Marhaenist.id, Jakarta – Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jakarta Selatan (Jaksel) melayangkan pernyataan sikap tegas berjudul “Potong Satu Generasi: Bersihkan Pemerintah Militer dari Warisan Orde Baru dan Pecat Semua Pejabat Rezim Dinasti!”.
Dalam rilis persnya, GMNI Jaksel mengecam dominasi generasi tua dan sisa-sisa Orde Baru yang dianggap menghambat demokrasi dan reformasi, Jumat (4/7/2025).
Tuntutan Reformasi Total
GMNI menilai, 27 tahun pasca-Reformasi 1998, Indonesia masih terjebak dalam cengkeraman elit lama yang korup dan otoriter. Mereka menyerukan langkah radikal “Potong Satu Generasi” untuk membersihkan birokrasi dan militer dari unsur-unsur Orde Baru, termasuk menuntut:
1. Penolakan gelar pahlawan untuk Soeharto.
2. Pengusutan tuntas pelanggaran HAM masa lalu.
3. Pencopotan pejabat yang terlibat upaya revisi sejarah, termasuk Menteri Kebudayaan.
4. Pemakzulan Gibran Rakabuming Raka dan pengadilan untuk Jokowi atas pembentukan dinasti politik dan pengkhianatan reformasi.
5. Pencopotan Kapolri Sigit Prabowo yang dianggap gagal menegakkan hukum.
6. Pengembalian TNI ke barak dan penegakan supremasi sipil.
7. Reforma agraria sejati dan penghentian kriminalisasi aktivis serta masyarakat adat.
Jokowi Adalah Pengkhianat Reformasi
GMNI secara khusus menyoroti pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sebagai simbol pengkhianatan reformasi, dengan tuduhan:
– Pelemahan KPK melalui revisi UU yang mengurangi independensinya
– Represi kebebasan berpendapat dan kriminalisasi aktivis
– Penguatan oligarki melalui proyek-proyek yang mengabaikan rakyat kecil
– Pelanggengan ketimpangan sosial dan pelanggaran hak atas tanah
Ancaman Pemakzulan Prabowo-Gibran
Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, GMNI mengancam akan mendesak pemakzulan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang dianggap sebagai kelanjutan rezim dinasti.
Pernyataan ini juga disampaikan secara terbuka sebagai bentuk sikap kritis gerakan mahasiswa terhadap pemerintahan.***
Penulis: Redaksi/Editor: Bung Wadhaar.