By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Pernyataan Sikap SP-NTT: Polemik Geothermal Flores-Lembata dan Polemik Investasi di Pulau Padar Taman Nasional Komodo
Semangat Muda Kaum Nasionalis: Deklarasi GSNI Pacitan
Aksi Mahasiswa: Bubarkan DPR ?
Mas Bambang Patjul Dibutuhkan Fokus Skala Nasional
‎Dugaan 22 Anak SD Keracunan Makanan dari Program MBG, Ketua GMNI Inhil: Kurangnya Kontrol Pihak Terkait

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Kabar GMNI

Tak Ingin Militerisasi di Ruang Sipil, GMNI di Sultra Nyatakan Tolak RUU TNI

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Kamis, 20 Maret 2025 | 23:29 WIB
Bagikan
Waktu Baca 3 Menit
Ilustrasi Tolak RUU TNI dengan Capition Pukul Mundur Militer Kembali Ke Barak/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio
Marhaenist.id, Sultra – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Sulawesi Tenggara (Sultra) menolak adanya pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang sedang digenjot oleh pemerintah bersama DPR RI.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) GMNI Sultra Muhamad Amang mengatakan hal itu dapat mencederai cita-cita reformasi yang telah menumbangkan kekuasaan orde baru selama 32 tahun.
“RUU TNI itu telah mencederai cita-cita reformasi 1998. Ini adalah pertanda dibangkitkanya kembali gaya orde baru yang pernah dipimpin Soeharto dengan kepemimpinan otoriter dengan gaya militeristik,” ujarnya. Rabu (19/3/2025).
Amang sapaan akrabnya juga berkata TNI tugasnya hanya sebagai pertahanan keamanan negara dan tak perlu berada pada jabatan sipil sebagaimana ini telah dikatakan oleh Bung Karno dan direalisasikan kembali pada cita-cita reformasi 1998.
“TNI dilatih, didik dan dibayar negara untuk mempertahankan kedaulatan RI dari ancaman luar bukan untuk ikut-ikutan pada jabatan sipil. Ini adalah hal memiluhkan dimana tentara aktif di bolehkan mengisi jabatan jabatan sipil di berbagai lembaga dan masih dapat di tempatkan dimanapun sesuai kebutuhan presiden,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Politik DPC GMNI Kendari Alman menyampaikan bahwa pengesahan undang-undang itu bisa membungkam ruang sipil dalam memimpin meskipun dalil pemerintah untuk kepentingan rakyat.
“Nah, bagaimana nanti apa bila subjektif presiden mengatakan bahwa lurah kepala desa camat tidak kompeten lalu dia menempatkan TNI aktif sebagai lurah kepala desa dan camat. Kalau lagi marah, bisa saja ia langsung menembak. Kemaren saja 3 orang polisi yang juga punya senjata di tembak mati tentara di arena judi sabung ayam, apalagi rakyat yang ngak bersenjata,” katanya.
Disisi lain, Ketua DPC GMNI Baubau La Ode Ahmad Faisal, menganalisa bahwa hal utama dari tujuan RUU TNI adalah melegalkan Mayor Teddy yang berada pada jabatan sipil tanpa harus menanggalkan jabatannya sebagai seorang TNI.
“Dari analisa saya, tujuan utama dari pembahasan RUU TNI adalah untuk melanggengkan Mayor Teddy menduduki jabatan sipil tanpa harus mengundurkan diri dari TNI. Ini juga berdampak keseluruh sektor dimana seluruh TNI aktif bisa menjududuki jabatan sipil tanpa harus keluar dari TNI,” terangnya.
Ketua DPC GMNI Wakatobi Hasmin, juga mengatakan alasan mengapa masyarakat Indonesia harus menolak RUU TNI, kata dia, ini sangat berbahaya untuk generasi kedepannya karena mereka (TNI) akan semakin super power dan karena itu bisa sewenang-wenang.
“Mengapa ramai-ramai kita harus menolak RUU TNI 2025, karena jika itu disahkan akan sangat berbahaya untuk anak cucu kalian nanti, tentang berkehidupan di masyarakat, mereka semakin power full dan bisa sewenang wenang,” tegasnya.***
Penulis: Redaksi/Editor: Bung Wadhaar.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Foto: Desain Grafis oleh SP-NTT/MARHAENIST
Pernyataan Sikap SP-NTT: Polemik Geothermal Flores-Lembata dan Polemik Investasi di Pulau Padar Taman Nasional Komodo
Senin, 25 Agustus 2025 | 17:44 WIB
Semangat Muda Kaum Nasionalis: Deklarasi GSNI Pacitan
Senin, 25 Agustus 2025 | 13:34 WIB
Aksi Mahasiswa: Bubarkan DPR ?
Senin, 25 Agustus 2025 | 13:28 WIB
Mas Bambang Patjul Dibutuhkan Fokus Skala Nasional
Minggu, 24 Agustus 2025 | 21:13 WIB
‎Dugaan 22 Anak SD Keracunan Makanan dari Program MBG, Ketua GMNI Inhil: Kurangnya Kontrol Pihak Terkait
Sabtu, 23 Agustus 2025 | 19:24 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Peringati HUT Kemerdekaan RI, DPC GMNI Touna dan DPK GMN Bung Tomo Manajenen Gelar Nobar Sekaligus Bedah Film bersama Masyarakat
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Ketua Mahkamah Agung (MA) H.M. Syarifuddin. FILE/MA
Infokini

Ketua MA Sikapi Masukan KPK, Ini Langkah Hakim Agung

Marhaenist - Ketua Mahkamah Agung (MA) H.M. Syarifuddin menyikapi saran dan masukan…

Polithinking

Ketua TPN: Quick Count Bukan Hasil Akhir, Tunggu Rekapitulasi Manual KPU

Marhaenist.id, Jakarta – Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar- Mahfud menyatakan semua barisan…

Kabar GMNIStudy Marhaenisme

Tiga Komponen Marhaenisme

Marhaenist.id - Salah satu karya agung Soekarno di lapangan pemikiran adalah Marhaenisme.…

Opini

Trump, Amerika dan Jerman: Babak Baru Geopolitik

Marhaenist.id - Ketika Trump kembali masuk ke panggung kekuasaan, narasi "America First" kemungkinan…

Kabar GMNIOpini

Mengapa Harus #AdiliJokowi? Analisis Dampak Kebijakan dan Pengelolaan Anggaran yang Menyebabkan Kesengsaraan Rakyat

Marhaenist.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh pemerintahan Prabowo…

Polithinking

Naik Bus, Ganjar-Mahfud Hadiri Sidang Putusan Sengketa Pilpres di MK

Marhaenist.id, Jakarta - Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor…

Sukarnoisme

Menelisik Kunjungan Bung Karno ke AS 16 Mei 1956

Marhaenist.id - Bung Karno tiba di Washington dengan menggunakan pesawat pribadi Presiden…

Polithinking

Ganjar-Mahfud Gugat Hasil Pilpres 2024 ke MK

Marhaenist.id, Jakarta - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres) nomor…

Kabar PA GMNI

Maret 2025, PA GMNI Berduka: 3 Kadernya Telah Pergi

Marhaenist.id - Di Bulan Maret 2025, Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?