By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Pernyataan Sikap SP-NTT: Polemik Geothermal Flores-Lembata dan Polemik Investasi di Pulau Padar Taman Nasional Komodo
Semangat Muda Kaum Nasionalis: Deklarasi GSNI Pacitan
Aksi Mahasiswa: Bubarkan DPR ?
Mas Bambang Patjul Dibutuhkan Fokus Skala Nasional
‎Dugaan 22 Anak SD Keracunan Makanan dari Program MBG, Ketua GMNI Inhil: Kurangnya Kontrol Pihak Terkait

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Kabar GMNI

Hadapi Acaman Karena RTH, GMNI Jaktim Advokasi Pedagang UMKM di Kawasan Industri Pulogadung

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Rabu, 19 Maret 2025 | 13:10 WIB
Bagikan
Waktu Baca 3 Menit
DPC GMNI Jakarta Timur saat melalukan Advokasi terhadap Para Pedagang UMKM di Pulogadung/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id, Jakarta – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jakarta Timur (Jaktim) merespon adanya penggusuran Pedagang Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) akibat adanya pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan Industri Pulogadung oleh PT. JIEP.

Respon tersebut ditunjukan dengan turun langsung dilapangan dengan melakukan Advokasi kepada Para Pedagang UMKM dalam menghadapi ancaman penggusuran sepihak oleh PT. JIEP di Kawasan Industri Pulogadung tersebut, Rabu (19/3/2025).

Sekretaris DPC GMNI Jaktim, Aqil, bersama Ketua Bidang Advokasi dan Hukum, Reza, turut hadir dalam kegiatan advokasi pedagang UMKM yang sedang menghadapi ancaman pengusiran sepihak oleh PT. JIEP di Kawasan Industri Pulogadung.

Kehadiran mereka merupakan bentuk solidaritas serta komitmen GMNI dalam membela hak-hak rakyat kecil, khususnya pelaku UMKM yang menggantungkan hidupnya di kawasan tersebut.

Dalam pertemuan itu, para pedagang menyampaikan keresahan mereka terhadap kebijakan PT. JIEP yang berencana menggusur tempat mereka berdagang dengan dalih pembangunan RTH.

Mereka menganggap kebijakan ini tidak adil, mengingat kawasan industri Pulogadung dipenuhi pabrik dan bangunan beton, sementara justru ruang usaha rakyat kecil yang menjadi sasaran penggusuran.

Reza, selaku Ketua Bidang Advokasi dan Hukum GMNI Jaktim, memberikan arahan hukum kepada para pedagang agar mereka memahami hak-hak mereka dalam menghadapi rencana penggusuran ini.

Ia menjelaskan bahwa setiap tindakan penggusuran harus memenuhi prosedur hukum yang jelas, termasuk adanya sosialisasi, kompensasi yang layak, serta solusi relokasi yang manusiawi.

“Pedagang memiliki hak untuk mendapatkan kepastian hukum atas tempat mereka mencari nafkah. Jika penggusuran dilakukan tanpa dialog dan tanpa solusi yang adil, maka itu bisa dikategorikan sebagai tindakan sewenang-wenang. Kami dari GMNI Jaktim siap mendampingi secara hukum apabila pedagang mengalami ketidakadilan dalam proses ini,” ujar Reza.

Baca Juga:   Kembali Turun ke Jalan, GMNI Hadang Pengesahan RUU TNI

Sementara itu, Aqil menegaskan bahwa pembangunan Ruang Terbuka Hijau tidak boleh dilakukan dengan mengorbankan rakyat kecil.

“Lingkungan memang penting, tetapi keadilan sosial bagi mereka yang berjuang untuk hidup juga tidak boleh diabaikan. Jika penghijauan menjadi alasan, mengapa bukan pabrik besar yang dikorbankan? Mengapa selalu rakyat kecil yang harus mengalah?,” tegasnya.

Didalam media sosialnya, DPC GMNI Jaktim juga mempertanyakan tentang keadilan penggusuran para pedagang UMKM atas pembangunan RTH di Pulogadung, sementara bangunan-bangunan besar yakni deretan pabrik-pabrik tidak terkena dampak.

“Lucunya, di antara deretan pabrik dan gedung beton, justru pedagang kecil yang dianggap sebagai penghalang penghijauan. Seakan-akan keadilan bisa tumbuh di atas hilangnya mata pencaharian rakyat kecil. Jika lingkungan benar-benar jadi prioritas, kenapa yang dikorbankan selalu mereka yang paling lemah,” kata mereka.

DPC GMNI Jakarta Timur berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini dan memastikan bahwa para pedagang mendapatkan perlindungan hukum yang layak.

Advokasi ini bukan hanya tentang mempertahankan tempat usaha, tetapi juga memperjuangkan hak hidup dan keadilan bagi mereka yang selama ini berkontribusi dalam menggerakkan roda perekonomian di kawasan tersebut.***

Penulis: Redaksi/Editor: Bung Wadhaar.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Foto: Desain Grafis oleh SP-NTT/MARHAENIST
Pernyataan Sikap SP-NTT: Polemik Geothermal Flores-Lembata dan Polemik Investasi di Pulau Padar Taman Nasional Komodo
Senin, 25 Agustus 2025 | 17:44 WIB
Semangat Muda Kaum Nasionalis: Deklarasi GSNI Pacitan
Senin, 25 Agustus 2025 | 13:34 WIB
Aksi Mahasiswa: Bubarkan DPR ?
Senin, 25 Agustus 2025 | 13:28 WIB
Mas Bambang Patjul Dibutuhkan Fokus Skala Nasional
Minggu, 24 Agustus 2025 | 21:13 WIB
‎Dugaan 22 Anak SD Keracunan Makanan dari Program MBG, Ketua GMNI Inhil: Kurangnya Kontrol Pihak Terkait
Sabtu, 23 Agustus 2025 | 19:24 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Peringati HUT Kemerdekaan RI, DPC GMNI Touna dan DPK GMN Bung Tomo Manajenen Gelar Nobar Sekaligus Bedah Film bersama Masyarakat
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Polithinking

Dukung Ganjar, Caleg Demokrat Alumni GMNI Ini Tak Peduli Disanksi Partai

Marhaenist.id, Malang - Caleg DPRD Dapil V Jatim dari Partai Demokrat sekaligus…

Rifqi Sukarno (Founder Depok Youth Movement)/Marhaenist.id.
Opini

Sekilas Memaknai Hari Buruh

Marhaenist.id - Tepat pada 1 Mei di seluruh belahan dunia sedang merayakan…

Kabar GMNIKabar PA GMNI

Berharap Dualisme Segera Berakhir, Dua Alumni GMNI Dukung adanya Kongres Persatuan

Marhaenist.id - Perpecahan antara kubu Imanuel Cahyadi/Soejahri Somar dan Arjuna Putra Aldino/M.…

Foto: Warga Kebon Sayur Yang di Tangkap Paksa Oleh Aparat (Bapak Juned)/MARHAENIST.
InfokiniMarhaen

Kronologis Penangkapan Paksa Terhadap Warga Kebun Sayur Yang Menolak Pengusuran

Marhaenist, Jakarta - Pada hari ini, rabu (13/08/2025) telah terjadi upaya penangkapan…

Opini

Impian Reformasi Polri dalam Hiruk Pikuk Hut Bhayangkara

Marhaenist.id - Dikutip dari buku Sejarah Perkembangan Kepolisian Indonesia, terdapat perbedaan tugas…

Kabar GMNI

Polres Gencar Lakukan Pemberantasan Narkoba, DPC GMNI Binjai: Kapolres Kali Ini Bukan Kaleng Kaleng!

Marhaenist.id, Binjai - Polres Binjai kembali menunjukkan tekadnya yang tak tergoyahkan untuk…

Perajin membersihkan kedelai di salah satu rumah industri di Jakarta, Kamis (6/10). Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia (Gakopindo) Aip Syarifuddin mengatakan kenaikan harga kedelai impor satu bulan terakhir rata-rata berada di kisaran Rp6.900 - Rp7.000 per kilogram di tingkat koperasi yang sebelumnya Rp6.300 - Rp6.500 sedangkan harga di pasaran lebih tinggi yakni Rp10.597 per kilogramnya. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/pras/16.
Kapitalisme

Pemerintah Berikan Subsidi Kedelai Rp1.000 Hingga Akhir Tahun

Marhaenist - Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang program subsidi kedelai sebesar Rp1.000 per…

Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah memberikan bantuan pada para petani yang gagal panen. FILE/IST. Photo
Polithinking

Puan Minta Pemerintah Bantu Petani Yang Gagal Panen

Marhaenist - Hujan dan cuaca ekstrem yang terjadi beberapa waktu terakhir menyebabkan…

Kapitalisme

Ekonomi Lesu, Larangan Jual Rokok Ketengan Sangat Tidak Tepat

Marhaenist - Ekonom menilai larangan menjual rokok eceran sangat tidak tepat di…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?