By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Alfamart dan Indomaret Sudah Monopolistik dan Predatorik
Ziarahi ke Makam Bung Karno, Berdoa dan Menabur Bunga: Peran Geo Politik dan Kosmopolitanisme Soekarno (Catatan Perjalanan DPP PA GMNI 6)
Ziarahi ke Makam Bung Karno, Berdoa dan Menabur Bunga: Batu Hitam Pantai Selatan dan Nagasari Lampung (Catatan Perjalanan DPP PA GMNI 5)
Ziarah ke Makam Bung Karno, Berdoa dan Menabur Bunga: Ada Gulungan Perkamen di Tembok Gapura (Catatan Perjalanan DPP PA GMNI 4)
Ziarahi ke Makam Bung Karno, Berdoa dan Menabur: Pak Harto, Bung Karno dan Tiga Kosmologi (Catatan Perjalanan DPP PA GMNI 3)

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
ArtikelInsight

Resensi Buku: The Shallows What the Internet Is Doing to Our Brains – Nicolas Carr

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Selasa, 16 September 2025 | 21:32 WIB
Bagikan
Waktu Baca 5 Menit
Daniel Russell, Alumni GMNI Bandung (Ist)/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – Dalam tradisi membaca linear melalui buku fisik, individu memproses pengetahuan secara mandiri, mengolah informasi dengan cara berpikir yang reflektif dan mendalam. Pola epistemik ini bersifat privatif, di mana pengetahuan dibangun melalui interaksi internal antara kedalaman pikiran dan pengalaman, memungkinkan individu memahami dunia secara utuh dan kritis.

Namun, dalam ekosistem digital berbasis algoritma, cara kerja epistemik berubah menjadi lebih kolektif, dengan informasi yang disebarkan secara masif melalui rangsangan visual, bahasa yang disederhanakan, dan daya tarik sensorik, seperti musik. Interaksi sosial, algoritma, dan logika distribusi informasi memengaruhi persepsi dan pemahaman, sehingga pengetahuan tidak lagi diolah secara eksklusif oleh individu, melainkan sebagai bagian dari jaringan sosial dan digital yang lebih luas.

Sejarah perkembangan teknologi media menunjukkan perubahan mendasar dalam cara manusia berinteraksi dengan informasi. Pada era Gutenberg (abad ke-15 hingga ke-19), mesin cetak melahirkan budaya literasi linear yang mendorong berpikir analitis, membentuk rasionalitas, sains modern, humanisme, dan nasionalisme. Era media listrik, seperti telegraf, radio, telepon, dan televisi, menghadirkan komunikasi simultan dengan audio-visual, mengikis batasan jarak dan waktu, dan menciptakan bentuk kolektivitas baru, atau “Global Village”. Sementara itu, era digital dan algoritmik, yang dimulai akhir abad ke-20 hingga kini, menawarkan akses informasi real-time, berbasis data, non-linear, dan konten yang dipersonalisasi. Era ini menimbulkan ekonomi atensi, bubble informasi, dan risiko krisis eksistensial serta identitas akibat fragmentasi pengetahuan. Pergeseran medium ini bukan sekadar alat; ia membawa efek mendalam terhadap struktur sosial, perilaku, dan persepsi manusia. Medium, baik televisi, film, maupun media sosial, seringkali lebih memengaruhi cara berpikir dan merasakan daripada isi pesan itu sendiri, bekerja melalui rangsangan visual dan emosional yang membentuk pola pikir pengguna tanpa banyak resistensi.

Baca Juga:   Picuh Kemarahan Rakyat hingga Lahirnya Gerakan Bubarkan DPR, Inilah Deretan Anggota DPR RI yang Dianggap Kontroversial!

Internet mengubah penyebaran informasi dari bentuk yang tersebar menjadi terkonsentrasi. Memori digital memungkinkan penyimpanan data yang cepat, akurat, dan tahan lama, sehingga kapasitas mental manusia untuk fokus jangka panjang dan refleksi mendalam perlahan terkikis. Fenomena chronic scatter-brain muncul akibat banjir informasi, fragmentasi atensi, dan dorongan untuk mendapatkan kepuasan instan melalui notifikasi dan konten singkat. Desain web yang menekankan navigasi cepat mendorong pola skimming dan scrolling, menggantikan deep reading. Interaksi digital kini cenderung bergeser dari pemahaman kontemplatif ke pembacaan permukaan (surface reading), yang cepat, dangkal, dan terfragmentasi. Meskipun internet mempercepat pencarian informasi, transformasi epistemik ini menyederhanakan pengetahuan, memotong konteks, dan mengurangi kedalaman pemahaman.

Kecenderungan ini juga berdampak pada otak manusia. Konsep neuroplastisitas menunjukkan bahwa otak bersifat lentur, mampu membentuk dan menguatkan koneksi saraf melalui pengalaman dan kebiasaan mental. Prinsip “cells that fire together, wire together” menegaskan bahwa jalur saraf yang sering digunakan berkembang, sementara yang jarang dipakai melemah. Aktivitas digital yang repetitif memodifikasi jalur saraf, sehingga kebiasaan dan pengalaman mental membentuk cara berpikir dan kemampuan kognitif manusia. Otak dapat menyesuaikan pola pikir melalui fleksibilitas mental (mental flexibility) dan kelincahan intelektual (intellectual litheness), namun jika diarahkan oleh medium digital yang intens dan terfragmentasi, potensi ini bisa beralih menjadi kebiasaan multitasking yang mengikis kedalaman pemahaman dan refleksi.

Pengetahuan dan imajinasi saling terkait. Pengetahuan konkret lahir dari subjektivitas yang terartikulasikan melalui presisi ilmiah, sementara medium bukan sekadar perantara informasi, tetapi juga membentuk bagaimana pengetahuan dan proses berpikir diartikulasikan.

Transformasi pengalaman menjadi abstraksi memungkinkan manusia memahami realitas melalui reduksi dan analogi. Namun, medium dan teknologi memiliki pengaruh imanen: mereka meningkatkan kapasitas fisik, sensorik, dan intelektual, sekaligus membentuk pola pikir subjek dan menentukan tindakannya. Teknologi tidak hanya mendukung komunikasi atau kognisi, tetapi juga membentuk ulang epistemologi

Baca Juga:   Resensi Buku Karl Popper: Logika Penemuan Ilmiah

pemahaman mendalam, terpinggirkan. Fenomena ini selaras dengan analisis Marx mengenai alienasi dalam sistem produksi.
Medium buku, sebagai alat literasi, memungkinkan fokus, refleksi, dan deep reading, melatih perhatian dan pemahaman kausal, serta membangun jaringan epistemik yang koheren.

Sebaliknya, medium digital menuntut kecepatan, fragmentasi, dan stimulasi sensorik intens, menghasilkan perubahan neuroplastik yang cepat, tetapi mengikis kedalaman intelektual. Hubungan antara medium, teknologi, dan budaya menentukan pola masyarakat, membentuk perilaku, cara berpikir, dan struktur epistemik yang mendasar.

Secara keseluruhan, The Shallows menekankan bahwa revolusi digital bukan sekadar inovasi teknologi, tetapi perubahan epistemologis dan metafisik. Manusia tidak hanya dibantu oleh mesin, tetapi perlahan menyerahkan otonomi kognitifnya pada alat eksternal, membentuk ketergantungan struktural pada teknologi, dan mengalami transformasi cara berpikir, belajar, dan memahami dunia. Literasi mendalam, refleksi kritis, dan pengalaman epistemik privatif semakin tergerus, sementara kolektivitas algoritmik dan efisiensi informasi menguasai ruang kognitif manusia, menggeser kecerdasan dari praktik langsung ke representasi simbolik, dari refleksi mendalam ke konsumsi instan.***


Diresensi oleh : Daniel Russell, Alumni GMNI Bandung.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Alfamart dan Indomaret Sudah Monopolistik dan Predatorik
Jumat, 31 Oktober 2025 | 04:27 WIB
Ziarahi ke Makam Bung Karno, Berdoa dan Menabur Bunga: Peran Geo Politik dan Kosmopolitanisme Soekarno (Catatan Perjalanan DPP PA GMNI 6)
Jumat, 31 Oktober 2025 | 02:22 WIB
Ziarahi ke Makam Bung Karno, Berdoa dan Menabur Bunga: Batu Hitam Pantai Selatan dan Nagasari Lampung (Catatan Perjalanan DPP PA GMNI 5)
Jumat, 31 Oktober 2025 | 01:43 WIB
Ziarah ke Makam Bung Karno, Berdoa dan Menabur Bunga: Ada Gulungan Perkamen di Tembok Gapura (Catatan Perjalanan DPP PA GMNI 4)
Jumat, 31 Oktober 2025 | 01:32 WIB
Ziarahi ke Makam Bung Karno, Berdoa dan Menabur: Pak Harto, Bung Karno dan Tiga Kosmologi (Catatan Perjalanan DPP PA GMNI 3)
Jumat, 31 Oktober 2025 | 01:13 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Ziarahi di Makam Bung Karno, Berdoa dan Menabur Bunga: Warisan Penting Geo Politik Soekarno (Catatan Perjalanan DPP PA GMNI 2)
Kabar PA GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. FILE/Marhaenist
Polithinking

Relawan: Ganjar Harus Jadi Presiden RI

Marhaenist - Menuju Pilpres 2024, kelompok relawan pendukung Ganjar Pranowo yang tergabung…

Opini

Nominasi OCCRP dan Beban Berat Presiden Prabowo

Marhaenist.id - Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) adalah lembaga independen jaringan…

Kabar GMNIMarhaenisPolithinking

Gelar Aksi, Aliansi Masyarakat Rohil Desak Bupati Copot Dirut PT BPR Rohil

Marhaenist.id, Rohil - Puluhan mahasiswa, masyarakat dan karyawan Bank Rohil, Provinsi Riau yang…

Kabar GMNI

Tanggapi Isu-Isu Liar Mengenai Konflik Internal, DPC GMNI Kota Gorontalo: Proses Hukum Masih Berjalan

Marhaenist id, Gorontalo  — Di tengah dinamika hukum yang sedang dihadapi Dewan…

Kabar GMNI

3 Pembacok Aktivis GMNI Sukabumi Dibekuk, Redaksi Marhaenist.id Minta Hukuman Seberatnya Sesuai Prilakunya

Marhaenist.id, Kendari - Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi Kota berhasil…

Kabar GMNI

Kader GMNI di Jatim Kritik Oknum yang Tolak Kongres Persatuan

Marhaenist.id, Surabaya - Menanggapi pernyataan kontroversial dari pihak yang mengatasnamakan Dewan Pimpinan…

Kabar GMNI

Sikapi Revisi UU Pilkada, GMNI Blitar Gruduk Kantor DPRD

MARHAENIST - Pelantikan anggota DPRD Kota Blitar terpilih periode 2024-2029 berlangsung pada…

Kabar GMNI

Audiens Bersama Kapolres, DPC GMNI Kota Metro Lampung Siap menjadi Mitra Kritis Polisi

Marhaenist.id, Kota Metro Lampung - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional…

Polithinking

Komitmen Pemerintah Jaga Netralitas ASN Saat Pemilu dan Pilkada

Marhaenist - Penandatanganan keputusan bersama netralitas pegawai aparatus sipil negara (ASN) menunjukkan…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?