By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
GMNI Bersama Masyarakat Mamuju Tengah Gelar Aksi di Kantor ATR/BPN, Desak Pencopotan Kepala BPN
May Day is Not Holiday
DPC GMNI Bandung di Bawah Irfan Ade: Kepemimpinan yang Sah dan Progresif
Pasang Surut Semangat Kartini dalam Gerakan Emansipasi Perempuan era Modern
DPC dan DPK GMNI Se-Bangka Belitung Resmi di Lantik

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Opini

Polarisasi Otoritarianisme Gagal, Demokrasi Harus Terus di Kawal

Indo Marhaenist
Indo Marhaenist Diterbitkan : Jumat, 23 Agustus 2024 | 04:33 WIB
Bagikan
Waktu Baca 4 Menit
Riyanto Pratama, Ketua DPD GMNI Sulawesi Selatan. FILE/Marhaenist
Bagikan
iRadio

MARHAENIST – Demokrasi di Indonesia sedang berada di ujung tanduk, konflik antara Legislatif dan Yudikatif sedang berlangsung dan dipertontonkan dalam persoalan aturan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang.

Berangkat dari persoalan tersebut ada upaya mematahkan supremasi hukum yang berpihak kepada rakyat melalui kekuatan legislasi untuk menentang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) RI menyoal syarat Usia Kepala Daerah dan Threshold Pencalonan Kepala Daerah, tindakan busuk tersebut mencederai demokrasi, karena merupakan step dimana demokrasi dibunuh secara perlahan, pada akhirnya atas tindakan itu rakyat tidak akan punya kuasa dan hanya menjadi penonton di negara ini.

Kita melihat dinamika perkembangan politik tanah air saat ini ada upaya membangun kekuatan politik yang besar melalui pembentukan koalisi-koalisi partai yang terbentur aturan Threshold Pilkada atau melihat celah dalam aturan Threshold Pilkada sebelumnya.

Dengan terbentuknya koalisi gemuk tersebut mengakibatkan Pilkada mendatang akan berpotensi memunculkan calon tunggal di beberapa daerah yang kemudian akan melawan kotak kosong, atau bahkan melawan tandingan-tandingan buatan mereka sendiri melalui jalur non partai, sehingga secara pribadi saya melihat hal tersebut sebagai politik yang anti demokrasi dan diasumsikan nantinya penguasa-penguasa di daerah ialah penguasa-penguasa yang dipilih oleh partai, bukan oleh karena kehendak rakyat.

Demokrasi dengan sistem multipartai yang selama ini kita terapkan sebagai kendaraan politik bagi para Calon Kepala Daerah akan menjadi kendaraan politik tunggal jika koalisi-koalisi tersebut terus terbentuk dan yang terjadi adalah oposisi di negara ini akan semakin melemah bahkan akan hilang. Padahal oposisi bagi negara demokrasi sangat penting sebagai Agent of Control kepada pemerintahan yang berjalan, sehingga dapat dipastikan orang-orang yang menyatukan koalisi partai-partai tersebut membuat kekuatan yang tak terkalahkan dan berpotensi membentuk pemerintahan otoritarian.

Baca Juga:   Api Perjuangan Marhaenisme: Merayakan 70 Tahun GMNI dalam Mempertahankan Kesejahteraan Kaum Marhaen

Kemudian polarisasi kekuasaan tunggal ini coba dipertahankan oleh beberapa fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI tatkala MK mencoba menganulir celah-celah yang terdapat dalam aturan Pilkada dan parahnya produk hukum itu hendak dibuat dalam sekejap mata, atas upaya tindakan tersebut membuat kemarahan rakyat memuncak, rakyat menyadari adanya penguasa yang rakus akan kekuasaan sedang mencoba membangun kekuatan yang tak tertandingi.

Lawakan terakhir yang dilakukan oleh Wakil Rakyat kita menunjukkan mereka ketakutan ketika para demonstran turun kejalan mengawal keputusan MK tersebut. Mereka sadar bahwa propaganda media sosial yang viral telah membuat rakyat muak ketika kekuasaan telah dimandatkan kepada salah seorang penguasa justru mandat itu hendak dikhianati dan dimanfaatkan untuk memperkuat diri beserta kroni-kroninya.

Hal ini perlu kita tegaskan, perjuangan ini belum selesai, saya berharap masyarakat harus terus memantau jalannya dinamika politik nasional, jangan pernah dijinakkan hanya karena dasar cinta kepada sosok aktor politisi dan lalu cinta tersebut membuat masyarakat lalai bahwa kita mesti tetap mengawal kebijakan-kebijakan yang lahir dari upaya para politisi tersebut.

Kita masih dalam ancaman imperium-imperium luar sebagai negara kaya, dimana imperium tersebut berpotensi memakai aktor politik kita untuk mengeksploitasi tanah air, sehingga kebijakan-kebijakan para politisi tersebut tak lagi mewakili kepentingan konstituennya.

Dalam bernegara jatuhkanlah cinta terakhir kita hanya kepada Republik Indonesia dan itulah Nasionalisme. Demokrasi adalah wahana agar kehidupan yang singkat ini kita dapat menikmati melalui aturan-aturan yang tidak membuat kita semakin sulit menjalani kehidupan.


Oleh : Riyanto Pratama, Ketua DPD GMNI Sulawesi Selatan

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

GMNI Bersama Masyarakat Mamuju Tengah Gelar Aksi di Kantor ATR/BPN, Desak Pencopotan Kepala BPN
Sabtu, 10 Mei 2025 | 21:46 WIB
May Day is Not Holiday
Senin, 5 Mei 2025 | 20:44 WIB
DPC GMNI Bandung di Bawah Irfan Ade: Kepemimpinan yang Sah dan Progresif
Senin, 5 Mei 2025 | 15:53 WIB
Pasang Surut Semangat Kartini dalam Gerakan Emansipasi Perempuan era Modern
Senin, 5 Mei 2025 | 13:08 WIB
DPC dan DPK GMNI Se-Bangka Belitung Resmi di Lantik
Minggu, 4 Mei 2025 | 07:22 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Sambut Hari Buruh di Moment PPAB, Ini Sikap GMNI Mamasa!
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Kabar GMNI

DPP GMNI Desak Pemerintah Batalkan Rencana Kenaikan PPN 12%

Marhaenist.id, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI),…

Kabar GMNI

GMNI Deklarasikan Manifesto Ekonomi Nasional

Marhaenist.id, Jakarta - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Mahasiswa Indonesia…

Kabar GMNI

Prihatin Dengan Kondisi Demokrasi, Keluarga Besar GMNI Kritisi Intervensi Presiden Jokowi di Pemilu 2024 Lewat Manifesto Politik

Marhaenist.id, Jakarta - Keluarga Besar Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) membacakan Manivesto…

Rektor Universitas Negeri Malang (UM) terpilih periode 2022-2027 Prof. DR. Haryono, M.Pd. FILE/IST. Photo
Infokini

Haryono Terpilih Jadi Rektor UM Periode 2022-2027

Marhaenist - Haryono terpilih menjadi rektor Universotas Negeri Malang (UM) periode 2022-2027.…

Bingkai

Marhaenis Dalam Bingkai Foto

Marhaenist - Ever Onward Never Retreat. Kalau pemuda sudah berumur 21-22 tahun…

Internasionale

PBB Selidiki Kejahatan Perang yang Terjadi di Ukraina

PENYELIDIK Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada Jumat (23/9) bahwa adanya kejahatan perang…

IndonesianaMarhaen

Diduga Kuat Dikriminalisasi, Inilah Kejanggalan Kasus Hukum Ibu Guru Supriyani!

Marhaenist.id - Kasus dugaan kriminalisasi seorang guru honorer di Kecamatan Baito sontak…

Kabar GMNI

Peringati Dies Natalis yang ke 70 Tahun, GMNI Kendari Berbagi Takjil dan Serahkan Bantuan Sosial ke Panti Asuhan

Marhaenist.id, Kendari - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Kabar PA GMNI

Abdy Yuhana: PA GMNI Mendorong Tiga Tokoh Mendapat Gelar Pahlawan Nasional

Marhaenist.id, Bandung - DPP Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?