Marhaenist – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Mimika, bersama Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) , Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa (HMI)dan IKAMI Sulsel tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kabupaten Mimika, menggelar aksi demosntrasi terkait dengan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Senin, 12 September 2022, di DPRD Mimika.
Kendati demikian, menurut Sekretaris Cabang GMNI Mimika, Stevi Gustaf Rahanyaan, kecewa dengan sikap Komisi B DPRD Kabupaten Mimika, yang diwakilkan oleh Norman Karupukaro, pasalnya Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan waktu yang singkat dan menemui jalan buntu.
“Maka dari itu kami GMNI bersama teman teman organisasi lainy akan mengadkan aksi susulan dan hari ini kami mosi tidak percaya terhadap DPRD Kab.Mimika komisi B saat pernyataan sikap hanya di jadikan sebagai seremonial belaka”, ungkapnya.
Oleh karena itu, ia bersama Aliansi Mahasiswa Kabupaten Mimika, berdasarkan hasil RDP pada hari Senin, 12 September 2022 menyatakan sikapnya:
- Merekomendasikan untuk mencopot Kepala Perwakilan Pertamina Cabang Timika, karena tidak ada keterbukaan data dalam RDP.
- Merekomendasikan untuk mencopot Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika, karena tidak hadir dan tidak ada keterbukaan soal data dalam RDP tadi yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Disperindag.
- Pertamina ketakutan tentang transparansi data soal kuota, dan jadwal pendistribusian.
- Sekretaris Dinas Disperindag tidak menghargai forum rapat RDP yang diselenggarakan oleh DPRD Kabupaten Mimika.
- Penyampaian perwakilan dari disperindag terkait rekomendasi-rekomendasi yang dikeluarkan untuk pengawasan BBM subsidi tidak sesuai dengan realita.
- Mosi Tidak Percaya Terhadap DPRD Kabupaten Mimika, terutama Komisi B yang diketuai oleh Norman Kaupukaro
- Dalam forum RDP tidak ada sebuah kesepakatan bersama atau kesimpulan akhir.