dari perpecahan di Kongres Ambon 2019). Cara yang mereka lakukan untuk membangunkan KLB GMNI MEDAN yang sudah terkubur.
Matinya KLB GMNI MEDAN dikarenakan Kepemimpinan Pusat dengan nama Presidium tak lagi aktif satu sama lain sehingga tuntutan untuk menyelenggarakan organisasi sebagainama amanah KLB di Medan tak lagi terpenuhi. Dari situlah Kepemimpinan Pusat KLB GMNI Medan bubar dengan sendirinya lalu MATI.
Daftar Dukungan BAKERCAB GMNI KLB Medan terhadap GMNI Hasil Kongres Ambon 20219
Inilah Daftar DPC yang tergabung dalam KLB GMNI Medan yang kini telah bergabung di GMNI hasil Kongres Ambon:
1. BAKERCAB GMNI Medan bergabung dengan Imanuel-Sojari.
2. BAKERCAB GMNI Surabaya bergabung dengan Arjuna-Dendy.
3. BAKERCAB GMNI Malang bergabungll dengan Imanuel-Sojari.
4. BAKERCAB GMNI Ambon bergabung dengan Arjuna-Dendy.
5. BAKERCAB GMNI Jakarta Timur bergabung dengan Imanuel-Sojari.
6. BAKERCAB GMNI Pontianak = ?
7. BAKERCAB GMNI Bandung tidak bergabung dengan siapapun dan sampai saat ini masih bertahan (2025).
7. Selebihnya BAKERCAB didaerah lain hanya berada diawal tahun 2016 setelah masuk 2017 mereka lalu mati karena tidak lagi berkembang.***
Penulis: La Ode Mustawwadhaar, Redaksi Marhaenist.id.
Disclaimer: Tulisan ini dihimpun dari berbagai sumber platfrom media sosial.