Marhaenist.id – Pesawat pertama bermesin pertama yang asli dibuat oleh Indonesia mengudara disaksikan oleh sejumlah anggota Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI), Para Atase Militer negara sahabat juga masyarakat Bandung.
Dengan angin berkekuatan 2-4 knot per jam. Waktu “take off lepas” berjalan cepat, tetapi sewaktu naik berkecepatan kurang,
“Mungkin karena pemakaian pitch atau jarak laju pada propeler yang kurang tepat,” pikir Nurtanio.
Setelah holding hingga dua kali putaran pada ketinggian seribu kaki, Si Kumbang terbang rendah dan mendarat kembali dengan mulus.
Segera turun dari pesawat, sang pilot uji terbang si Kumbang dari Amerika ini, Kapten Powers yang langsung mencari Nurtanio dan seluruh anggota Seksi Percobaan yang tengah menunggu dengan penuh percaya diri. Kapten Powers langsung mengucapkan kegirangan.
“Sungguh sangat memuaskan. Kondisi kontrolnya cukup baik, hanya saja temperatur pelumasnya masih cukup tinggi, sehingga saya tidak berani menambah power,” ujar sang bule nyaris berteriak karena senang pada Nurtanio dan Tim-nya.
Ya hari itu pesawat COIN atau Counter Insurgency atau pesawat serang antigerilya terbuat dari seluruhnya dari metall buatan bangsa Indonesia berhasil di uji terbang untuk pertama kali nya di Lapangan Udara Andir Bandung pada tanggal 1 Agustus 1954.
Pesawat yang di beri no registrasi NU-200 Si Kumbang ini adalah yang bisa disebut pesawat pertama bermesin yang dibuat Putra Bangsa Indonesia dan berhasil terbang.
Jadi bukan CN235 pesawat buatan anak negri pertama yang full di buat anak bangsa sendiri tapi jauh sebelum itu Nurtanio dan Tim dari Depo Pemeliharaan Tehnik Udara AURI sudah melakukannya.***
Sumber: Buku Nurtanio perintis Industri Pesawat Terbang Indonesia.