Marhaenist.id, Situbondo – Usai Konferensi Cabang (Konfercab) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Situbondo yang menjadi forum ruang konsolidasi, regenerasi, dan penyatuan visi perjuangan tidak dibiarkan berhenti hanya pada gerakan seremonial belaka. Tak lama menunggu, kader-kader GMNI Situbondo langsung membuktikan konsistensinya: turun ke jalan, menyuarakan kebenaran, dan menuntut keadilan.
Langkah ini bukan tanpa alasan karena GMNI sejak lahir memang tidak pernah dipisahkan dari denyut nadi rakyat dan Marhaenisme yang menjadi dasar ideologi GMNI mengajarkan bahwa mahasiswa harus hadir di tengah penderitaan rakyat, menjadi corong aspirasi, sekaligus penekan bagi penguasa agar tidak lalai terhadap tanggung jawab sosialnya.
Aksi turun ke jalan pasca Konfercab adalah bentuk nyata bahwa GMNI Situbondo tidak ingin perjuangan hanya berhenti diruang rapat dan dinding-dinding kampus. Mereka ingin membuktikan, bahwa setiap keputusan yang lahir dari konferensi harus segera diterjemahkan menjadi gerakan nyata di lapangan.
Dengan semangat Perjuangan Tiada Akhir, GMNI Situbondo menegaskan keberpihakannya: berpihak kepada rakyat kecil, kepada mereka yang selama ini dipinggirkan, kepada mereka yang suaranya sering diabaikan.
“Kehadiran GMNI di jalan raya bukan sekadar orasi dan spanduk, tetapi merupakan simbol perlawanan terhadap ketidakadilan, serta penegasan bahwa mahasiswa adalah agen perubahan yang tidak boleh diam ketika rakyat menderita,” ujar Hazriel Ketua GMNI Situbondo terpilih.
Sebagai organisasi yang dibina untuk senantiasa bersama rakyat, inilah wajah sejati GMNI: organisasi yang lahir dari rakyat, berproses bersama rakyat, dan akan terus berjuang untuk rakyat.
Diketahui, aksi turun ke jalan yang dilakukan GMNI Situbondo dalam bentuk menggelar aksi solidaritas di Markas Kepolisian Resor (Polres) Situbondo pada Sabtu (30/8/2025).
Aksi turun ke jalan yang mereka lakukan dipicu atas insiden gugurnya seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan setelah terlindas kendaraan taktis Brimob di Jakarta.
Aksi tersebut digelar bersama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Situbondo yang berlangsung tertib dan kondusif, menarik perhatian publik karena ketegasan tuntutan dan terciptanya suasana damai.
Dalam aksi tersebut mereka menyampaikan orasi yang mengecam keras tindakan represif aparat kepolisian saat mengamankan aksi di Jakarta.
Dalam aksi itu, Kapolres Situbondo AKBP Rezi Dharmawan turut hadir menemui langsung para mahasiswa, menunjukkan komitmen kepolisian dalam menanggapi aspirasi masyarakat.***
Penulis: Team Media GMNI Situbondo/Editor: Redaksi.