Marhaenist – Kepolisian atau Polri berupaya memukul mundur dan membubarkan aksi demo BEM SI (Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia) yang berlangsung di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Senin (22/07/2024).
Usai batas waktu penyampaian aspirasi, pukul 18.00 WIB, anggota kepolisian berseragam pelindung lengkap dengan tameng dan tongkat memaksa para mahasiswa untuk mundur karena telah melebihi batas waktu. Mobil water canon kepolisian pun menyemprotkan air berkekuatan besar ke arah massa yang sedang aksi.
Kondisi pun kian semakin menjadi ricuh karena mahasiswa dengan artibut almamater menolak meninggalkan kawasan Medan Merdeka. Mereka tak puas dengan aksi demo yang berisi 12 kritikan terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama 10 tahun (2014-2024).
Berdasarkan pantauan kepolisian bahkan sempat melepaskan satu kali tembakan gas air mata ke arah atas menjelang pukul 19.00 WIB. Hal ini membuat mahasiswa berlarian dan menghindar dengan berpencar menuju arah Gedung Bank Indonesia, Sarinah, dan Tanah Abang.
Sebelumnya, BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) mengusung 12 poin tuntutan, salah satunya mendesak Jokowi agar menghentikan aksi cawe-cawe di Pilkada 2024.