By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Pernyataan Sikap SP-NTT: Polemik Geothermal Flores-Lembata dan Polemik Investasi di Pulau Padar Taman Nasional Komodo
Semangat Muda Kaum Nasionalis: Deklarasi GSNI Pacitan
Aksi Mahasiswa: Bubarkan DPR ?
Mas Bambang Patjul Dibutuhkan Fokus Skala Nasional
‎Dugaan 22 Anak SD Keracunan Makanan dari Program MBG, Ketua GMNI Inhil: Kurangnya Kontrol Pihak Terkait

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Indonesiana

Jangan Dengar Apa Kata Deddy, Ayo Tolak RUU TNI!

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Selasa, 18 Maret 2025 | 21:17 WIB
Bagikan
Waktu Baca 2 Menit
Ayo Tolak RUU TNI!/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – Deddy Corbuzier dalam videonya menyebut bahwa penolakan rapat DPR di Hotel Fairmont Jakarta dilakukan oleh “orang tak dikenal.”

Framing ini berbahaya dan menyesatkan. Kenapa?

Mari kita bahas!

Sekelompok orang dalam video itu bukan “orang tak dikenal,” melainkan perwakilan Koalisi Masyarakat Sipil yang terdiri dari puluhan organisasi kredibel seperti Imparsial, YLBHI, KontraS, Amnesty, AJI, ICJR, WALHI, dan banyak lagi.

Organisasi-organisasi ini punya eksistensi yang jelas, rekam jejak panjang, dan ahli di bidangnya. Mereka bukan kelompok anonim yang tiba-tiba muncul, melainkan bagian dari gerakan sipil yang sudah lama mengadvokasi demokrasi dan hak asasi manusia di Indonesia.

Dengan menyebut mereka “orang tak dikenal,” Deddy meremehkan dan mengecilkan peran masyarakat sipil. Seolah-olah kritik terhadap RUU TNI ini datang dari pihak yang tidak kredibel atau tidak punya kepentingan untuk memperjuangkan demokrasi.

Kenapa framing ini berbahaya?
👉 Bisa mengarah pada delegitimasi gerakan sipil
👉 Mempermudah stigmatisasi aktivis sebagai “perusuh”
👉 Mengalihkan perhatian dari substansi kritik terhadap RUU TNI.

Sebarkan penjelasan ini untuk mengurangi dampak dari framing yang melemahkan masyarakat sipil!

Mengapa RUU TNI harus ditolak?

Kalau sampai disahkan, maka pintu bagi militer untuk masuk ke pemerintahan sipil bakal terbuka lebar. Kita bukan cuma ngomongin satu atau dua posisi strategis, tapi ini bisa jadi awal dari kembalinya dominasi militer dalam urusan negara.

Bayangkan kalau banyak posisi menteri, kepala daerah, atau bahkan lembaga lain diisi oleh tentara aktif. Demokrasi yang sudah susah payah dibangun bisa runtuh pelan-pelan.

Kita udah pernah ngalamin zaman di mana militer punya kekuasaan terlalu besar. Orde Baru adalah bukti nyata bagaimana dwi fungsi ABRI menghilangkan kebebasan berpendapat, membungkam oposisi, dan memastikan rakyat cuma bisa tunduk tanpa bisa melawan.

Baca Juga:   Indonesiaku Lagu Baru Erros Djarot, Menerawang, Memandang Tentang ke Indonesiaan

Kalau RUU ini disahkan, kita bakal kembali ke pola yang sama. Demokrasi cuma jadi formalitas, sementara keputusan sebenarnya diambil oleh segelintir elite yang bermental komando. Siap laksanakan, nggak boleh dibantah.

Masyarakat harus sadar, ini bukan sekadar aturan biasa. Ini bisa mengubah arah negara.

Ayo Masyarakat Indonesia #TolakRUUTNI melalui petisi dari kawan-kawan Koalisi Masyarakat Sipil. 🔥

https://www.change.org/p/tolak-kembalinya-dwifungsi-melalui-revisi-uu-tni


Oleh: Koalisi Masyarakat Sipil.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Foto: Desain Grafis oleh SP-NTT/MARHAENIST
Pernyataan Sikap SP-NTT: Polemik Geothermal Flores-Lembata dan Polemik Investasi di Pulau Padar Taman Nasional Komodo
Senin, 25 Agustus 2025 | 17:44 WIB
Semangat Muda Kaum Nasionalis: Deklarasi GSNI Pacitan
Senin, 25 Agustus 2025 | 13:34 WIB
Aksi Mahasiswa: Bubarkan DPR ?
Senin, 25 Agustus 2025 | 13:28 WIB
Mas Bambang Patjul Dibutuhkan Fokus Skala Nasional
Minggu, 24 Agustus 2025 | 21:13 WIB
‎Dugaan 22 Anak SD Keracunan Makanan dari Program MBG, Ketua GMNI Inhil: Kurangnya Kontrol Pihak Terkait
Sabtu, 23 Agustus 2025 | 19:24 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Peringati HUT Kemerdekaan RI, DPC GMNI Touna dan DPK GMN Bung Tomo Manajenen Gelar Nobar Sekaligus Bedah Film bersama Masyarakat
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Kabar PA GMNI

Gelar FGD, PA GMNI Sepakat Dorong PLTN Sebagai Energi Alternatif

Marhaenist.id, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa…

Kabar GMNIOpini

Murnikah 3 Pimpiman DPP GMNI Berbicara Persatuan untuk Menyatukan Kembali GMNI?

Marhaenist.id - Berbicara persatuan ditubuh GMNI telah digaungkan di 2020 oleh Kubu…

Kabar GMNI

Gelar Dialog Interaktif, DPC GMNI Kendari Ulas Perspektif Pergerakan Perempuan di Masa Kini

Marhaenist.id, Kendari - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Opini

Trump, Amerika dan Jerman: Babak Baru Geopolitik

Marhaenist.id - Ketika Trump kembali masuk ke panggung kekuasaan, narasi "America First" kemungkinan…

Kabar GMNI

Manifesto Politik Konsolidasi Nasional GMNI 2025 di Blitar

"SATU GMNI SATU PERJUANGAN, MARHAENISME SEBAGAI KEKUATAN NASIONAL" Salam Marhaen, Merdeka! Kami,…

Kabar GMNI

GMNI di DIY Keluhkan Kurangnya Program Pengembangan Kader

MARHAENIST - Sejumlah Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Kabar GMNI

Gelar Sosialisasi dan Dialog Interaktif, KPU Ajak GMNI Jaksel Kawal Pilkada Jakarta

Marhaenist.id, Jaksel - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jakarta Selatan (Jaksel) gelar…

Kabar GMNI

Tanggapi Kenaikan PPN 12%, DPD GMNI Sultra Sebut Pemerintahan Prabowo-Gibran Tak Lagi Memegang Amanat Rakyat

Marhaenist.id, Kendari - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Opini

Polarisasi Otoritarianisme Gagal, Demokrasi Harus Terus di Kawal

MARHAENIST - Demokrasi di Indonesia sedang berada di ujung tanduk, konflik antara…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?