By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Gelar Sarasehan, GMNI Surabaya: Teguhkan Persatuan Kader, Akhiri Dualisme Kepemimpinan
Resmi Dilantik, DPC GMNI Halut Komitmen Kawal Kebijakan Pemda yang Pro Rakyat
Arjuna Putra Aldino Lantik Pengurus DPC GMNI Halut Periode 2025-2027
DPD PA GMNI Kaltim Tolak Pemangkasan DBH yang Dinilai Sangat Tidak Adil
Tambang Rampok Hak Rakyat, Ketua PA GMNI Kaltim Desak Presiden Prabowo Hentikan Operasi 13 Perusahaan Raksasa

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Opini

Jalan Terjal Profesi Pendidik: Konsepsi Perjuangan dan Sasaran Konstruktif Memaknai Hari Guru Nasional

Marhaenist Indonesia
Marhaenist Indonesia Diterbitkan : Rabu, 27 November 2024 | 00:12 WIB
Bagikan
Waktu Baca 5 Menit
Presiden Sukarno berbincang dengan murid-murid Sekolah Rakyat di Bone, Sulawesi Selatan 9 Oktober 1953. ANRI/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – Sangat tersanjung apabila kita melihat gagasan dasar yang telah dibangun didalam UUD 1945. Pada alineanya yang keempat termuat salah satu nilai atau poin penting yang telah digagas sebagai salah satu mekanisme atau mesin perubahan untuk mengkonstruksi tatanan masyarakat negara ini. Tujuan negara yang digagas itu merupakan bentuk upaya negara untuk “mencerdaskan kehidupan bangsa”.

Contents
“Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” Terang Dalam Kegelapan

Konsepsi ini melahirkan sebuah paradigma sederhana bahwa hadirnya negara merupakan bagian dari upaya dalam merealisasikan keberlangsungan hidup warga masyarakat melalui pintu gerbang “pendidikan”. Lalu pertanyaannya siapakah yang menjadi pilar utama yang berada langsung dalam Medan perjuangan untuk memperjuangkan cita-cita dari visi pedagog ini? Jawabannya ialah para tenaga pendidik yakni para guru.

Situasi pendidikan di negara Indonesia tengah berada pada krisis subtansial. Dimana dalam praktiknya muncul sebuah kegagalan dalam menerjemahkan situasi persoalan endemik dalam negeri yang berada dalam ruang lingkup pendidikan. Hal  tentu berimplikasi pada keterlambatan dalam merekonstruksi tipologi pendidikan yang tengah diwarnai dengan dinamika konflik. Terkhususnya mengenai persoalan nasip para tenaga pendidik yakni para guru yang menjadi fokus perhatian, berkaitan dengan isu pemberdayaan dan kesejahteraan para guru.

 

“Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” 

Ungkapan ini sering kali kita dengar apa bila kita berbicara mengenai peran seorang guru. Disandingkan bagai seorang pahlawan tentu dapat dipahami bahwa seorang guru memiliki peran yang sangat signifikan dalam kemajuan nusa dan bangsa. Namun disamping itu, ungkapan ini justru bekonotasi negatif yang menimbulkan pemaknaan yang ambigu. Itu artinya ungkapan ini melahirkan pemaknaan yang heterogen dan mengandung dua kenyataan berbeda.

Disatu sisi Guru menjadi “pahlawan” yang merupakan penyematan untuk menghargai dedikasi dan partisipasi guru dalam kemajuan negara. Namun disini lain, Guru adalah “pahlawan yang dilupakan” karena ketiadaan imbal jasa yang sepadan dan layak atas perjuangan seorang guru. Kesejahteraan para guru terabaikan dan mungkin juga aspirasinya tak didengarkan.

Baca Juga:   Ekonomi Perhatian dan Krisis Kesadaran: Algoritma, Kekuasaan, dan Arsitektur Kendali Pikiran

Kondisi ini merupakan “jalan terjal” bagi para tenaga pendidik yang terus-menerus menjadi bagian dari ketimpangan sosial di negara ini. Persoalan ini terus tumbuh dan  opis solutif yang dicapai pun belum semaksimal mungkin untuk memperjuangkan hak-hak dari para guru. Bagai langit yang tak berujung, penegakan terhadap hak-hak para guru pun hingga kini juga belum terselesaikan. Dewasa ini banyak kita temui beragam polemik yang berkaitan dengan isu tenaga kependidikan. Permasalahannya ini menjadi isu krusial yang tidak hanya menjustifikasi kehidupan tenaga kependidikan. Disamping itu, muncul juga ketidakberdayaan dari para tenaga pendidik.

Miris melihat banyak dari sekian guru di Indonesia yang nasibnya tak diperhatikan. Para guru seringkali dituntut untuk memiliki profesionalisme dan kualitas yang meyakinkan. Dimana mereka harus mempunyai semangat etos kerja dan daya saing yang berkompeten dalam menjawab beragam tantangan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bentuk dari kewajibannya. Namun sangat disayangkan, bahwa sampai detik ini pun banyak dari para guru yang belum dihargai perjuangannya. Seringkali upah yang diterima tidak sebanding dengan tanggung jawab dan pengabdian mereka. Ada pula nasib para guru yang sering kali mendapat perlakuan yang tidak adil.

 

Terang Dalam Kegelapan

Dalam memaknai hari guru yang diperingati  setiap tanggal 25 November tentu harus dilihat juga mengenai arti dari guru itu sendiri. Kata “guru” berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri atas kata “gu” yang artinya kegelapan dan kata “ru” yang artinya terang. Kata ini mengalami proses pemaknaan yang kemudian dimaknai sebagai “terang dalam kegelapan”.

Peran guru perlu dimaknai sebagai garda terdepan dari bagian usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Kehadiran guru menjadi momen penting dalam menentukan arah dan nasib bangsa ini kedepannya. Bangsa yang maju tentu tak terlepas dari peran para guru. Bagai terang dalam gelapnya dunia, para guru hadir sebagai penuntun setiap jejak langkah dan juga peristiwa untuk sampai pada cita-cita bangsa ini.

Baca Juga:   Revisi UU Minerba, Apakah Solusi atau Musibah?

Terlebih lagi kalau kita melihat kegigihan dan perjuangan para guru yang ada di daerah 3T yakni daerah terdepan, terpencil dan terluar. Walaupun dengan segala keterbatasan faktor penunjang yang ada baik itu fasilitas atau kelayakan yang diterima secara personal maupun bersifat publik. Para guru senantiasa memaksimalkan mungkin komitmen mereka untuk terus melangkah dan memberikan cahaya pada setiap sisi jalan yang gelap. Hal ini membuktikan bahwa semangat yang hidup dalam hati setiap  insan tenaga pendidik tidak bisa dihancurkan hanya dengan hasrat untuk kepentingan pribadi semata.


Penulis: Valention Sukarto Patihuriq, Kader GmnI Hukum UWKS Surabaya.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Gelar Sarasehan, GMNI Surabaya: Teguhkan Persatuan Kader, Akhiri Dualisme Kepemimpinan
Senin, 13 Oktober 2025 | 21:26 WIB
Resmi Dilantik, DPC GMNI Halut Komitmen Kawal Kebijakan Pemda yang Pro Rakyat
Senin, 13 Oktober 2025 | 20:59 WIB
Arjuna Putra Aldino Lantik Pengurus DPC GMNI Halut Periode 2025-2027
Senin, 13 Oktober 2025 | 14:51 WIB
DPD PA GMNI Kaltim Tolak Pemangkasan DBH yang Dinilai Sangat Tidak Adil
Senin, 13 Oktober 2025 | 12:24 WIB
Tambang Rampok Hak Rakyat, Ketua PA GMNI Kaltim Desak Presiden Prabowo Hentikan Operasi 13 Perusahaan Raksasa
Senin, 13 Oktober 2025 | 11:36 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Gelar Konfercab Persatuan, Rifki Pratama dan Andi Supriyanto Resmi Pimpin GMNI Bima
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Jairi, salah satu kader PDIP yang tandatangannya dipakai menggugat SK Kepengurusan DPP PDIP 2024-2025. FILE/Tim Media PDIP
Polithinking

Hanya 300 Ribuan Aja Biaya Nipu Gugat SK Kepengurusan PDIP

MARHAENIST - Lima orang kader PDI Perjuangan (PDIP) antara lain, Jairi, Djupri,…

Opini

Studi Terhadap Prilaku Keserakahan, Seberapa Mengerikannya Manusia? (Bagian 2)

<<....Sambungan Hal ini juga terjadi pada kita selaku manusia, walau tidak dapat…

Kabar GMNI

Refleksi Hari Jadi Kabupaten Rohul Ke-26 Tahun, GMNI: Momentum Evaluasi Pembangunan dan Penguatan Nasionalisme Kerakyatan

Marhaenist.id, Pasir Pengaraian - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kabupaten Rokan…

Indonesiana

Momentum Sumpah Pemuda, Andi Aditya: Kemenpora Perlu Luas dalam Program Pemuda!

Marhaenist.id, Jakarta - Peringatan Hari Sumpah Pemuda kali ini mengingatkan kita akan…

Kabar GMNI

Pasca Terpilih Menjadi Ketua dan Mendapatkan SK, Hasmin Berkomitmen Siap Membesarkan GMNI di Wakatobi

Marhaenist.id, Wakatobi - Salah satu organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung,…

Ketua Mahkamah Agung (MA) H.M. Syarifuddin. FILE/MA
Infokini

Ketua MA Sikapi Masukan KPK, Ini Langkah Hakim Agung

Marhaenist - Ketua Mahkamah Agung (MA) H.M. Syarifuddin menyikapi saran dan masukan…

Polithinking

Masa Tenang, Ganjar Pilih Kulineran di Semarang

Marhaenist.id, Semarang - Di masa tenang, Ganjar Pranowo makan malam bersama Cak…

Belajar KoperasiOpini

Kooperasi sebagai Kekuatan Politik

Marhaenist.id - Saul D. Alinsky, mentor pengorganisir komunitas hebat ini mengatakan bahwa…

Kabar GMNI

Gelar Aksi, DPK GMNI UM Buton dan PK IMM Faperta UM Buton Desak Pencopotan Dosen atas Dugaan Pelecehan Seksual

Baubau, Marhaenist.id - Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?