Marhaenist.id, Jakarta – Ganjar Pranowo menemui ekonom yang sekaligus mantan Menteri Urusan Kependudukan dan Lingkungan Hidup, Emil Salim di kediamannya di daerah Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (27/01/2024) malam.
Calon presiden nomor urut 3 itu mendapat pesan untuk menyelamatkan situasi bangsa dan negara melalui perumpamaan “kapal titanic mau nabrak es kok masih nyanyi-nyanyi” dari Emil Salim.
Ganjar tiba di kediaman sekira pukul 19.10 WIB, dan langsung melakukan pertemuan tertutup dengan Emil Salim, kurang lebih dua jam.
Ditemui usai pertemuan, Ganjar mengaku banyak mendapat masukan dari Emil Salim berkaitan dengan permasalahan bangsa yang harus diselesaikan.
“Surprise saja buat saya karena tenyata beliau telah menulis surat ke saya cukup lama dan ingin menyampaikan beberapa poin penting, masukan sebagai seorang senior,” ujar Ganjar.
Ia menambahkan, poin yang disampaian di antaranya global climate change karena Emil Salim memang konsentrasi di bidang lingkungan.
“Beliau pernah menjadi menteri yang concern soal lingkungan. Sehingga beliau sampaikan bagaimana global climite change itu mesti mendapat perhatian. Beliau sampiakan sangat sistematis,” paparnya.
Penyelesaian itu, lanjut Ganjar, juga harus melihat potensi di Indonesia yang menghadapi bonus demografi, ada transisi energi, dan ada problem pangan.
“Kalau bicara itu semua harus simultan. Maka perencanaannya harus terbaik dimitigasi sungguh-sungguh. Ke depan kota menghadapi situasi yang memang tidak mudah. itu pesan yang menurut saya enting sekali untuk dilakukan,” ucapnya.
Ditambahkan Ganjar, Emil Salim juga meminta agar ke depan fokus membangun pendidikan untuk merespon situasi dunia yang berubah. Khususnya di wilayah Indonesia Timur.
“Situasi dunia yang berubah itu mesti direspon dengan pendidikan yang sangat baik, merata, dan berkeadilan. Itu keyword yang sangat bagus sekali dan beliau menyampaikan berulang-ulang kepada saya agar perhatikan Indonesia Timur,” terangnya.
Capres yang berpasangan dengan Mahfud MD itu merasa senang telah berkesempatan bersilaturahmi dengan Emil Salim.
“Dan rasa-rasanya saya sedang mendapatkan kuliah singkat dari begawan ekonomi yang punya pengalaman luar biasa di banyak bidang. Saya senang sekali,” tuturnya.
Diungkapkan, Emil Salim sangat bersemangat saat memberikan masukan kepadanya. Bahkan, berulangkali mengepalkan tangan saat meminta penyelesaian atas problem yang ada.
“Problem itu saya kira semua sudah tahu. Tapi kenapa tidak ada strong leader yang mengambil keputusan. Mestinya disiapkan untuk menjemput 2045. beliau sambil mengepal tangan bilang cepat, cepat harus ada yang berani,” imbuh Ganjar.
Bahkan, Ganjar mengutip kalimat dari Emil Salim yang mengumpamakan situasi bangsa dan negara saat ini seperti Kapal Titanic yang akan menabrak gunung es.
“Itu situasi emosional beliau harapkan betul bahwa, eh, ada Kapal Titanic yang mau nabrak es kok kita masih nyanyi-nyanyi saja sih. Jadi ini situasi yang beliau gambarkan dengan sangat gamblang saya kira kita mampu mencerna artinya,” pungkas Ganjar.***