By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Diskusi Pra-Konfercab DPC GMNI Jaksel: Menegakkan Supremasi Sipil atau Mempertahankan Kekuasaan?
Menjadikan Organisasi sebagai Ratu Adil
GMNI Jaksel Desak Presiden Copot Kapolri Listyo Sigit: Reformasi Kepolisian Harus Menegakkan Supremasi Sipil
Dugaan Manipulasi Pengangkatan PPPK Mencuak, GMNI Pertanyakan Integritas Kepala BKD Busel
Solar Sulit Didapat, GMNI Rohul Soroti Dugaan Praktik Mafia Solar di Rokan Hulu

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Polithinking

Ganjar Pranowo: Politik Machiavellian Gunakan Penegak Hukum Jadi Alat Untuk Menakuti

Indo Marhaenist
Indo Marhaenist Diterbitkan : Kamis, 29 Agustus 2024 | 20:07 WIB
Bagikan
Waktu Baca 3 Menit
Foto: Ganjar pada kegiatan refleksi kebangsaan Bersama alumni dan aktivis GMNI, Ganjar melalukan diskusi panjang soal demokrasi. MARHAENIST
Bagikan
iRadio

MARHAENIST – Politik Machiavellian sepertinya sedang terjadi akhir-akhir ini. Rasa takut sengaja diciptakan untuk sebagai upaya mengendalikan rakyat dan musuh demi melanggengkan kekuasaan.

Hal itu disampaikan politisi PDI Perjuangan Ganjar Pranowo di hadapan ribuan mahasiswa UGM saat acara pelepasan wisuda di Gedung Graha Saba, Kamis (29/08/2024).

“Ajaran politik Machiavellian adalah menciptakan rasa takut untuk mengendalikan rakyat dan musuh. Kekerasan merupakan cara efektif untuk mencapai dan mempertahankan kekuasaan,” ucapnya.

Aparat penegak hukum digunakan sebagai alat kekerasan negara. Karena posisinya sebagai penjaga ketertiban, keamanan dan anti rasuah, aparat penegak hukum dimaksimalkan untuk menciptakan rasa takut itu.

“Dengan dalih menjaga ketertiban dan menegakkan hukum, aparat bisa menundukkan siapa saja. Dulu zaman orde baru, orang ditakuti dengan dituduh subversi atau PKI. Kalau sekarang (menakutinya) dengan kasus,” tegasnya.

Penerapan politik Machiavellian oleh penguasa saat ini dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu yang paling fenomenal adalah penerapan politik sandra (soft violence).

Pada elit-elit politik, penguasa menciptakan rasa takut dengan cara memberikan ancaman untuk dikasuskan.

“Kalau ada elit yang tidak patuh, mereka diancam dikasuskan, ditersangkakan bahkan dipidanakan,” ucapnya.

Hal ini juga terjadi di kelompok pengusaha. Mereka yang tidak patuh pada keinginan penguasa, diancam akan dicabut izinnya, tidak mendapat proyek atau dikriminalisasi. Sementara di kalangan kepala desa, mereka juga dibungkam dengan ancaman dikasuskan, ditersangkakan dan dipidanakan.

“Kaum profesional, buruh, aktivis dan mahasiswa juga diancam. Mereka dikriminalisasi, didokzing buzzer, dimanipulasi isu oleh leader opinion dan lainnya,” katanya.

Untuk memuluskan aksinya, penguasa juga menggunakan buzzer untuk memproduksi dan menyebarkan konten puja-puji. Bahkan mereka membayar mahal para buzzer untuk menyerang pengkritik dan lawan politik.

Baca Juga:   Ganjar menyampaikan Permintaan Maaf pada Rekan Capres dan Cawapres lain saat Kampanye di Balikpapan

Sementara untuk masyarakat kecil, mereka dijadikan objek politik dan dianggap sebagai komoditas suara yang bernilai tinggi saat kontestasi elektoral. Cara yang dilakukan adalah dengan rasionalisasi politik uang.

“Jual beli suara jelang pemilihan masif dilakukan. Selain itu, penguasa dengan mudah mengguyur masyarakat dengan bantuan sosial (bansos) dengan narasi kebaikan penguasa, bukan kewajiban negara,” paparnya.

Ganjar mengingatkan pentingnya kontrol sosial untuk mengatasi problem ini. Para akademisi harus bersuara keras, masyarakat sipil mengkonsolidasikan diri, kaum buruh, mahasiswa ikut mengawal perjalanan demokrasi di Indonesia.

“Karena nasehat Machiavelli, rasa takut yang efektif adalah yang diimbangi dengan rasa hormat, bukan rasa takut yang menimbulkan kebencian. Sebab, kebencian adalah sumber pemberontakan,” pungkasnya.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Diskusi Pra-Konfercab DPC GMNI Jaksel: Menegakkan Supremasi Sipil atau Mempertahankan Kekuasaan?
Jumat, 3 Oktober 2025 | 00:37 WIB
Menjadikan Organisasi sebagai Ratu Adil
Jumat, 3 Oktober 2025 | 00:17 WIB
GMNI Jaksel Desak Presiden Copot Kapolri Listyo Sigit: Reformasi Kepolisian Harus Menegakkan Supremasi Sipil
Jumat, 3 Oktober 2025 | 00:00 WIB
Dugaan Manipulasi Pengangkatan PPPK Mencuak, GMNI Pertanyakan Integritas Kepala BKD Busel
Kamis, 2 Oktober 2025 | 13:19 WIB
Solar Sulit Didapat, GMNI Rohul Soroti Dugaan Praktik Mafia Solar di Rokan Hulu
Rabu, 1 Oktober 2025 | 11:52 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Gelar PPAB, GMNI Morowali Lahirkan 13 Generasi Baru Pejuang Marhaenis yang Siap Mengabdi untuk Rakyat
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Manifesto

Mao Zedong, Beberapa Masalah Mengenai Metode Memimpin

Marhaenist.id - Mao Zedong adalah mantan pemimpin Republik Rakyat China atau disingkat RRC.…

Infokini

GMNI Malang Desak DPR RI Segera Mengesahkan RUU PPRT

Marhaenist.id, Kota Malang - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia…

Polithinking

Ganjar-Mahfud Gugat Hasil Pilpres 2024 ke MK

Marhaenist.id, Jakarta - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres) nomor…

Anggota Wantimpres Soekarwo dan rombongan bersama Bupati Malang M Sanusi (paling kiri) pada saat meninjau Stadion Kanjuruhan, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (06/10/2022). TELEGRAF/Koeshondo W. Widjojo
Polithinking

Kunjungi Stadion Kanjuruhan, Wantimpres Siapkan Data Primer Bagi Jokowi

Marhaenist - Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menyiapkan data-data primer untuk disampaikan kepada…

Opini

Dukung Kami (Servas-Pius=SERIUS) untuk Menuju Belu yang Berdaya Saing

Marhaenist.id - Berjalan sampai sejauh ini adalah penyerahan diri secara total untuk…

Kabar GMNIOpini

Menapaki Jalan Persatuan: Rekonsiliasi Menjadi Konsekuensi Logis dari Perpecahan GMNI

Marhaenist.id - Tulisan ini bagian dari refleksi bagi kita sebagai kader GMNI…

Kabar GMNI

Serahkan Bukti Dugaan Kecurangan PPPK Tahap 2 Tahun 2024 ke DISDIKPORA dan BKPSDMD, GMNI Touna Desak agar Segera Ditindaklanjuti

Marhaenist.id, Touna- Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Tojo…

Opini

Menolak Usulan Perguruan Tinggi Mengelola Tambang: Ancaman terhadap Demokrasi dan Kebebasan Akademik

Marhaenist.id - Usulan pemberian izin usaha pertambangan kepada perguruan tinggi telah menjadi…

Kabar GMNI

GMNI di DIY Keluhkan Kurangnya Program Pengembangan Kader

MARHAENIST - Sejumlah Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?