By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Kaderisasi adalah Kekuatan Persatuan dalam Tubuh GMNI
Resensi Buku: The Shallows What the Internet Is Doing to Our Brains – Nicolas Carr
Gubernur NTT Menyerbu Kampung Adat: Transisi Energi atau Kolonialisme Baru?
Resmi Lantik PA GMNI Sulteng dan Sulbar, Prof Arief Hidayat Ajak Kader Teladani Pendiri Bangsa untuk Jaga Indonesia
Resensi Ekologi Marx – John Belammy Foster

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Opini

Kaderisasi adalah Kekuatan Persatuan dalam Tubuh GMNI

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Selasa, 16 September 2025 | 22:05 WIB
Bagikan
Waktu Baca 9 Menit
Foto: Jansen Henry Kurniawan, Demisioner Ketua Komisariat GMNI UKI 2020-2021/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – Berbicara soal perpecahan didalam tubuh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia adalah hal yang sangat memprihatinkan dan sudah menghambat berbagai proses dalam gerakan. Organisasi kader seharusnya fokus terhadap kaderisasi baik dalam bentuk pengenalan kader terhadap organisasi, penguatan doktrinisasi ideologi bagi setiap kader maupun pendistribusian kader ke dalam pos-pos strategis dalam rangka memenangkan ideologi yang diyakini oleh GMNI secara institusi untuk menjawab tantangan zaman kini tidak lagi terjamah akibat dihadapkan pada konflik-konflik yang kontraproduktif.

Namun organisasi kader yang sejatinya organisasi kader harus mampu bertahan dalam segala rongrongan termasuk adanya beberapa faksionalisasi dalam struktur GMNI. Tetapi akhir-akhir ini kita ditunjukkan pada suatu kabar baik yang membahagiakan bagi seluruh kader GMNI, dimana pertemuan antara Arjuna Putra Aldino maupun Ageng Dendy dengan Sujahri Somar yang beredar belakangan ini menunjukkan bahwasanya diantara pihak yang sempat berbeda paham sudah mau menurunkan egonya untuk menumbuhkan harapan akan adanya persatuan didalam tubuh GMNI.

Menurut saya pribadi dengan adanya pertemuan diantara para tokoh persatuan ini maka akan menumbuhkan embrio persatuan yang tinggal menunggu momentum kapan persatuan tersebut lahir.

Namun dalam rangka mempersiapkan persatuan yang matang, maka diperlukan proses kaderisasi menuju momen persatuan tersebut. Sebab kaderisasi adalah nyawa GMNI karena organisasi ini adalah organisasi kader sehingga organisasi kader harus memperhatikan bagaimana pendidikan kader itu diberikan agar menghasilkan kader-kader yang produktif juga peka terhadap organisasi dengan menggunakan pendekatan yang rasional juga objektif serta memiliki integritas yang jelas dalam membicarakan GMNI termasuk melakukan rekonsiliasi dalam rangka membangun persatuan yang sejatinya persatuan. Tanpa proses pendidikan kaderisasi yang terukur juga sesuai maka menciptakan persatuan hanya sebatas semangat tanpa arah yang jelas.

Oleh karena itu membangun suatu kaderisasi yang konkrit adalah sebuah langkah pasti dalam pra-persatuan untuk menciptakan suatu persatuan. Kaderisasi yang memperhatikan semua aspek baik ideologi, zaman maupun pendekatan dalam rangka membangun kaderisasi yang baik sebagai alat membangun persatuan sehingga disini penulis akan mencoba merumuskan apa saja yang harus dilakukan juga diperhatikan dalam membangun kaderisasi.

Baca Juga:   Menolak Usulan Perguruan Tinggi Mengelola Tambang: Ancaman terhadap Demokrasi dan Kebebasan Akademik

1. Menumbuhkan Doktrinisasi Tentang Pentingnya Persatuan GMNI

Untuk menumbuhkan semangat persatuan maka semuanya harus dimulai dari tingkatan basis dan kesemuanya jangan lagi membuang waktu untuk membicarakan alibi mengenai siapa yang benar juga siapa yang salah tetapi membicarakan tentang mengapa kita harus bersatu dan pentingnya suatu persatuan dibangun.

Sebab GMNI secara historical merupakan fusi dari tiga organisasi yang berbeda kemudian bersatu karena memiliki persamaan asas juga perjuangan yang sama sehingga menumbuhkan doktrinisasi persatuan adalah hal penting yang harus dimiliki oleh setiap kader baik ditingkatan DPC, DPD maupun akar dari GMNI yaitu DPK dalam menerjemahkan embrio persatuan yang dihasilkan baik oleh Arjuna Putra Aldino, Ageng Dendy bersama Sujahri Somar dalam cita-cita besar untuk mewujudkan persatuan yang outputnya mungkin saja bisa kita rasakan dikemudian hari. Oleh karena itu menumbuhkan semangat persatuan harus dimulai sejak dini sebab dinamika yang terjadi di GMNI bukan hanya dalam struktural dipusat tetapi ditingkat basis pun memiliki dinamikanya masing-masing dengan berbagai faktor penyebab sehingga menumbuhkan doktrinisasi tentang pentingnya persatuan harus dimulai dari basis untuk kemudian menciptakan persatuan GMNI secara nasional kapan momentumnya tiba.

2. Menyusun Silabus Kaderisasi Bersama dan Menyelenggarakan Kaderisasi Bersama

Ketika persatuan secara struktural belum bisa diwujudkan dalam waktu dekat sebab harus menunggu momentum serta persiapan yang matang dalam rangka mewujudkan persatuan yang sejatinya persatuan. Maka memulai dari menciptakan silabus kaderisasi bersama tidak ada salahnya, baik DPP GMNI versi Arjuna-Dendy maupun DPP GMNI versi Sujahri-Amir melalui Kabid Kaderisasi DPP nya mungkin saja bisa untuk merumuskan silabus kaderisasi bersama sebagai awal mula untuk menciptakan pra-persatuan sebelum momentum persatuan tiba. Sebab kaderisasi tidak mengenal perbedaan tetapi kaderisasi yang sejatinya kaderisasi akan berorientasi pada ajaran ideologi juga organisasi secara objektif dalam menjalankan nilai-nilai organisasi sehingga menciptakan silabus bersama yang penuh spirit perjuangan organisasi terhadap seluruh kader tidak ada salahnya.

Diantara para pihak yang sudah siap untuk menyelenggarakan kaderisasi secara bersama-sama baik melalui KTD dan KTM tanpa memandang dari kubu DPP GMNI Arjuna-Dendy maupun DPP Sujahri-Amir maka tidak ada salahnya selama memenuhi kaidah-kaidah organisasi dan tidak melanggar prinsip-prinsip organisasi agar dari kaderisasi inilah spirit persatuan tersebut dibangun.

Baca Juga:   Ajaran Dasar Dalam Pendidikan Yang Terlupakan

3. Memanfaatkan Platform Digitalisasi Sesuai Dengan Zaman

Diera zaman teknologi yang semakin massif ini maka pendekatan platform digitalisasi adalah hal yang harus dilakukan dalam menjawab tantangan zaman. Pendekatan yang cenderung konvensional juga lama tidak sepenuhnya lagi relevan dalam perjungan GMNI sebab sudah bukan zamannya lagi apalagi mayoritas bahkan sepenuhnya kader GMNI saat ini adalah generasi-Z yang rata-rata berumur 18-28 tahun. Sehingga pemanfaatan media sosial sebagai kampanye ideologi, AI dalam optimalisasi kerja-kerja organisasi serta berbagai pemanfaatan digitalisasi harus diperhatikan oleh setiap pelaku organisasi diGMNI agar penyebaran ideologi juga ajaran Bung Karno bisa terdeliver kepada setiap kadernya dizaman ini.

Bisa saja dalam melakukan kaderisasi GMNI, memanfaatkan platform digital aplikasi melalui playstore aplikasi GMNI seperti yang pernah dilakukan oleh DPP GMNI dizaman Arjuna-Dendy maupun DPP GMNI dizaman Immanuel-Sujahri dulu namun pemanfaatan aplikasi ini jauh dari kata sempurna bahkan tidak berlanjut lagi hingga saat ini.

Menurut saya pribadi pemanfaatan aplikasi GMNI melalui playstore harus dihidupkan lagi dengan desain juga muatan yang lebih menarik lagi agar tersebar kepada seluruh kader sehingga menghasilkan manfaat dalam melakukan pendekatan kaderisasi digital sehingga melalui platform digital kita bisa melakukan doktrinisasi ideologi kepada seluruh kader.

4. Filterisasi Terhadap Kontra Ideologis GMNI

Kaderisasi juga harus memperhatikan potensi ancaman dalam proses kaderisasi itu sendiri. Potensi ancaman bisa saja dari pihak eksternal maupun sesama internal, maka dari itu untuk menciptakan suatu kaderisasi yang baik maka harus bisa melakukan pemetaan terhadap apa saja yang bisa menjadi hambatan dalam proses kaderisasi ditubuh GMNI.

Pemetaan saya pribadi yang menjadi musuh GMNI hari ini ialah oportunisme organisasi, pembelahan didalam tubuh GMNI maupun apatisme dari beberapa kader yang mungkin sudah jenuh dengan keadaan. Dalam proses kaderisasi baik didalam tubuh DPP GMNI Arjuna-Dendy maupun DPP GMNI Sujahri-Amir harus memperhatikan potensi ancaman ini sehingga bisa memastikan filterisasi terhadap pihak yang ingin merongrong proses pembangunan kaderisasi ditubuh GMNI maupun embrio persatuan yang telah terbangun sehingga berpotensi dikemudian hari melahirkan persatuan dan juga menjaga kemurnian gerakan dari oknum-oknum yang menjadikan GMNI sebagai alat transaksional.

Baca Juga:   GMNI dalam Persimpangan Jalan: Machtsvorming sebagai Gagasan Pemersatu

5. Menciptakan Buku Wajib GMNI Dalam Bentuk Konten Visualisasi

Selama saya ber-GMNI setahu saya ada 5 buku wajib GMNI yang harus dibaca oleh setiap kadernya yaitu Pidato 1 Juni Bung Karno, Indonesia Menggugat, Mencapai Indonesia Merdeka, Sarinah dan Dibawah Bendera Revolusi Jilid I juga II. Namun melihat generasi-z sekarang apakah pada maniak membaca buku? Tentu tidak, apalagi buku Dibawah Bendera Revolusi yang tebal banget.

Namun kelima buku wajib ini harus hukumnya dipahami oleh setiap kader GMNI apabila ingin dikatakan tuntas ber-GMNI. Namun pertanyaannya apakah semua kader GMNI bisa dipaksakan untuk membaca buku berhari-hari bahkan berbulan-bulan untuk menuntaskan ini semua, ya tentu tidak. Oleh karena itu memanfaatkan konten visualisasi dalam bentuk gambar, animasi atau bahkan film pendek perlu dilakukan dalam menerjemahkan kelima buku wajib GMNI oleh bidang Kaderisasi dalam rangka melalukan pendekatan terhadap kadernya dalam memastikan kelima buku wajib ini dapat dituntaskan.

Oleh karena itu menurut saya melibatkan kader atau bahkan pihak yang mampu memahami konten visualisasi perlu dilakukan untuk memastikan agar kiranya efektivitas penyebaran kelima buku wajib GMNI melalui konten visualisasi ini perlu untuk terus dilakukan.

Akhir kata, Kaderisasi adalah kekuatan gerakan ini dan energi dalam memberikan semangat persatuan. Oleh karena itu seperti yang dikatakan oleh Bung Karno “Kita belum hidup dalam terang sinar bulan purnama,kita masih hidup dalam masa pancaroba. Tetap bersemangat elang rajawali.”. Semangat kaderisasi ini harus terus ditumbuhkan untuk memberikan kekuatan bagi GMNI untuk terus bertahan. Merdeka !!! Jaya !!! Menang !!!***


Penulis: Jansen Henry Kurniawan, Ketua DPK GMNI Universitas Kristen Indonesia 2020-2021.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Resensi Buku: The Shallows What the Internet Is Doing to Our Brains – Nicolas Carr
Selasa, 16 September 2025 | 21:32 WIB
Alexander Pekuali (Ketua Umum HIPMA Flobamora)/MARHAENIST.
Gubernur NTT Menyerbu Kampung Adat: Transisi Energi atau Kolonialisme Baru?
Selasa, 16 September 2025 | 05:17 WIB
Resmi Lantik PA GMNI Sulteng dan Sulbar, Prof Arief Hidayat Ajak Kader Teladani Pendiri Bangsa untuk Jaga Indonesia
Minggu, 14 September 2025 | 21:45 WIB
Resensi Ekologi Marx – John Belammy Foster
Jumat, 12 September 2025 | 00:53 WIB
PB Jakarta Bangun Koperasi ‘Bottom Up’
Senin, 8 September 2025 | 00:15 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Kisruh Koperasi dan MRT Bikin Iklim Usaha Buruk,  Ketua PB Jakarta Apresiasi Kebijakan Pramono Anung
Infokini Marhaenis
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Kabar GMNI

Gelar FGD, DPC GMNI Kendari Ajak Kaum Milenial Cerdas Dalam Bermedia Sosial

Marhaenist.id, Kendari - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Sukarnoisme

Mari Mengenal 9 Istri Bung Karno!

Marhaenist.id - Dalam perjalanan hidupnya, Soekarno atau akrab disebut Bung Karno sering…

Rifqi Sukarno (Founder Depok Youth Movement)/Marhaenist.id.
Infokini

Founder Depok Youth Movement Ajak Masyarakat Berefleksi atas 25 Tahun Kota Depok dan Pentingnya Partisipasi Pemuda

Marhaenist.id, Depok - Dalam rangka merayakan 25 tahun berdirinya Kota Depok, pendiri…

Kabar GMNI

Dianggap Lecehkan Bung Karno, GMNI Blitar Polisikan Rumah Produksi Video Klip Lagu “Iclik Cinta”

Marhaenist.id, Blitar – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Opini

Kapitalis dan Komunis

Marhaenist.id - Pada pandangan pertama, kapitalisme dan komunisme tampak seperti dua kutub…

Indonesiana

Bahagianya Pengungsi Banjir Demak Bisa Bukber Bareng Ganjar

Marhaenist.id, Demak - Banjir bandang yang melanda warga Demak dan sekitarnya menjadi…

Kabar PA GMNI

DPP PA GMNI Salurkan Bantuan Gempa ke Pasaman dan Pasaman Barat

Marhaenist - Dewan Pengurus Pusat Persatuan Alumni (DPP PA) GMNI menyalurkan bantuan…

Opini

Kasus Raya: Alarm Keras untuk Indonesia

Marhaenist.id - Raya adalah seorang bocah 4 tahun asal Sukabumi, harus meregang…

Kabar GMNI

Kedepankan Spirit Gotong-Royong, GMNI Resmi Terbentuk di Bumi Lamaranginang

MARHAENIST - Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Indonesia Luwu Utara menggelar Pekan…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?