Marhaenist, Pacitan – Semangat kebangsaan di ranah pelajar kembali berkobar di Kabupaten Pacitan. Kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) Pacitan resmi dikukuhkan dalam agenda Deklarasi dan Pengukuhan yang berlangsung di Gedung DPRD Kabupaten Pacitan pada Sabtu, (23/08/2025). Momentum ini menandai lahirnya tekad baru para pelajar untuk mengambil peran strategis dalam pembangunan daerah sekaligus menyiapkan generasi muda yang berintegritas, nasionalis, dan berdaya juang.
Dalam sambutannya, Ketua DPC GSNI Pacitan, Mohamad Ardinata, menegaskan bahwa pengukuhan ini adalah awal dari sebuah perjalanan panjang perjuangan pelajar di Pacitan. “Kami berkomitmen menjadikan GSNI Pacitan sebagai wadah perjuangan intelektual, pembentukan karakter kebangsaan, dan laboratorium kepemimpinan bagi generasi muda. Fokus utama kami adalah membangun tradisi dialog dan melahirkan gagasan-gagasan baru untuk menjawab tantangan dunia pendidikan serta pembangunan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GSNI, Abdul Ghani, menekankan pentingnya ruang aktualisasi diri bagi pelajar, tidak hanya dari sisi akademik, tetapi juga ideologis, psikologis, dan spiritual. “Kader GSNI harus mampu menjadi siswa teladan, cerdas, dan berkarakter, sekaligus siap menyongsong Indonesia Emas 2045. Kami berharap GSNI Pacitan dapat mengakomodir aspirasi serta kepentingan seluruh pelajar,” jelasnya.
Dukungan penuh juga datang dari Ketua Persatuan Alumni (PA) GMNI Pacitan, Bakti Sutopo. Ia melihat GSNI sebagai wadah positif dan relevan untuk membangun pelajar yang nasionalis dan Pancasilais. “Di era digitalisasi ini, pelajar harus menjadi garda depan yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga mampu menjaga harmoni sosial. GSNI dapat menjadi tumpuan dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan,” tuturnya.
Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan melalui Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik, Herman Ramahi, turut memberikan apresiasi dan dukungan. “Kami siap mewadahi kegiatan GSNI agar senantiasa berkarya, menjaga keutuhan bangsa, serta berkontribusi dalam pembangunan daerah Kabupaten Pacitan,” pungkasnya.
Sebagai penutup rangkaian acara, dilaksanakan Simposium Kebangsaan yang menghadirkan ruang diskusi terbuka bagi para pelajar. Simposium ini diharapkan tidak hanya menjadi refleksi atas deklarasi dan pengukuhan, tetapi juga stimulus untuk membangkitkan semangat siswa serta menggugah kesadaran kolektif akan peran sentral generasi muda dalam memajukan bangsa.