By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar Alumni GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Pulau Buru dan Pengarahan Tenaga Kerja Tapol
Ironi di Kawasan HTI RAPP: GMNI Temukan Sekolah Beralas Pasir dan Lansia Terabaikan Fasilitas Kesehatan di Kampar Kiri
Beredar Akun Facebook Palsu Atas Nama Dirinya, Karyono Wibowo: Ada Orang yang tidak Bertanggungjawab – Mohon Abaikan
Andai Bank BRI Jadi Bank Koperasi Seperti Desjardins Bank
Diskusi Publik Persatuan Alumni GMNI Jakarta, Anies Baswedan Tekankan Ekonomi Berkeadilan

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar Alumni GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.
Kabar GMNI

GMNI Sampaikan Seruan Matinya Demokrasi di Makam Bung Karno Blitar

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Rabu, 7 Februari 2024 | 18:37 WIB
Bagikan
Waktu Baca 5 Menit
Foto: Arjuna Putra Aldino, Ketua Umum DPP GMNI Saat membacakan maklumat Seruan Kebanggsaan Indonesia Berkabung; Matinya Demokrasi di Pelataran Makam Bung Karno, di Blitar/Marhaenist.id.
Bagikan

Marhaenist.id, Blitar – Solidaritas Pejuang-Pemikir Pemikir-Pejuang membuat Seruan Kebanggsaan Indonesia Berkabung; Matinya Demokrasi di Pelataran Makam Bung Karno, Blitar.

Seruan ini dibacakan oleh Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino yang menyoroti masalah demokrasi yang kini diwarnai dengan intimidasi yang dialami oleh berbagai kalangan, pelanggaran etika terjadi berulang-ulang tanpa rasa malu, aturan soal netralitas ditabrak begitu saja.

Ada 6 poin seruan kebangsaan yang disampaikan oleh Arjuna, pertama, mendesak Presiden Jokowi untuk tidak menggunakan simbol, program dan fasilitas negara untuk kampanye terselubung yang menguntungkan kandidat tertentu demi terselenggaranya pemilu yang adil, jujur dan fair.

Hal ini menurut Arjuna sangat penting disuarakan untuk menjaga kehormatan dan kewibawaan Presiden sebagai lembaga tinggi negara.

“Mendesak Presiden Jokowi untuk tidak menggunakan simbol, program dan fasilitas negara untuk kampanye terselubung yang menguntungkan kandidat tertentu demi terselenggaranya pemilu yang adil, jujur dan fair,” seru Arjuna.

“Kami tidak mau Presiden jadi tim sukses,” tambah Arjuna.

Kedua, Mendesak Presiden Jokowi untuk menjunjung tinggi kepentingan Negara diatas kepentingan keluarga dan para kroni, karena sebagai Kepala Negara Presiden bertugas melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Menurut Arjuna, poin ini disampaikan sebagai wujud agar Presiden menjalankan sumpah jabatannya melindungi semua warga negara Indonesia yang memiliki keragaman etnis, suku hingga keragaman pilihan politik di Pilpres 2024. Semua harus dilindungi tidak boleh didiskriminasi karena pilihan politik.

“Kami tidak mau Presiden dipersepsikan hanya milik golongan politik tertentu. Mereka yang pilihan politiknya berbeda didiskriminasikan, itu bisa mengancam persatuan nasional”, imbuh Arjuna

Ketiga, Mendesak Presiden untuk menghentikan segala bentuk kriminalisasi dan intimidasi terhadap aktivis, budayawan dan semua komponen masayarakat serta berhenti menjadikan kasus hukum sebagai alat sandera politik untuk memenangkan kandidat tertentu.

Baca Juga:   Tolak Kongres Bandung, GMNI Bangka Belitung Seruhkan Kongres Persatuan untuk Mengakhiri Perpecahan

Menurut Arjuna, kriminalisasi para aktivis dan budayawan kian marak hanya karena mereka mengeluarkan kritik pedas kepada pemerintah. Begitu juga politisasi kasus korupsi yang dijadikan alat sandera politik memenangkan kandidat tertentu harus dihentikan.

“Kriminalisasi terhadap aktivis dan budayawan harus dihentikan, pemerintah harus dewasa secara politik. Politisasi kasus korupsi yang dijadikan alat sandera politik untuk memenangkan kandidat tertentu juga harus dihentikan,” tegas Arjuna.

Keempat, Mendesak Presiden untuk menegakan rule of law dengan prinsip kesamaan di mata hukum, adil dan tidak memihak agar hukum dapat melindungi seluruh warga masyarakat tanpa ada intervensi dari pihak mana pun.

Hal ini berkaitan dengan menempatkan hukum di posisi tertinggi, hukum tidak boleh dipermainkan oleh kekuasaan. Penyelenggaraan negara yang baik didasarkan pada pengaturan (hukum) yang baik. Hukum tidak boleh menjadi alat untuk mempertahankan kekuasasaan, digunakan sebagai senjata untuk memberangus mereka yang tidak sejalan dengan pemerintah.

“Hukum tidak boleh menjadi alat untuk mempertahankan kekuasasaan, digunakan sebagai senjata untuk memberangus mereka yang tidak sejalan dengan pemerintah,” papar Arjuna.

Kelima, Mengajak seluruh komponen masyarakat untuk menolak segala bentuk Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang dapat merusak kehidupan berbangsa dan bernegara.

Arjuna menilai akhir-akhir ini ada upaya melanggengkan nepotisme dan politik dinasti. Sehingga pandangan masyarakat bahwa nepotisme bertentangan dengan kesetaraan dan keadilan yang diusung oleh Pancasila terkacaukan.

Karena itulah kami mengingatkan kembali bahwa pemberantasan nepotisme menjadi amanat reformasi yang tidak boleh ditinggalkan. Padahal nepotisme merusak tatanan sosial dan tatanan bernegara.

“KKN adalah musuh demokrasi. Demokrasi akan cacat jika ada upaya pelanggengan terhadap KKN secara sistematis,” ujar Arjuna.

Foto: Arjuna Putra Aldino, Ketua Umum DPP GMNI saat menaburkan bunga di Makam Bung Karno sebagai bentuk penghormatan/Marhaenist.id.

Selain itu, seruan ini juga mengajak semua komponen masyarakat untuk berani bersuara sebagai bagian dari kebebasan berpendapat dan berekspresi yang dilindungi UUD karena bangsa ini milik kita semua, dari semua untuk semua.

Baca Juga:   Forkomcab GMNI Sumsel Menolak Kongres yang tidak berlandaskan Persatuan

“Kebebasan berekspresi dan berpendapat adalah fondasi kehidupan politik yang beradab. Tanpa ada kebebasan berekspresi dan berpendapat kita seperti kembali ke era Orde Baru dan masa kolonial,” tambah Arjuna.

Foto: Arjuna Putra Aldino dkk bersama warga saat melakukan doa bersama di Makam Bung Karno/Marhaenist.id.

Alasan Arjuna menyelenggarakan agenda seruan ini di makam Bung Karno di Blitar adalah keinginan untuk mengadu ke Bung Karno sebagai Bapak Bangsa soal kondisi bangsa ini yang semakin jauh dari cita-cita Bung Karno dimana demokrasi harus didasarkan pada kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.

“Ingat Bung Karno berpesan demokrasi harus dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan bukan oleh siasat kotor dan nafsu kekuasaan. Kami ingin mengadu kepada Bapak kami,” tutup Arjuna,***

iRadio
Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Pulau Buru dan Pengarahan Tenaga Kerja Tapol
Rabu, 26 November 2025 | 23:43 WIB
Ironi di Kawasan HTI RAPP: GMNI Temukan Sekolah Beralas Pasir dan Lansia Terabaikan Fasilitas Kesehatan di Kampar Kiri
Rabu, 26 November 2025 | 12:29 WIB
Beredar Akun Facebook Palsu Atas Nama Dirinya, Karyono Wibowo: Ada Orang yang tidak Bertanggungjawab – Mohon Abaikan
Senin, 24 November 2025 | 11:18 WIB
Andai Bank BRI Jadi Bank Koperasi Seperti Desjardins Bank
Minggu, 23 November 2025 | 07:46 WIB
Diskusi Publik Persatuan Alumni GMNI Jakarta, Anies Baswedan Tekankan Ekonomi Berkeadilan
Sabtu, 22 November 2025 | 22:03 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Masa Jabatan Legislatif Tanpa Ujung: Celah yang Mengancam Alam Demokrasi
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi

Lainnya Dari Marhaenist

DPC GMNI Tangsel Sesalkan Tindakan Kekerasan terhadap Mahasiswa Katolik di Pamulang

Marhaenist.id, Pamulang Tangsel - Baru-baru ini, sebuah video yang menjadi viral di…

Kelompok Anarko, Dalang Dibalik Kerusuhan Agustus 2025 di Indonesia?

Marhaenist.id - Sejarah pergerakan Mahasiswa 98, yang menjadi korban penjarahan adalah orang-orang…

Soekarno dan Pramuka: Gerakan Indonesia Merdeka Menuju Indonesia Maju

Marhaenist.id - "Pramuka adalah bagian dari gerakan Indonesia merdeka." Pernyataan ini bukanlah…

Diajari Menanam Cabai, Emak-Emak di Jakarta: Hemat Pengeluaran

Marhaenist - Relawan Mak Ganjar membagikan sekitar 25.000 pohon cabai beserta media…

Foto: Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jakarta Selatan, Dendy Se. MARHAENIST

Surati Sejumlah Lembaga Pemerintah, GMNI Jaksel Tolak Penganugrahan Gelar Phalawan terhadap Soeharto

Marhaenist.id, Jaksel – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Logo Institut Sarinah/MARHAENIST.

Institut Sarinah: Jaga Ibu Pertiwi, Tegakkan Pancasila dalam Menavigasi Gejolak Bangsa

Marhaenist.id, Jakarta - Institut Sarinah menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya…

Ekonomi Negara Sedang Dalam Keadaan Tidak Baik-Baik Saja

Marhaenist - Sejumlah data terbaru menunjukkan perekonomian domestik sedang tidak berada dalam…

Seleksi KI DKI Jakarta, Donny Yoesgiantoro: Itu Kewenangan Pemprov

Marhaenist.id, Jalarta - Ketua Komisi Informasi (KI) Pusat, Donny Yoesgiantoro, mengeluarkan pernyataan…

Lemahnya Penanganan Skandal Kebakaran Aset Negara, GMNI Mimika Desak Polda Papua Tengah Turun Tangan

Marhaenist.id, Timika – Dewan Pimpinan Cabamg (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar Alumni GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

🎧 Online Radio

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Ikuti Kami
Merdeka!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?