MARHAENIST – Sejumlah Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di DIY menyatakan keprihatinannya atas kurangnya kehadiran Dewan Pengurus Cabang (DPC) dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh DPK. Ketidakhadiran ini mencerminkan kurangnya perhatian dan komitmen dari DPC dalam mendukung program-program pengembangan kader yang seharusnya menjadi prioritas utama organisasi.
“Selain itu, DPK juga menyoroti bahwa program-program yang seharusnya dijalankan oleh DPC tidak berjalan dengan efektif. Hal ini mengakibatkan stagnasi dalam perkembangan organisasi dan menurunnya semangat para kader,” kata Demisioner Ketua Komisariat DPK GMNI Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY), Yosef S. Budiman, Senin (19/08/2024).
Yosef melanjutkan, terdapat upaya komunikasi dengan DPC namun sejauh ini belum membuahkan respons.
“Sejauh ini komunikasi dengan DPC itu tidak terlalu intens, ada beberapa upaya komunikasi yang kami buka tetapi tidak direspons sampai sekarang,” imbuhnya.
Menurut Yosef, proses regenerasi merupakan momen krusial bagi organisasi untuk memastikan keberlanjutan dan pengembangan jangka panjang. Namun, para DPK menilai kehadiran DPC kurang dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh DPK.
“Ada pedoman organisasi yang harus dilaksanakan bersama, artinya setiap kader GMNI perlu mengikuti dan taat terhadap pedoman yang sudah disepakati. sama halnya transisi kepemimpinan kita harus wajib dilakukan,” bebernya.
Sebagai langkah penting dalam regenerasi organisasi dan untuk memastikan kesinambungan kepemimpinan, DPK menuntut agar Konferensi Cabang (Konfercab) segera dilaksanakan. Tuntutan ini didasari oleh kenyataan bahwa Surat Keputusan (SK) kepengurusan DPC yang berlaku saat ini telah berakhir, sehingga perlu adanya pemilihan dan penyegaran struktur kepemimpinan baru.
“Dengan adanya tuntutan ini, kami DPK GMNI UCY, DPK GMNI FT UNY, DPK GMNI FIPP UNY, DPK GMNI FEB UNY, DPK GMNI FISIPOL UNY, DPK GMNI FH UAD, DPK GMNI UAY, DPK GMNI INSTIPER berharap agar DPC segera merespons dan mengambil tindakan nyata demi kepentingan bersama dan keberlanjutan DPC GMNI Yogyakarta kepimimpinan RM Abi Satria Bhaskara dan Rendy Rizaldy,” ungkapnya.
Tuntutan ini, lanjut dia, merupakan bentuk kepedulian dan harapan besar dari DPK agar DPC GMNI Yogyakarta kepimimpinan RM Abi Satria Bhaskara dan Rendy Rizaldy segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki kondisi organisasi demi masa depan yang lebih baik.
“SK GMNI itu sudah kadaluarsa atau sudah habis pada bulan Februari tahun ini, sehingga kemudian kami mendorong DPC untuk segera melakukan Konfercab,” tandasnya.