By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Pernyataan Sikap SP-NTT: Polemik Geothermal Flores-Lembata dan Polemik Investasi di Pulau Padar Taman Nasional Komodo
Semangat Muda Kaum Nasionalis: Deklarasi GSNI Pacitan
Aksi Mahasiswa: Bubarkan DPR ?
Mas Bambang Patjul Dibutuhkan Fokus Skala Nasional
‎Dugaan 22 Anak SD Keracunan Makanan dari Program MBG, Ketua GMNI Inhil: Kurangnya Kontrol Pihak Terkait

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Opini

Tantangan dan Potensi Peternakan Berkelanjutan di Masa Depan

Marhaenist ID
Marhaenist ID Diterbitkan : Senin, 10 Februari 2025 | 20:41 WIB
Bagikan
Waktu Baca 7 Menit
Peternakan kuda di Eropa. Pixabay/Marhaenist
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – Pada tahun 2050, jumlah penduduk dunia diperkirakan mencapai sembilan miliar jiwa. Peningkatan populasi ini berdampak langsung pada kebutuhan pangan global, sementara lahan pertanian semakin berkurang. Salah satu solusi yang diusulkan adalah manipulasi genetik bahan pangan untuk meningkatkan produktivitas, ketahanan terhadap penyakit, dan efisiensi hasil. Namun, manipulasi genetik juga menimbulkan berbagai masalah, seperti ancaman terhadap keanekaragaman hayati dan potensi risiko bagi kesehatan manusia.

Contents
Peternakan Eropa di Tengah Globalisasi dan PerangManfaat Globalisasi: Kemajuan Yang Tak TerbendungDampak Buruk Globalisasi: Ketika Ketergantungan Menjadi AncamanKrisis Energi dan Ketidakstabilan Global: Tantangan Tambahan Bagi Peternakan EropaDampak Terhadap Peternakan KudaPerubahan Selera Konsumen: Tantangan Baru Untuk PeternakanLangkah Jalan Keluar Yang Dilakukan EropaPelajaran Bagi Indonesia

Dalam bidang pangan hewani, konsep peternakan berkelanjutan menjadi solusi yang relevan. Peternakan berkelanjutan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan hewani tanpa merusak lingkungan, menghasilkan produk sehat bebas dari antibiotik, hormon steroid, dan zat aditif lainnya. Dengan mengadopsi prinsip peternakan berkelanjutan, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi penghasil pangan protein dan nabati organik bagi dunia.

Peternakan Eropa di Tengah Globalisasi dan Perang

Globalisasi ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi, ia membuka peluang besar bagi negara-negara untuk saling terhubung dalam perdagangan, teknologi, dan inovasi. Namun, di sisi lain, globalisasi juga menciptakan ketergantungan yang bisa berujung pada krisis saat terjadi gangguan global. Salah satu sektor yang sangat terdampak adalah peternakan di Eropa, terutama setelah perang Ukraina pecah.

Sebagai seseorang yang tinggal dan bekerja di Berlin di Klinik Kuda, saya melihat langsung bagaimana dampak ini terjadi dan bisa menjadi pembelajaran bagi Indonesia.

Baca Juga:   Anggaran MBG Mencair

Manfaat Globalisasi: Kemajuan Yang Tak Terbendung

Globalisasi telah membawa berbagai keuntungan bagi industri peternakan. Teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI) kini digunakan untuk memantau kesehatan ternak, sementara bioteknologi membantu meningkatkan kualitas produksi susu dan daging. Pasar yang semakin terbuka memungkinkan produk peternakan Eropa menjangkau konsumen di seluruh dunia.

Selain itu, rantai pasokan global memungkinkan impor pakan ternak seperti jagung dan kedelai dengan harga kompetitif dari negara-negara seperti Amerika Selatan dan Ukraina. Hal ini membantu menekan biaya produksi dan menyediakan produk berkualitas dengan harga terjangkau bagi konsumen.

Dampak Buruk Globalisasi: Ketika Ketergantungan Menjadi Ancaman

Namun, ketergantungan pada rantai pasokan global memiliki risiko. Perang di Ukraina, misalnya, telah mengganggu pasokan gandum dan jagung, komponen utama pakan ternak ke Eropa. Akibatnya, harga pakan melonjak tajam, memaksa banyak peternak membayar lebih mahal atau mencari alternatif lain.

Di Jerman dan Prancis, beberapa peternak kecil menghadapi kesulitan finansial akibat kenaikan biaya ini, bahkan ada yang terpaksa menghentikan operasional mereka. Krisis ini menunjukkan betapa rentannya sektor peternakan terhadap gangguan dalam rantai pasokan global.

Krisis Energi dan Ketidakstabilan Global: Tantangan Tambahan Bagi Peternakan Eropa

Perang Ukraina juga memicu krisis energi di Eropa. Sanksi terhadap Rusia menyebabkan penurunan pasokan gas, sementara harga listrik melonjak hingga 300% dalam beberapa bulan. Biaya pemanas kandang selama musim dingin meningkat drastis, menambah beban bagi peternak.

Selain itu, ketidakstabilan geopolitik di Timur Tengah dan meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan turut memengaruhi harga energi dan distribusi barang secara global. Ketidakpastian ini membuat peternakan di Eropa semakin rentan terhadap fluktuasi harga dan gangguan pasokan.

Di Jerman, yang sangat bergantung pada gas Rusia, banyak peternak harus mencari cara untuk mengurangi konsumsi energi atau beralih ke sumber energi alternatif untuk menjaga keberlanjutan operasional mereka.

Baca Juga:   Teror Kepala Babi dan Tikus: Pembungkaman Jurnalisme Investigatif yang Kritik Terhadap Kekuasaan

Dampak Terhadap Peternakan Kuda

Sebagai negara dengan tradisi kuat dalam peternakan kuda, Jerman juga merasakan dampak dari krisis ini. Harga pakan melonjak, sementara biaya kesehatan dan perawatan kuda meningkat tajam. Akibatnya, banyak pemilik kuda yang terpaksa menjual hewan mereka atau mengurangi jumlah ternak. Selain itu, transportasi kuda yang bergantung pada bahan bakar fosil menjadi lebih mahal, mempengaruhi industri olah raga berkuda dan rekreasi kuda secara keseluruhan.

Perubahan Selera Konsumen: Tantangan Baru Untuk Peternakan

Tren konsumsi juga mengalami pergeseran. Produk alternatif seperti susu nabati dan daging buatan semakin populer. Data menunjukkan bahwa penjualan susu nabati di Eropa naik 30% dalam setahun terakhir, sementara konsumsi susu sapi mulai menurun.

Bagi industri peternakan, ini adalah peringatan untuk beradaptasi dengan preferensi konsumen yang berubah. Tanpa inovasi dan respons yang tepat, mereka berisiko kehilangan pangsa pasar.

Foto: Dr. med. vet. Rudi Samapati, Alumni GMNI, FKH UGM/MARHAENIST.

Langkah Jalan Keluar Yang Dilakukan Eropa

Menghadapi berbagai tantangan ini, negara-negara di Eropa mulai menerapkan berbagai langkah untuk menyelamatkan industri peternakan:

Diversifikasi Pasokan PakanEropa mulai meningkatkan produksi pakan dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada Ukraina dan negara lain. Pengembangan pakan alternatif seperti protein serangga dan fermentasi mikroba juga mulai diperkenalkan sebagai solusi jangka panjang.

Inovasi teknologi digital dan robotika semakin diadopsi dalam peternakan. Sensor dan AI digunakan untuk memantau kesehatan ternak secara real time, mengoptimalkan penggunaan pakan, dan mengurangi limbah.

Energi Terbarukan untuk Peternakan, beberapa peternakan di Jerman dan Belanda mulai beralih ke energi terbarukan seperti biogas dan panel surya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Subsidi dari pemerintah juga diberikan untuk mendukung transisi ini.

Regulasi Ketahanan Pangan Uni Eropa memperketat regulasi untuk memastikan keberlanjutan peternakan. Program-program bantuan keuangan diberikan kepada peternak kecil untuk bertahan dalam kondisi ekonomi yang sulit.

Baca Juga:   Peran Partai Politik dalam Mewujudkan Keadilan Sosial

Pelajaran Bagi Indonesia

Apa yang terjadi di Eropa bisa menjadi pelajaran penting bagi Indonesia. Ketahanan pangan harus menjadi prioritas utama, dan kita harus mengurangi ketergantungan pada impor pakan dan energi. Inovasi dalam teknologi peternakan dan diversifikasi sumber daya pangan perlu didorong agar industri peternakan Indonesia lebih tahan terhadap guncangan global.

Dengan meningkatnya ketidakstabilan global, mulai dari perang hingga krisis energi, Indonesia harus memperkuat sistem peternakannya dengan mengembangkan produksi dalam negeri dan mengadopsi teknologi modern. Dengan mengambil pelajaran dari Jerman dan negara-negara Eropa lainnya, Indonesia dapat mengembangkan sistem peternakan yang lebih berkelanjutan, mandiri, dan siap menghadapi tantangan globalisasi di masa depan.***


Penulis: Dr. med. vet. Rudi Samapati, Alumni GMNI, FKH UGM. Meraih gelar Ph.d dari Freie Universitat Berlin, kini bekerja sebagai penelitii di Seeburg, Berlin, Jerman dan bekerja pada Klinik Kuda Seeburg, Berlin, Jerman. Penulis juga kini tinggal di Berlin, Jerman.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Foto: Desain Grafis oleh SP-NTT/MARHAENIST
Pernyataan Sikap SP-NTT: Polemik Geothermal Flores-Lembata dan Polemik Investasi di Pulau Padar Taman Nasional Komodo
Senin, 25 Agustus 2025 | 17:44 WIB
Semangat Muda Kaum Nasionalis: Deklarasi GSNI Pacitan
Senin, 25 Agustus 2025 | 13:34 WIB
Aksi Mahasiswa: Bubarkan DPR ?
Senin, 25 Agustus 2025 | 13:28 WIB
Mas Bambang Patjul Dibutuhkan Fokus Skala Nasional
Minggu, 24 Agustus 2025 | 21:13 WIB
‎Dugaan 22 Anak SD Keracunan Makanan dari Program MBG, Ketua GMNI Inhil: Kurangnya Kontrol Pihak Terkait
Sabtu, 23 Agustus 2025 | 19:24 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Peringati HUT Kemerdekaan RI, DPC GMNI Touna dan DPK GMN Bung Tomo Manajenen Gelar Nobar Sekaligus Bedah Film bersama Masyarakat
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Kabar GMNI

DPD GMNI Gorontalo Desak Pemprov Segera Tindak TPA Talumelito: Lingkungan Terancam, Kesehatan Masyarakat Dipertaruhkan

Marhaenist.id, Gorontalo - Dewan Pimpinan Daerah (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Kabar GMNI

Audiensi DPC GMNI Ogan Ilir: Sinergi Dengan Polres Untuk Keamanan Bersama

Marhaenist.id- Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa…

Insight

Cara Melakuan Registrasi Data Alumni GMNI di Website Resmi PA GMNI

Marhaenist.id – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) adalah salah satu organisasi mahasiswa…

Historical

Pidato Bung Karno Saat Konferensi Besar GMNI di Kaliurang 17 Februari 1959

Lenyapkan Sterilitiet Dalam Gerakan Mahasiswa Pidato tertulis PJM Presiden Sukarno pada Konferensi…

Opini

GMNI Harus Kembali ke Jalan Persatuan

Marhaenist.id - Dalam beberapa tahun terakhir, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menghadapi…

Polithinking

Jokowi Contoh Teladan Bapak Nepotisme

Marhaenist.id, Jakarta- Pengamat politik, Eep Saefullah Fatah dalam video terbaru, secara terang-terangan…

Kabar GMNI

Sambut Pemimpin Baru, GMNI PPU Lakukan Evaluasi sebagai Kado Disektor Krusial

Marhaenist.id, Penajam Paser Utara - Dalam rangka menyambutnya Bupati dan Wakil Bupati,…

Kabar PA GMNI

Alumni GMNI Ingatkan Gagasan Soekarno untuk Mengatasi Situasi Global

Marhaenist.id, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa…

Polithinking

Marhaenist.id: Gus, Ahlak Lebih Mulia dari Pada Ilmu

Marhaenist.id - Sunhaji (38), Penjual Es Teh keliling viral karena diledek atau…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?