By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Tambang Rampok Hak Rakyat, Ketua PA GMNI Kaltim Desak Presiden Prabowo Hentikan Operasi 13 Perusahaan Raksasa
Gelar Konfercab Persatuan, Rifki Pratama dan Andi Supriyanto Resmi Pimpin GMNI Bima
Refleksi Hari Jadi Kabupaten Rohul Ke-26 Tahun, GMNI: Momentum Evaluasi Pembangunan dan Penguatan Nasionalisme Kerakyatan
Heri Purnomo Kembali Terpilih Secara Aklamasi sebagai Ketua PA GMNI Kota Bekasi
Erick Thohir dan Serangkaian Keputusan Aneh

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Kabar PA GMNI

Alumni GMNI Ingatkan Gagasan Soekarno untuk Mengatasi Situasi Global

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Minggu, 13 April 2025 | 14:21 WIB
Bagikan
Waktu Baca 6 Menit
Foto: Ketua Umum DPP PA GMNI Arief Hidayat saat memberikan sambutan dalam Halalbihalal DPP PA GMNI di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (12/4/2025)/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id, Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menyerukan pemerintah bersama elemen bangsa lainnya untuk menerapkan jalan ideologis Bung Karno dalam mengatasi situasi global yang mengkhawatirkan.

“Situasi global yang mengkhawatirkan itu, Indonesia harus mampu untuk merespons dengan sebaik-baiknya,” ujar Ketua Umum PA GMNI, Arief Hidayat dalam Halal Bi Halal PA GMNI dan Doa Bersama Mengenang Murdaya Widyawimarta Poo di Jakarta Pusat, Sabtu (12/4/2025). Tema kegiatan ini, “Memperkuat Kesalehan dan Solidaritas Sosial untuk Indonesia Raya”.

Langkah tersebut, menurut Profesor Arief Hidayat, perlu dilakukan supaya Indonesia tetap bertahan di tengah situasi global yang tidak menentu. Pemerintahan saat ini harus menjadi pelopor agar Indonesia bisa bangkit menjadi negara besar.

“Karena ramalan dari seorang guru besar dari Brazil mengatakan bahwa di abad ke-21 nanti akan terjadi polarisasi yang berbeda, dan Indonesia, China, dan India itu akan menjadi negara besar,” tukas Guru Besar Fakultas Hukum Undip tersebut.

Ketua Umum PA GMNI lalu mengingat perkataan Presiden pertama RI Soekarno yang mengatakan Indonesia akan menjadi besar, tapi juga tidak bisa dengan menggunakan nasionalisme yang sempit.

Arief Hidayat menekankan pentingnya kembali pada ajaran-ajaran Soekarno seperti Pancasila, Trisakti, dan Marhaenisme, bukan hanya untuk menyelamatkan arah politik nasional, tapi juga untuk memberi warna pada peradaban global yang menurutnya mulai kehilangan pijakan etik dan ideologis.

“Saya punya pengalaman banyak di forum internasional, termasuk saat menjabat sebagai Presiden Mahkamah Konstitusi se-Asia. Di sana saya sampaikan, ideologi Soekarno sangat khas dan orisinal. Teman-teman di luar negeri bahkan bilang, ini bukan cuma ideologi Indonesia, tapi layak jadi ideologi dunia,” kata Hakim Konstitusi tersebut.

Baca Juga:   Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi

Ia menambahkan di tengah situasi global yang makin pragmatis dan nasionalistik sempit, ajaran Bung Karno yang menempatkan keadilan sosial dan solidaritas antarmanusia sebagai prinsip dasar bernegara bisa menjadi tawaran alternatif yang membumi.

Satu hal, Ketua Umum PA GMNI juga melihat ada potensi situasi gelap bagi bangsa Indonesia. Arief menggarisbawahi bahwa saat ini Indonesia sedang memasuki siklus sejarah 20 hingga 30 tahunan yang selalu diwarnai guncangan besar. Mulai dari Kemerdekaan 1945, jatuhnya Orde Lama 1966, Reformasi 1998, hingga ketidakpastian politik setelah Pemilu 2024. Maka itu diperlukan kehati-hatian bersama.

“Kalau kita tidak hati-hati betul, kita akan menghadapi itu. Kita perlu khawatir dan mengharapkan ada kesadaran bersama seluruh stakeholder. Tidak hanya eksekutif, legislatif dan yudikatifnya. Tapi seluruh komponen bangsa mempunyai kepedulian bersama untuk bersatu membawa kebesaran Indonesia,” imbuhnya.

Karena itu, Ketua Umum PA GMNI mengajak seluruh alumni GMNI untuk tidak terjebak dalam romantisme sejarah, melainkan menjadikan nilai-nilai ideologis sebagai panduan konkret dalam bertindak. Serta terus melakukan konsolidasi kaum nasional untuk menjadi pendulum perubahan dan kekuatan penyeimbang.

Pada kesempatan itu, cendikiawan Nahdlatul Ulama Islah Bahrawi menyampaikan tausiyah kebangsaan dalam perspektif Islam.
Menurutnya, jika dirunut dalam sejarahnya, Islam tidak pernah bertentangan dengan Pancasila.

Lebih lanjut, Islah menjelaskan sampai saat ini masih ada sejumlah kalangan yang menolak Pancasila sebagai falsafah dan ideologi bangsa. Padahal Islam telah mengenal Piagam Madinah (Shahifatul Madinah) sebagai kesepakatan bersama antara kaum Muslim di Madinah yang dipimpin Nabi Muhammad SAW dengan kaum Yahudi, Suku Badui, dan suku-suku Arab lainnya agar hidup berdampingan secara damai.

“Mengutip sejarawan Muslim, Ibnu Khaldun, kecintaan terhadap negara menjadi amat penting dalam Islam. Pemahaman beragama kita juga semestinya berbasis ilmu pengetahuan. Agar agama tidak dipakai untuk kepentingan politik atau malah jadi sumber konflik,” jelas Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia tersebut.

Baca Juga:   Gotong Royong dan Kolaborasi Dorong Wujudkan Masyarakat Adil Makmur

Kekuatan Pancasila inilah sebagai kesepakatan bersama seluruh unsur bangsa, menurut Islah, yang dapat membawa Indonesia bisa menghadapi segala persoalan krisis di dalam negeri maupun global.

Mengenang Murdaya Poo

Adapun acara ini juga menjadi ruang mengenang mendiang Murdaya Widyawimarta Poo, tokoh nasionalis dan pengusaha nasional yang juga anggota Dewan Kehormatan PA GMNI. Bagi Arief Hidayat, sosok Murdaya menjadi bukti bahwa nasionalisme dan keberpihakan pada rakyat tidak bertentangan dengan keberhasilan di dunia usaha.

“Pak Murdaya adalah marhaenis sejati. Ia membuktikan bahwa menjadi konglomerat tidak berarti harus jadi kapitalis rakus. Ia gunakan kekayaannya untuk membangun banyak hal termasuk perjuangan ideologi. Semoga semangat itu kita lanjutkan,” ucap Arief.

Turut tampil memberikan testimoni tentang mendiang Murdaya Poo, Ketua Dewan Kehormatan PA GMNI Siswono Yudo Husodo dan Sekretaris Dewan Kehormatan PA GMNI Palar Bataubara.

Menurut mereka berdua, Murdaya Poo adalah sosok yang berjasa besar terhadap organisasi alumni GMNI maupun GMNI. Tidak hanya itu, semasa menjadi anggota DPR RI 2004-2009, mendiang turut mendorong lahirnya Undang-Undang Kewarganegaraan serta Undang-Undang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.

Sebagai bentuk konkret konsolidasi ideologi, PA GMNI juga memperkenalkan MarhaenTV, sebuah platform media digital yang bertujuan menjadi wadah penyebaran gagasan nasionalis.

“MarhaenTV akan jadi rumah bagi kader-kader ideologis Bung Karno di seluruh Indonesia. Di sinilah kita menggelorakan Pancasila dalam wajah yang modern dan aktual,” tambahnya di ajang halal bi halal tersebut.***

Penulis: Redaksi/Editor: Bung Wadhaar.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Tambang Rampok Hak Rakyat, Ketua PA GMNI Kaltim Desak Presiden Prabowo Hentikan Operasi 13 Perusahaan Raksasa
Senin, 13 Oktober 2025 | 11:36 WIB
Gelar Konfercab Persatuan, Rifki Pratama dan Andi Supriyanto Resmi Pimpin GMNI Bima
Senin, 13 Oktober 2025 | 00:21 WIB
Refleksi Hari Jadi Kabupaten Rohul Ke-26 Tahun, GMNI: Momentum Evaluasi Pembangunan dan Penguatan Nasionalisme Kerakyatan
Minggu, 12 Oktober 2025 | 16:32 WIB
Heri Purnomo Kembali Terpilih Secara Aklamasi sebagai Ketua PA GMNI Kota Bekasi
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 22:25 WIB
Erick Thohir dan Serangkaian Keputusan Aneh
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 21:48 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Pertumbuhan Ekonomi Yang Menyisakan Luka Sosial dan Ekologis
Opini
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Kabar GMNI

GMNI Desak Kejari segera Tersangkakan Pelaku Tambak Udang di Bengkalis

Marhaenist.id, Bengkalis - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Polithinking

Ketua TPN: Quick Count Bukan Hasil Akhir, Tunggu Rekapitulasi Manual KPU

Marhaenist.id, Jakarta – Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar- Mahfud menyatakan semua barisan…

Kabar GMNI

Adakan PPAB, GMNI Universitas Jakarta Ajak Kader Jadi Pemimpin Yang Nasionalis

MARHAENIST - Dalam semangat persatuan dan perjuangan, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Kabar GMNI

Dana Bawaslu tak Terbayar, GMNI Sulbar Nilai Pj Bupati Mamasa dan Pj Gubernur Sulbar tak Serius Laksanakan Perintah Mendagri

Marhaenist.id, Mamasa - Polemik Dana Pilkada Bawaslu Mamasa tidak terbayarkan, Gerakan Mahasiswa…

Kabar GMNI

Kembali Turun ke Jalan, GMNI Hadang Pengesahan RUU TNI

Marhaenist.id, Jakarta - Walaupun mendapat penolakan di masyarakat, DPR tetap mengesahkan revisi…

Polithinking

Spekulasi Makan Siang Gratis Rp7.500, Ini Kata Kubu Prabowo

Marhaenist.id, Jakarta - Anggota Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran membantah spekulasi yang beredar mengenai…

Polithinking

Ribuan Warga Solo Raya di Sumut Nyatakan Dukung Ganjar-Mahfud, Siap Menangkan Presiden Rakyat

Marhaenist.id, Simalungun - Sebanyak dua ribu warga asal Solo Raya di Kabupaten…

Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin. REUTERS
Infokini

Indonesia Berharap Kehadiran Xi Jinping di KTT G20

Marhaenist - Indonesia selaku tuan rumah KTT G-20 kembali menyampaikan harapannya agar…

Kabar GMNI

GMNI: KTT ASEAN Harus Menjiwai Doktrin Soekarno-Macapagal

Marhaenist - Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi pada Rabu pagi, 10…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?