By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
GMNI Bersama Masyarakat Mamuju Tengah Gelar Aksi di Kantor ATR/BPN, Desak Pencopotan Kepala BPN
May Day is Not Holiday
DPC GMNI Bandung di Bawah Irfan Ade: Kepemimpinan yang Sah dan Progresif
Pasang Surut Semangat Kartini dalam Gerakan Emansipasi Perempuan era Modern
DPC dan DPK GMNI Se-Bangka Belitung Resmi di Lantik

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
OpiniPolithinking

Republik Pengantar Paket

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Selasa, 29 April 2025 | 21:53 WIB
Bagikan
Waktu Baca 4 Menit
Foto: Yongki, Mantan Ketua DPC GMNI Malang/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – Sekarang marilah kita menyulam kembali ingatan kita tentang pengalaman pahit pada masa-masa kolonial. Suatu masa yang suram itu telah menggugah semangat perjuangan para pendiri bangsa kita. Pada masa itu mereka sangat sibuk untuk mencari jalan keluar menuju kebebasan dan merdeka. Mereka bertaruh segalanya bahkan berkorban nyawa demi mencapai kemerdekaan.

Tuhan tidak menutup mata, setelah melewati masa perjuangan yang panjang itu, maka tiba saatnya bagi bangsa Indonesia untuk merdeka. Tetapi pada kemudian hari apa yang terjadi?. Setiap dari kita telah menghirup udara kemerdekaan itu namun masih tercekik. Apa sebabnya kita masih tercekik?. Barulah kita menyadari bahwa kita tidak berjalan di atas relnya Republik Indonesia.

Apa itu relnya Republik Indonesia?. Bung bisa menafsirkan dengan berbagai tafsir, namun satu hal yang pasti relnya Republik Indonesia yang saya maksud adalah cita-cita dari Republik Indonesia itu sendiri. Sekarang ini kita merasakan sebagai bangsa yang hidup dalam fatamorgana. Kehilangan kepercayaan diri mengubah kita dari bangsa patriot menjadi bangsa pengantar paket.

Lebih jelas saya ingin kita menggali lagi apa itu Republik Indonesia. Dalam karya-karya Tan-Malaka seperti Madilog dan Naar de Republiek Indonesia, Tan Malaka menekankan pentingnya republik sebagai alat untuk membangun masyarakat sosialis yang bebas dari penindasan kolonial dan feodalisme. Visi yang sama dilontarkan oleh Bung Karno tentang dasar Negara Indonesia Merdeka dalam pidato termasyhurnya pada 1 Juni 1945 di depan sidang BPUPKI itu. Singkat kata bahwa cita-cita kita adalah sebagai Republik Indonesia yang merdeka untuk membangun masyarakat sosialis.

Dalam karya-karya kita sebagai bangsa yang modern ini, tidak nampak jelas kita sedang membangun masyarakat yang sosialis itu, kita terombang – ambing seperti bertemu di jalan buntut, terisolasi dari tradisi – tradisi klasik, dan semakin dicekik oleh kapitalis, namun sekedar melangsungkan nasib kita hanya bisa memilih menjadi bangsa pengantar paket. Lantas siapa pemilik paket itu ?. Mereka adalah para kapitalis, para konglomerat atau kaum-kaum Oligarki.

Baca Juga:   Penggunaan DAK sebagai Alat Kampanye Politik di Kabupaten Kepulauan Meranti

Mereka membangun gedung – gedung pencakar langit di atas tanah – tanah rakyat secara paksa, demikian pula merampas kekayaan rakyat hingga tak tersisa. Dengan kondisi menderita rakyat ingin meminta bantuan kepada pemerintah, namun yang tidak diduga adalah jawaban pemerintah yang lesu. “Ya nanti kita usahakan ya” sudah begitu saja dan berlalu.

Baru-baru ini CNBC memberitakan kepada kita mengenai laporan dari World Bank. Dalam laporan Word Bank itu terang-terang menunjukkan data bahwa mayoritas masyarakat di Indonesia sebagai penduduk miskin, dengan porsi sebesar 60,3% dari jumlah penduduk pada 2024 sebesar 285,1 juta jiwa. Kabar ini laksana badai yang belum berlalu, terus menerjang dalam kalbu. Kemiskinan masih menjadi hantu. Apakah kita belum siap untuk bergerak maju ?.

Sekarang marilah kita melihat apa yang telah kita perbuat, benar – benar suatu masalah yang sulit diatasi ialah perilaku pejabat kita yang tidak berkenan. Korupsi, Kolusi, Nepotisme terus menjadi – jadi. Tradisi semacam ini yang buat rakyat Indonesia miskin dan melarat. Bertumbuh dalam ketidak jujuran semakin mendekatkan kita pada kehancuran. Mengenai ketidak jujuran ini, Bung Hatta telah mengingatkan kita dengan berkata: “Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman, tapi kalau kurang jujur ini yang sulit diperbaiki”.

Sekarang barulah kita mengerti Republik Indonesia sekarang sangat berbeda jauh dari Republik rancangan Tan Malaka, Republik rancangan Bung Karno dan Republik rancangan Bung Hatta. Di dalam Republik Indonesia sekarang ini, tumbuh benih-benih ketidak jujuran, semakin menjalar menjulang tinggi melampaui hati nurani.

Cinta, kekeluargaan, dan gotong royong sekedar metafisik. Bung di dalam Republik Indonesia sekarang itu, kita bertemu sebuah perusahaan asing penjual Pizza, sementara rakyat kita “sekedar melangsungkan nasib hanya bisa memilih menjadi pengantar paket”.***

Baca Juga:   Hasto Sebut Banyak Manuver PSI Yang Merugikan PDI Perjuangan

Penulis: Yongky, Mantan Ketua DPC GMNI Malang.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

GMNI Bersama Masyarakat Mamuju Tengah Gelar Aksi di Kantor ATR/BPN, Desak Pencopotan Kepala BPN
Sabtu, 10 Mei 2025 | 21:46 WIB
May Day is Not Holiday
Senin, 5 Mei 2025 | 20:44 WIB
DPC GMNI Bandung di Bawah Irfan Ade: Kepemimpinan yang Sah dan Progresif
Senin, 5 Mei 2025 | 15:53 WIB
Pasang Surut Semangat Kartini dalam Gerakan Emansipasi Perempuan era Modern
Senin, 5 Mei 2025 | 13:08 WIB
DPC dan DPK GMNI Se-Bangka Belitung Resmi di Lantik
Minggu, 4 Mei 2025 | 07:22 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Sambut Hari Buruh di Moment PPAB, Ini Sikap GMNI Mamasa!
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Kabar GMNI

Gelar Aksi, DPK GMNI UM Buton dan PK IMM Faperta UM Buton Desak Pencopotan Dosen atas Dugaan Pelecehan Seksual

Baubau, Marhaenist.id - Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Polithinking

Kampanye 315 Titik, Ganjar Serap Aspirasi untuk Perbaiki Ekonomi Rakyat

Marhaenist.id, Jakarta - Ganjar Pranowo berorasi di hadapan ratusan ribu pendukungnya di…

Kabar GMNI

Pekerja PT BMS Alami Kecelakan Kerja, Ini Respon GMNI Palopo!

Marhaenist.id, Palopo - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Presiden Rusia Vladimir Putin. AFP/Jewel Samad
Internasionale

Jejak Langkah Permainan Vladimir Putin di Ukraina

Marhaenist - Pertanyaan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tengah memasuki babak akhir…

Sukarnoisme

Kisah Bung Karno Menjelang Idul Fitri

Marhaenist.id - Presiden RI Pertama Ir Soekarno menyimpan sejumlah kisah menarik menjelang…

Kabar GMNI

DPC GMNI Binjai Soroti Dugaan Mark Up Dana Rutin di Dinas Kesehatan Kota

Marhaenist.id, Binjai - Kasus dugaan pemotongan dana rutin yang mencuat dibeberapa Organisasi…

Kabar PA GMNI

Bantu Korban Banjir di Sumbar, DPD PA GMNI Riau Salurkan Paket Bantuan Untuk Para Korban

Marhaenist.id, Pekanbaru - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa…

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menyampaikan pidatonya setelah dilantik sebagai ketua umum partai dalam rapat umum partai di Jakarta (25/9). ANTARA/Aditya Pradana Putra
Polithinking

Menghilangnya Kaesang Disebut Rugikan PSI dan Sulitkan KPK

MARHAENIST - Sekelompok eksponen Aktivis 98 melayangkan laporan orang hilang untuk putra…

Opini

Tanimbar Membutukan Pemimpin yang Visioner untuk Menjawab Masalah Publik

Marhaenist.id - Kontestasi pemilihan kepala daerah 2024 yang dilaksanakan di Kabupaten Kepulauan…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?