Marhaenist.id, Jakarta – Alumni GMNI yang juga senator terpilih asal Provinsi Papua Barat Daya, Paul Finsen Mayor memberikan kritik keras terkait banyaknya tokoh yang akan mengisi jabatan Menteri Kabinet Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Pasalnya, tercatat ada sekitar 100 tokoh yang bakal mengisi jabatan penting di pemerintahan Prabowo-Gibran, yakni; Menteri, Wakil Menteri, Kepala Badan, dan Staf Khusus.
“Sebagai anak bangsa dan sebagai anak adat, saya berhak menyampaikan kritikan mewakili suara rakyat dari Tanah Papua,” ungkapnya.
Menurutnya, banyaknya jumlah tokoh yang masuk dalam daftar kabinet Prabowo – Gibran bisa berpengaruh pada urusan administrasi ketatanegaraan dan tumpang tindih urusan struktur keorganisasian.
“Dengan banyaknya Menteri dan Menko jangan sampai terkesan kepemimpinan Prabowo – Gibran hanya kebanyakan urus tugas pokok fungsi dan kewenangan kabinetnya. Sehingga memperlambat kinerja birokrasi. Sementara, urusan kerakyatan malah mandek,” sambungnya.
Senator Papua itu juga menegaskan, banyaknya calon Menteri dan Menteri Negara Koordinator (Menko) dapat menambah beban keuangan negara disedot dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
“Ini akan menambah beban APBN, salah satu yang mengkhawatirkan adalah pelimpahan kewenangan, jangan sampai mereka hanya urusan itu-itu saja di masa periode kerja Prabowo – Gibran,” tegasnya.
Paul juga membandingkan dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo, dimana jumlah Menteri pada kabinetnya bertajuk Indonesia Maju hanya berjumlah 34 terdiri atas empat Menteri Koordinator dan 30 Menteri. Dan keseluruhan bekerja dengan sesuai fungsional, tidak seperti pilihan Probowo.
“Era Prabowo – Gibran terkesan sekedar bagi-bagi kue. Kabinet Prabowo – Gibran yang nantinya dilantik, saya sebut gemuk struktur, miskin fungsi,” tandasnya.***
Penulis: Redaksi/Editor: Bung Wadhaar.