Marhaenist.id – Di dunia politik, banyak hal omong kosong yang dipertontonkan bahkan hal ini menjadi wajar jika dilakukan. siapa yang pandai melakukan omong kosong, maka dia dianggap pandai dan lihat dalam politik. Di dalam politik, anda akan diajarkan bagaimana bersiasat dan melakukan manuver yang jahat.
Dalam politik, “iya” bisa berarti “tidak” dan “tidak” bisa berarti “Iya”. orang bisa menangis tapi dalam hatinya tertawa dan orang bisa tertawa namun dalam hatinya menangis.
Isu melengserkan Wapres Gibran belakangan ini semakin gencar dibahas di media-media, hal ini diperkuat dengan adanya usulan Forum Purnawirawan TNI yang melibatkan beberapa mantan Jenderal yang mengusulkan agar MPR memberhentikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia.
hal ini banyak mendapatkan Respon positif dan berbagai Elit politik khususnya yang berafiliasi dengan kelompok oposisi.
namun, suara pembeda itu datang dari mulut seorang Ganjar Pranowo yang lebih mengedepankan Rasionalitas dalam bernegara ketimbang mengikuti syahwat untuk berkuasa.
ia lebih melihat sisi pembangunan bangsa ketimbang menciptakan instabilitas politik yang dapat memperlambat kemajuan Negara kita.
Ganjar adalah sosok teladan yang tetap mengacu kepada politik yang etis ketimbang menciptakan kegaduhan politik di negara kita.***
Penulis: Saman Amirudin Patty, Kader GMNI Ambon.