Marhaenist.id, Sumsel — Gelombang banjir dan longsor yang melanda berbagai wilayah di Sumatera kembali mengungkap rapuhnya kondisi masyarakat dalam menghadapi krisis ekologis dan cuaca ekstrem.
Ribuan warga terpaksa meninggalkan rumah mereka, kehilangan harta bendanya, dan kini bertahan di posko-posko darurat dengan segala keterbatasan.
Banyak di antara mereka masih menunggu bantuan, sementara akses jalan, air bersih, dan layanan kesehatan belum pulih sepenuhnya.
Dalam situasi yang penuh keprihatinan ini, Forum Komunikasi Cabang (FORKOMCAB) GMNI Sumatera Selatan mengambil inisiatif dengan membuka Aksi Kemanusiaan dengan Open Donasi Peduli Banjir & Longsor.
Program solidaritas ini menjadi bentuk keberpihakan mahasiswa terhadap masyarakat yang tengah mengalami penderitaan akibat bencana.
“Bencana bukan hanya menyisakan kerusakan fisik, tetapi juga menghadirkan luka sosial yang dalam. Mereka yang terdampak membutuhkan uluran tangan kita—bukan nanti, tetapi hari ini,” tegas FORKOMCAB GMNI Sumsel dalam keterangan resminya, Senin (1/12/2025).
Aksi penggalangan dana tersebut akan dilaksanakan secara serentak pada Senin–Selasa, 1–2 Desember 2025 di 8 titik penggalangan se-Sumatera Selatan
Donasi yang terkumpul nantinya akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan mendesak seperti makanan siap saji, air bersih, obat-obatan, perlengkapan bayi, kebutuhan perempuan, selimut, serta logistik posko.
Dalam Open Danasi ini, FORKOMCAB GMNI Sumsel juga menegaskan komitmen untuk menyalurkan bantuan secara transparan dan tepat sasaran.
FORKOMCAB GMNI Sumsel mengajak seluruh masyarakat, komunitas, organisasi mahasiswa, dunia usaha, dan para dermawan untuk menyalurkan dukungan.
“Solidaritas adalah kekuatan yang mampu menghidupkan kembali harapan. Ketika kita bergerak bersama, tidak ada duka yang tidak bisa diterangi,” lanjut pernyataannya.
Diakhir, FORKOMCAB GMNI Sumsel menutup pernyataannya dengan memberikan pesan kepada situasi bencana yang terjadi di Sumatera.
“Bersama kita ringankan beban para penyintas bencana. Bersama kita pulihkan Sumatera,” tutup penyataanya.***
Penulis: Redaksi/Editor: Bung Wadhaar.