Marhaenist.id – Dalam kehidupan Bung Karno sampai ia wafat ditanggal 21 Juni 1970, ia tidak pernah membuat mazhab dalam Islam seperti yang dilakukan Iman Hanafi, Iman Syafi’i, Iman Maliki, dan Iman Hambali untuk diberlakukan oleh masyarakat Muslim di Indonesia.
Bung Karno hanya membuat sebuah tulisan-tulisan lalu dibukukan dan berpidato lalu diabadikan dalam video. Apa yang menjadi tulisan tulisan Bung Karno dan apa yang diungkapkan lewat pidato pidatonya dikenal oleh orang orang yang mengaguminya sebagai ajaran Bung Karno.
Ajaran Bung Karno lebih tren dikenal dengan sebutan Mazhab Bung Karno. Ajaran atau Mazhab Bung Karno sejatinya adalah sebuah ajaran untuk menciptakan Sosialisme Indonesia dalam wujud Pancasila. Mazhab ini oleh Bung Karno diterapkan dalam kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara di Indonesia.
Dalam catatan sejarah, Bung Karno hanya pernah menulis Buku tentang Islam saat ia diasingkan di Ende Flores oleh Belanda. Buku itu berjudul Surat-Surat Islam dari Ende. Buku yang ditulisnya itu bukanlah Warisan Bung Karno yang lalu disebut sebagai Mazhab Bung Karno.
Dalam catatan ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Bung Karno tidak pernah menciptakan Mazhab seperti Mazhab Hanafi, Mazhab Makili, Mazhab Syafii, Mazhab Hambali dalam Agama Islam.
2. Sebutan Mazhab adalah sebutan tren dari ajaran Bung Karno yang diucapkan dan disematkan oleh para pengagumnya.
3. Mazhab Bung Karno yang dimaksud bukanlah untuk menciptakan sebuah ajaran dalam memahami Islam (Al Quran dan Sunnah).
4. Mazhab yang dimaksud untuk menciptakan Sosialisme Indonesia dalam wujud Pancasila dan diterapkan dalam kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara di Indonesia.
Nb. Catatan ini ditulis untuk menjawab klaim Panji Gumilang (Eks Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaitun) tentang Mazhab Bung Karno.***
Penulis: La Ode Mustawwadhaar, Seorang Pengagum Bung Karno.