By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar Alumni GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Pulau Buru dan Pengarahan Tenaga Kerja Tapol
Ironi di Kawasan HTI RAPP: GMNI Temukan Sekolah Beralas Pasir dan Lansia Terabaikan Fasilitas Kesehatan di Kampar Kiri
Beredar Akun Facebook Palsu Atas Nama Dirinya, Karyono Wibowo: Ada Orang yang tidak Bertanggungjawab – Mohon Abaikan
Andai Bank BRI Jadi Bank Koperasi Seperti Desjardins Bank
Diskusi Publik Persatuan Alumni GMNI Jakarta, Anies Baswedan Tekankan Ekonomi Berkeadilan

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar Alumni GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.
Opini

Mempertimbangkan Peran Politik Dalam Gerakan Buruh untuk Mewujudkan Perubahan Sosial

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Rabu, 1 Mei 2024 | 13:24 WIB
Bagikan
Waktu Baca 5 Menit
Foto: Ilustrasi Perayaan May Day/Marhaenist.id
Bagikan

Marhaenist.id – Dalam buku “Dibawah Bendera Revolusi” karya Soekarno, terdapat penggalan informasi yang menggambarkan dilema apakah serekat (serikat) sekerja boleh berpolitik atau tidak. Namun, dalam konteks perkembangan gerakan buruh dewasa ini di Indonesia, terlihat bahwa peran politik dalam gerakan buruh menjadi semakin penting dalam mencapai perubahan sosial yang diinginkan.

Gerakan buruh dewasa ini tidak lagi terfokus pada tuntutan perbaikan kondisi kerja semata, seperti kenaikan gaji dan peningkatan jam kerja yang lebih manusiawi.

Namun, gerakan buruh kini juga menuntut perubahan struktural dalam sistem ekonomi dan sosial. Mereka mendorong adanya perlindungan bagi pekerja, penghapusan ketidakadilan, dan redistribusi kekayaan yang lebih merata.

Sebagai contoh aktual, dalam peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024, ribuan buruh di berbagai daerah di Indonesia akan melakukan aksi unjuk rasa untuk menuntut hak-hak mereka (Bisa dilihat https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2024/04/30/peringatan-hari-buruh-sedunia-masih-akan-diwarnai-aksi-unjuk-rasa).

Mereka tidak hanya meminta peningkatan upah, tetapi juga memperjuangkan kesetaraan gender, penghapusan kontrak kerja yang tidak adil, dan perlindungan buruh migran.

Tidak hanya itu, gerakan buruh dewasa ini juga semakin sadar akan pentingnya memperkuat kehadiran politik mereka. Mereka menyadari bahwa dengan terlibat dalam politik, baik melalui partai politik maupun organisasi-organisasi politik pekerja, mereka dapat membuka jalan menuju perubahan sistemik yang lebih besar. Hal ini juga disampaikan oleh tokoh-tokoh terkemuka, seperti buruh aktivis Dita Indah Sari, yang pernah mengatakan, “Politik adalah jalur untuk mengubah nasib buruh.”

Dalam mengejar perubahan sosial ini, gerakan buruh mengambil contoh dari negara-negara lain yang berhasil mengamankan hak-hak buruh melalui partisipasi politik yang kuat. Misalnya, di negara-negara Skandinavia, buruh memiliki peran yang signifikan dalam pembuatan kebijakan dan menduduki posisi penting di pemerintahan. Hal ini tercermin dari kebijakan negara yang progresif dalam memastikan kesejahteraan dan perlindungan pekerja.

Baca Juga:   IUP bagi Perguruan Tinggi Menyalahi Tridharma Perguruan Tinggi

Dalam konteks Indonesia, upaya untuk memperkuat peran politik dalam gerakan buruh telah dilakukan oleh beberapa organisasi seperti Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI). Mereka berjuang untuk mengamankan kepentingan pekerja melalui partisipasi politik mereka, baik melalui ajang pemilihan umum maupun melalui advokasi kebijakan.

Namun, tantangan yang dihadapi gerakan buruh dalam memperkuat kehadiran politik mereka tetap signifikan. Dalam lingkungan politik yang kompleks dan sering kali dipenuhi oleh kepentingan pihak-pihak yang berkepentingan, dibutuhkan upaya yang berkelanjutan untuk memajukan agenda buruh.

Peningkatan kesadaran dan partisipasi anggota buruh, penguatan solidaritas antar serikat pekerja, serta advokasi kebijakan yang efektif akan menjadi bagian penting dari strategi gerakan buruh menuju perubahan sosial yang lebih adil.

Dalam menyikapi permasalahan ini, pihak terkait, termasuk organisasi buruh, akademisi, serta pemerintah, perlu bekerja sama untuk mencari solusi yang efektif. Penelitian yang lebih mendalam dan diskusi publik yang melibatkan berbagai pihak dapat membantu mendorong perubahan kebijakan yang mendukung peran politik yang kuat bagi gerakan buruh.

Dalam melakukan transformasi sosial, bukanlah hal yang aneh jika gerakan buruh merangkul politik sebagai sarana untuk mencapai tujuan mereka. Tuntutan perubahan struktural dalam sistem ekonomi dan sosial membutuhkan kerangka kerja yang lebih luas, yang hanya dapat dicapai melalui pengaruh politik yang kuat. Dalam konteks ini, peran politik dalam gerakan buruh menjadi penting dalam memperjuangkan keadilan sosial dan kesetaraan.

Namun, penting untuk mempertimbangkan bahwa partisipasi politik tidak boleh semata-mata menjadi tujuan akhir gerakan buruh. Gerakan buruh juga harus tetap berfokus pada perjuangan langsung untuk meningkatkan kondisi pekerjaan, memperbaiki perlindungan pekerja, dan memastikan keadilan dalam sistem ekonomi. Melalui kombinasi strategi politik dan aksi langsung, gerakan buruh dapat mencapai perubahan nyata di berbagai tingkatan.

Baca Juga:   Studi Terhadap Prilaku Keserakahan, Seberapa Mengerikannya Manusia? (Bagian 2)

Sebagai kesimpulan, dalam peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024, penting untuk mengakui peran politik yang semakin kuat dalam gerakan buruh saat ini. Gerakan buruh tidak hanya berjuang untuk tuntutan perbaikan langsung, tetapi juga untuk perubahan sosial yang lebih besar.

Dalam menghadapi tantangan yang ada, koordinasi, kerja sama, dan advokasi yang efektif merupakan kunci untuk mencapai tujuan bersama. Dengan membangun keseimbangan antara perjuangan langsung dan partisipasi politik, gerakan buruh dapat mengambil peran yang berpengaruh dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Referensi:
– Soekarno. (1964). Dibawah Bendera Revolusi: Jilid 1 Cetakan Ketiga. Jakarta, 1 Januari 1964: Panitia Penerbit “Dibawah Bendera Revolusi”
– https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2024/04/30/peringatan-hari-buruh-sedunia-masih-akan-diwarnai-aksi-unjuk-rasa.***


Penulis: Sugeng Sjamsuri, Alumni GMNI Manado.

iRadio
Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Pulau Buru dan Pengarahan Tenaga Kerja Tapol
Rabu, 26 November 2025 | 23:43 WIB
Ironi di Kawasan HTI RAPP: GMNI Temukan Sekolah Beralas Pasir dan Lansia Terabaikan Fasilitas Kesehatan di Kampar Kiri
Rabu, 26 November 2025 | 12:29 WIB
Beredar Akun Facebook Palsu Atas Nama Dirinya, Karyono Wibowo: Ada Orang yang tidak Bertanggungjawab – Mohon Abaikan
Senin, 24 November 2025 | 11:18 WIB
Andai Bank BRI Jadi Bank Koperasi Seperti Desjardins Bank
Minggu, 23 November 2025 | 07:46 WIB
Diskusi Publik Persatuan Alumni GMNI Jakarta, Anies Baswedan Tekankan Ekonomi Berkeadilan
Sabtu, 22 November 2025 | 22:03 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Masa Jabatan Legislatif Tanpa Ujung: Celah yang Mengancam Alam Demokrasi
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi

Lainnya Dari Marhaenist

Ziarahi ke Makam Bung Karno, Berdoa dan Menabur: Pak Harto, Bung Karno dan Tiga Kosmologi (Catatan Perjalanan DPP PA GMNI 3)

Marhaenist.id, Blitar - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa…

Bulan Bung Karno, Momentum Kembali ke Jalan Ideologi

Marhaenist.id - Bulan juni bukan sekadar bulan kelahiran Bung Karno bagi kami…

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. FILE/Dok PDIP

Bertemu Dengan Muhaimin Iskandar, Puan: Begini Saja Sudah Sinyal

Marhaenist - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani tidak menampik adanya potensi…

Coming Soon, Ayo Dukung Konsolidasi Persatuan Nasional GMNI sebagai Upaya Menyelamatkan Organisasi dari Perpecahan!

Marhaenist.id - Hampir setahun lebih situasi di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Lagi Viral, Tren Pengibaran Bendera One Piece adalah Simbol Keresahan Rakyat terdahap Pemerintah

Marhaenist.id - Menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, media sosial diramaikan oleh…

Alumni GMNI dan Tuntutan Pemberian Hak-Hak Pensiun Untuk Bung Karno

Marhaenist - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pengurus Pusat Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa…

Makan Siang Gratis Tidak Akan Bisa Atasi Stunting

Marhaenist - World Bank atau Bank Dunia menyebut bahwa program makan siang…

YLBHI: 10 Faktor Jokowi Layak Disebut Pemimpin Korup dan Pelanggar Hukum dan HAM Terorganisir

Marhaenist.id - Menutup tahun 2024, salah satu organisasi nirlaba bernama Organized Crime…

Kader GMNI FKIP Universitas Khairun Desak DPC GMNI Ternate Percepat Pelantikan: Jangan Terjebak Polemik DPP

Marhaenist.id, Ternate - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) sebagai organisasi perjuangan marhaenis…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar Alumni GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

🎧 Online Radio

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Ikuti Kami
Merdeka!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?