By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
GMNI Jakarta Menggugat: Menuju Persatuan, Melebarkan ke Internasional
Menyatukan Barisan: Seruan Kader DPK GMNI FKIP Universitas Khairun Ternate untuk Merumuskan Strategi Kolektif Menghadapi Polemik DPP
Membelah Nasionalis, Merapikan Kekuasaan: Tangan Imanuel Cahyadi, Setneg & BIN di Balik Perpecahan GMNI?
Mungkin Lebih Baik GMNI Dibubarkan Saja!
Refleksi 80 Tahun Indonesia Merdeka

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Opini

Mungkin Lebih Baik GMNI Dibubarkan Saja!

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Selasa, 5 Agustus 2025 | 22:27 WIB
Bagikan
Waktu Baca 4 Menit
Foto: Silvester Mbete, Alumni GMNI/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – Sebagai mantan aktifis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ( GMNI ), ketika menjelang pelaksanaan Kongres XXII di Bandung – Jawa Barat, seorang sahabat lama alumni GMNI bertanya kepada saya, “Bung Sil ente mau hadir gak pada acara Kongres GMNI di Bandung ? Saya langsung katakan bahwa saya tidak mau ikut- ikutan gawe – gawe di acara itu. Biarlah adik menentukan jalan mereka sendiri”.

Ketika Kongres mulai digelar, disaat pembukaan saya tidak melihat seorang pejabat tinggi negara yang membuka Kongres. Ternyata yang membuka Kongres bukan Presiden/Wakil Presiden atau minimal Menteri Pemuda dan Olahraga, ternyata yang membuka Kongres itu adalah salah seorang alumni Senior.

Menyaksikan perhelatan itu, dalam hati saya berkesimpulan bahwa Organisasi GMNI yang dimasa lalu menjadi kebanggaan saya, ternyata tidak lagi dipandang sebagai organisasi Mahasiswa yang layak diperhitungkan dalam percaturan politik kebangsaan kaum muda Indonesia.

Mengamati pergumulan adik-adik dalam arena Kongres, ternyata ketika Kongres baru berjalan sehari sudah terjadi hura-hara. Dan persidangan Kongres pun mengalami Dead lock. Kalau Dead lock 3 atau 4 jam itu biasa, dan itu menjadi bagian dari sebuah dinamika berkongres atau jenis apapun dan dalam organisasi apapun itu hal yang lumrah. Tetapi ketika Dead lock nya berlangsung berhari – hari, itu bukan lagi hal yang biasa tapi itu yang luar biasa.

Ke luar biasa itu oleh sahabat saya dari organ Forum Alumni GMNi, Bung Adjat Sudrajat dalam pernyataan sikapnya menyatakan bahwa Kongres yang sudah melampaui batas waktu dan menguras energi dari peserta sudah berlangsung selama 11 hari mungkin bisa diusulkan ke organisasi yang mengelola “Guiness Book of Recird” untuk dicatat sebagai organisasi yang menyelenggarakan Kongres terlama di dunia.

Baca Juga:   Balada Sang Penjilat

Kalau sedikit berkilas balik dalam melihat kiprah organisasi ini, sebetulnya Kongres dengan spirit “Persatuan dan Kesatuan” akibat perpecahan saat pelaksanaan Kongres XXI di Ambon 5 tahun lalu yang melahirkan dua kubu dalam organisasi GMNI. Kubu yang satu dipimpin oleh Imanuel Cahyadi, sedangkan kubu yang lain dipimpin oleh Arjuna.

Melihat realitas perpecahan itu, berbagai pihak (Para Senior) memberi saran supaya dilakukan kongres persatuan kembali kedua kubu tersebut. Berbagai upaya dilakukan. Dan upaya itu digaungkan jauh sebelum perhelatan Kongres ke XXII dilaksanakan.

Dengan sebuah harapan bahwa melalui mekanisme “Kongres Persatuan” perpecahan antara kedua kubu akan terselesaikan. Tapi realitanya berbanding terbalik dari harapan banyak pihak.

Melihat kondisi obyektif yang tidak sehat dalam keorganisasian GMNI, yang tidak habis-habisnya berkonflik, satu hal mendasar tanpa disadari akan terjadi proses “demoralisasi” oleh publik terhadap kelembagaan organisasi ini.

Akibat dari itu pula secara internal akan terjadi kemandekan kaderisasi dalam proses berorganisasi. Karna kaderisasi yang tidak berjalan efektif, maka terjadi kemandekan dalam rotasi kepemimpinan organisasi di setiap lini dan tingkatan. Kondisi ini yang menjadi masalah dikemudian hari bagi organisasi ini.

Mengamati situasi yang tidak sehat ini, kalo menurut hemat saya, bubarkan saja Kongres itu. Tidak perlu dilanjutkan. Kalau dilanjutkan dalam keterpaksaan, pasti hasilnya tidak optimal. Pasti ada residu yang tertinggal yang dibawa pulang oleh peserta yang tidak legowo menerima keputusan yang dipaksakan oleh pihak lain. Dan residu itu akan jadi bahan bakar pemicu perpecahan dimasa depan.

Atau dengan opsi lain, kalau realitas bahwa organisasi ini sudah tidak bisa disatukan lagi, yaa BUBARKAN SAJA…!!! Supaya tidak ada lagi pihak yang mengklaim penguasaan terhadap kelembagaan tersebut. Biarkan GMNI menjadi bagian dari memory collective yang pernah beraktifitas di lembaga tersebut.

Baca Juga:   Hadapi Gelombang PHK

Merdeka…..

Marhaen….. Jaya..


Penulis: Silvester Mbete, Alumni GMNI.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

GMNI Jakarta Menggugat: Menuju Persatuan, Melebarkan ke Internasional
Kamis, 7 Agustus 2025 | 14:16 WIB
Menyatukan Barisan: Seruan Kader DPK GMNI FKIP Universitas Khairun Ternate untuk Merumuskan Strategi Kolektif Menghadapi Polemik DPP
Kamis, 7 Agustus 2025 | 11:55 WIB
Membelah Nasionalis, Merapikan Kekuasaan: Tangan Imanuel Cahyadi, Setneg & BIN di Balik Perpecahan GMNI?
Kamis, 7 Agustus 2025 | 10:58 WIB
Refleksi 80 Tahun Indonesia Merdeka
Selasa, 5 Agustus 2025 | 20:36 WIB
‎Layangkan Surat Permohonan Hearing, GMNI Inhil Minta ke Kejari Membahas Secara Terbuka Dugaan Korupsi KPUD Inhil
Senin, 4 Agustus 2025 | 18:41 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Resmi Terpilih Melalui Konfercab ke I, Fadli Lahalik Berharap Kehadiran PA GMNI Touna dapat Memberi Manfaat untuk Rakyat
Kabar PA GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Kabar GMNI

GMNI Desak Pencopotan Bahlil, Adili Jokowi dan Pembubaran PIK Sebagai PSN

Marhaenist.id, Jakarta - Aliansi Mahasiswa yang tergabung dalam Front Pengadilan Rakyat menggelar…

Opini

Lucunya Negeri Ini Bersama Jokowi Diakhir Masa Jabatannya

Marhaenist.id - Kalau dulu ada lagu yang diciptakan untuk Gayus Tambunan dengan…

Infokini

GMNI Minta Jokowi Evaluasi Kinerja Menkominfo Terkait Amburadulnya Penghentian Siaran TV Analog

Marhaenist - Kebijakan penghentian siaran TV analog atau Analog Swicth Off (ASO)…

Polithinking

Fokus Kampayekan Ganjar-Mahfud, Ahok Resmi Mundur dari Jabatannya Sebagai Komut PT Pertamina

Marhaenist.id, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok, resmi mundur…

Kabar GMNI

Sukses Laksanakan Simposium dan KTD, GMNI Jambi Persiapkan Kader Membumikan Marhaenisme di Provinsi Jambi

Marhaenist.id, Jambi – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Opini

Mahasiswa, Politik Kampus, dan Miniatur Negara

Marhaenist.id - Dalam lorong-lorong kampus yang sepi, di pojok-pojok gedung tua yang…

Kabar GMNI

Prihatin Dengan Kondisi Demokrasi, Keluarga Besar GMNI Kritisi Intervensi Presiden Jokowi di Pemilu 2024 Lewat Manifesto Politik

Marhaenist.id, Jakarta - Keluarga Besar Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) membacakan Manivesto…

Opini

Hipotetis: Relevansi Gerak Marhaenis tehadap Marhaenisme dalam Melawan Tantangan Zaman Diera Kekinian

*Kritik Marhaenis Junior terhadap Prilaku Marhaenis Senior yang ada di GMNI Diera…

ArtikelStudy Filsafat

Aristoteles: Kegagalan adalah Pelajaran, Tetapi Menyerah adalah Kekalahan Sejati

Marhaenist.id - Aristoteles mengungkapkan bahwa Hidup adalah perjalanan penuh tantangan. Di setiap…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?