By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Menolak Gelar Pahlawan Nasional bagi Soeharto adalah Kewajiban Ideologis bagi Marhaenis
Tirani yang Tersenyum dalam Bayang Kiamat Epistemik: Evolusi Kekuasaan dari Orwellian ke Huxleyian – Part I
Jika atas Dasar Cinta, Permata Indonesia Tantang Walikota Kendari Permanenkan Penghentian Proyek KOPPERSON di Tapak Kuda
Layangkan Penyataan Sikap Ke Pemerintah, GMNI Se-Indonesia Tolak Pemberian Gelar Pahlawan Kepada Suharto
DPC PA GMNI Bengkalis Ucapkan Selamat atas Terselenggaranya Konfercab Ke- I GMNI Bengkalis

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Opini

Orde Baru Tak Pernah Pergi…

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Senin, 17 Maret 2025 | 16:51 WIB
Bagikan
Waktu Baca 2 Menit
Foto: Soeharto dan Habibie saat berada dipangku kekuasaan di masa Orde Baru/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – Orde Baru Tak Pernah Pergi. Ia hanya menjelma bayang-bayang yang lebih pandai menari dalam gelap, mengendap-endap di antara lorong-lorong kekuasaan, menyusup dalam setiap regulasi, menyamar dalam jubah reformasi yang mulai lusuh. Ia bukan lagi gajah yang tampak di pelupuk mata, melainkan ular yang licin, melingkar erat di batang demokrasi, meremukkan batangnya perlahan-lahan.

Orde Baru tak pernah mati, ia hanya berganti warna, seperti bunglon yang mahir membaca cuaca. Dulu, ia menindas dengan sepatu lars, kini ia menindas dengan pena dan tanda tangan. Jika dulu suara dibungkam dengan senapan, kini dibungkam dengan pasal karet dan algoritma. Ruang-ruang kritik makin sempit, pers makin menunduk, dan mahasiswa yang dulu lantang kini lebih sibuk mencari aman.

Seperti angin malam yang menusuk tulang, ia hadir tanpa wujud, namun terasa begitu nyata. Otoritarianisme yang dulu pongah kini lebih sopan, tapi tetap mencekik. Janji reformasi yang dahulu dielu-elukan telah menjadi patung tanpa nyawa di alun-alun sejarah, menatap hampa ke arah masa depan yang semakin kelabu.

Orde Baru tak perlu kembali, karena sejatinya ia tak pernah pergi. Ia hanya merias wajahnya dengan kata-kata manis, mengemas kepentingan oligarki dengan jargon pembangunan, menyelubungi kesewenang-wenangan dengan dalih stabilitas. Demokrasi kita, ternyata hanyalah wayang di panggung sandiwara, dimainkan oleh dalang yang sama, hanya berganti kostum dan peran.

Jika dulu rakyat dikekang dengan aturan, kini mereka dikendalikan dengan utang. Jika dulu yang berbeda pandangan dicap subversif, kini mereka disebut radikal. Orde Baru telah menjadi bayang-bayang panjang yang melintasi zaman, menjajah pikiran, menyusup ke dalam kurikulum, menjelma sebagai doktrin di layar kaca, memahat ulang sejarah sesuai kehendaknya.

Baca Juga:   RUU Dewan Pertimbangan Presiden: Konsolidasi Kekuasaan, Menguatkan Presiden Untuk Melemahkan Demokrasi

Maka, jangan heran jika keadilan terasa seperti ilusi, kebenaran seperti mitos, dan kemerdekaan hanyalah jargon dalam pidato. Karena sejatinya, Orde Baru tak pernah pergi—ia hanya menjelma hantu yang terus mengawasi, tertawa di balik tirai kekuasaan yang kita kira sudah runtuh.***


Penulis: Dimas Muhammad Erlangga, Ketua DPK GMNI Universitas Terbuka Bandung.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Menolak Gelar Pahlawan Nasional bagi Soeharto adalah Kewajiban Ideologis bagi Marhaenis
Jumat, 7 November 2025 | 13:59 WIB
Tirani yang Tersenyum dalam Bayang Kiamat Epistemik: Evolusi Kekuasaan dari Orwellian ke Huxleyian – Part I
Kamis, 6 November 2025 | 04:39 WIB
Jika atas Dasar Cinta, Permata Indonesia Tantang Walikota Kendari Permanenkan Penghentian Proyek KOPPERSON di Tapak Kuda
Kamis, 6 November 2025 | 03:35 WIB
Layangkan Penyataan Sikap Ke Pemerintah, GMNI Se-Indonesia Tolak Pemberian Gelar Pahlawan Kepada Suharto
Rabu, 5 November 2025 | 22:05 WIB
DPC PA GMNI Bengkalis Ucapkan Selamat atas Terselenggaranya Konfercab Ke- I GMNI Bengkalis
Rabu, 5 November 2025 | 17:43 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Menteri ATR/BPN Temui Warga Kebon Sayur Setelah Didesak Massa Aksi untuk Tuntaskan Konflik Sengketa Lahan 
Kabar GMNI Marhaenis
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Kabar GMNI

Imanuel Sibuk Jadi Penggerak Perlawanan Pemerintah Terhadap PDIP, Eksponen GMNI: Arjuna/Dendy Lebih Pantas Jadi GMNI Karena Berpikir untuk Marhaen

Marhaenist.id, Jakarta - Salah satu eksponen Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) kubu…

Kabar GMNI

GMNI Jaksel: Tangkap dan Adili Jokowi! Tolak RUU Polri dan KUHAP! Copot Kapolri!

Marhaenist.id - Rezim Otoriter Jokowi Harus Bertanggung Jawab Atas Krisis Hukum, Ekonomi,…

Opini

Mengedepankan Prinsip Kesetaraan Hukum dalam Kasus Sekjen PDI Perjuangan

Marhaenist.id - Kasus permintaan penjadwalan ulang pemeriksaan oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto,…

Kabar GMNI

Pertamina Perkuat Sinergi Dengan GMNI dan Cipayung Plus di Proyek RDMP Balikpapan

MARHAENIST - Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan dan…

Kabar PA GMNI

DPP PA GMNI Lakukan Bakti Sosial dan Santunan Anak Yatim di Subang

Marhaenist - DPP Persatuan Alumni GMNI melaksanakan kegiatan bakti sosial dan melakukan…

Kabar GMNI

Manifesto Politik Konsolidasi Nasional GMNI 2025 di Blitar

"SATU GMNI SATU PERJUANGAN, MARHAENISME SEBAGAI KEKUATAN NASIONAL" Salam Marhaen, Merdeka! Kami,…

Opini

Menumbuhkan Nilai-nilai Pancasila di Era Digitalisasi

Marhaenist.id - Untuk mendasarkan kehidupan kita pada Pancasila, tak cukup dengan sekedar…

Polithinking

Pasangan Hasto-Wawan Temui Warga Masyarakat Penerima PIP

MARHAENIST - Pasangan calon walikota dan wakil walikota Yogyakarta yang diusung oleh…

IndonesianaPolithinking

Aktivis 98 Kecam Tindakan Represif Aparat dan Tuntut Keadilan atas Gugurnya Kawan Ojol Pejuang Demokrasi

Marhaenist.id, Jakarta – Tragedi kembali mencoreng wajah demokrasi Indonesia. Seorang kawan Ojol,…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?