By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Momentum HUT TNI, GMNI Jaksel Desak Prabowo: TNI Kembali ke Barak, Hentikan Bisnis Militer & Hapus Komando Teritorial!
Di Momentum HUT TNI, GMNI Jaksel Desak Prabowo: TNI Kembali ke Barak, Hentikan Bisnis Militer & Hapus Komando Teritorial!
Diskusi Pra-Konfercab DPC GMNI Jaksel: Menegakkan Supremasi Sipil atau Mempertahankan Kekuasaan?
Menjadikan Organisasi sebagai Ratu Adil
GMNI Jaksel Desak Presiden Copot Kapolri Listyo Sigit: Reformasi Kepolisian Harus Menegakkan Supremasi Sipil

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Opini

Bertahan Ditengah Badai: Sebuah Refleksi Perjalanan Bersama GMNI

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Sabtu, 17 Mei 2025 | 20:59 WIB
Bagikan
Waktu Baca 3 Menit
Foto: Musail Waedurat, Kader GMNI Lebak-Banten/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – Perjalanan saya di GMNI bukanlah kisah yang tenang di permukaan air yang jernih. Ini adalah kisah tentang gelombang yang tak pernah berhenti menggulung, tentang ombak yang mengguncang dasar keyakinan, dan tentang badai yang mencoba meruntuhkan semangat. Dibalik semua itu, ada satu hal yang selalu saya pelajari di GMNI: bahwa perjuangan bukan hanya tentang siapa yang tahu lebih banyak, tetapi tentang siapa yang mampu bertahan lebih lama.

Saya memasuki GMNI dengan idealisme yang membara. Dengan semangat marhaenis, saya berdiri di tengah barisan mereka yang percaya bahwa perubahan sosial bukan sekadar wacana, tapi tindakan nyata. Namun idealisme itu segera diuji. Ombak pertama datang dalam bentuk perdebatan sengit, gesekan pemikiran, bahkan kekecewaan atas realitas yang tak seindah teori.

Di tengah gelombang organisasi, saya belajar bahwa menjadi kader bukanlah perkara mudah. Ada ego yang harus diredam, ada luka yang harus diterima, dan ada kawan yang kadang menjadi lawan dalam dinamika perjuangan. Tapi justru di situlah saya menemukan kekuatan. GMNI mengajarkan saya untuk berdiri tegak, meski kaki gemetar, untuk bicara lantang meski suara parau, dan untuk tetap melangkah meski arah terasa kabur.

Badai terbesar tak datang dari luar, tapi dari dalam: rasa lelah, ragu, dan kecewa. Ada saat di mana saya hampir menyerah, bertanya pada diri sendiri: untuk apa semua ini? Tapi dalam sepi itu, suara ajaran Bung Karno menggema kembali: perjuangan itu adalah pelaksanaan kata-kata. Dan GMNI, dengan segala kekurangannya, tetap menjadi ruang yang membentuk saya, membakar kembali api yang mulai padam.

Saya melihat kawan-kawan datang dan pergi. Beberapa hilang dalam badai, beberapa memilih jalan yang lebih mudah. Tapi saya memilih bertahan. Karena saya tahu, perjuangan ini bukan tentang siapa yang paling cerdas mengutip teori, tapi siapa yang paling kuat menjaga komitmen. Siapa yang tetap berdiri saat yang lain memilih berbaring.

Baca Juga:   Studi Terhadap Prilaku Keserakahan, Seberapa Mengerikannya Manusia? (Bagian 1)

GMNI bukan hanya organisasi. Ia adalah sekolah kehidupan. Ia mengajarkan bahwa idealisme butuh kesabaran, bahwa loyalitas dibuktikan bukan saat senang, tapi saat perih. Bahwa revolusi bukan hanya tentang mengubah sistem, tapi juga tentang mengubah diri. Kini, saat saya menoleh ke belakang, saya melihat jejak yang penuh luka dan peluh, tapi juga penuh makna. Saya tidak menyesal pernah terseret ombak, diterpa gelombang, atau diterjang badai. Karena di tengah semua itu, saya menemukan siapa diri saya sebenarnya.

Saya adalah kader GMNI. Dan saya akan terus berjuang, bukan karena saya tahu segalanya, tapi karena saya memilih untuk bertahan di tengah badai, bersama cita-cita, bersama rakyat.***


Penulis: Musail Waedurat, Kader GMNI Lebak-Banten.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Foto: Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jakarta Selatan, Dendy Se. MARHAENIST
Momentum HUT TNI, GMNI Jaksel Desak Prabowo: TNI Kembali ke Barak, Hentikan Bisnis Militer & Hapus Komando Teritorial!
Minggu, 5 Oktober 2025 | 07:56 WIB
Foto: Desain Grafis GMNI Jaksel/MARHAENIST.
Di Momentum HUT TNI, GMNI Jaksel Desak Prabowo: TNI Kembali ke Barak, Hentikan Bisnis Militer & Hapus Komando Teritorial!
Minggu, 5 Oktober 2025 | 03:25 WIB
Diskusi Pra-Konfercab DPC GMNI Jaksel: Menegakkan Supremasi Sipil atau Mempertahankan Kekuasaan?
Jumat, 3 Oktober 2025 | 00:37 WIB
Menjadikan Organisasi sebagai Ratu Adil
Jumat, 3 Oktober 2025 | 00:17 WIB
GMNI Jaksel Desak Presiden Copot Kapolri Listyo Sigit: Reformasi Kepolisian Harus Menegakkan Supremasi Sipil
Jumat, 3 Oktober 2025 | 00:00 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Dugaan Manipulasi Pengangkatan PPPK Mencuak, GMNI Pertanyakan Integritas Kepala BKD Busel
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Manifesto

Surat Selamat Tinggal Che Guevara Kepada Fidel Castro Tahun 1965

Marhaenist - Jalanan ini masih panjang dan penuh dengan kesulitan serta kontradiksi.…

Kapitalisme

Omnibus Law Ciptakan Badai PHK Kian Melonjak

Marhaenist - Angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terus meningkat. Sepanjang tahun ini,…

Infokini

Ramai Soal Begal Konstitusi, Garuda Biru Bergema di Medsos

MARHAENIST - Serempak warganet beramai-ramai membagikan gambar burung garuda berwarna biru disertai…

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbicara dalam acara sampingan Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, 14 Juli 2022. Made Nagi/Pool via REUTERS
Polithinking

Sri Mulyani Libatkan Bank Dunia ke Agenda Prioritas Indonesia di G20

Marhaenist - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengajak Bank Dunia untuk terlibat…

Kabar GMNI

Audiensi DPC GMNI Ogan Ilir: Sinergi Dengan Polres Untuk Keamanan Bersama

Marhaenist.id- Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa…

Opini

Balada Sang Penjilat

MARHAENIST - Siapapun pasti tak suka dengan orang yang suka menjilat pada…

Opini

Toleransi Beragama: Jalan Hidup Damai Antar Umat Beragama di Indonesia

Marhaenist.id - Ketika anda menganggap pemeluk agama lain adalah sesat, memangnya mereka…

Perajin membersihkan kedelai di salah satu rumah industri di Jakarta, Kamis (6/10). Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia (Gakopindo) Aip Syarifuddin mengatakan kenaikan harga kedelai impor satu bulan terakhir rata-rata berada di kisaran Rp6.900 - Rp7.000 per kilogram di tingkat koperasi yang sebelumnya Rp6.300 - Rp6.500 sedangkan harga di pasaran lebih tinggi yakni Rp10.597 per kilogramnya. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/pras/16.
Kapitalisme

Pemerintah Berikan Subsidi Kedelai Rp1.000 Hingga Akhir Tahun

Marhaenist - Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang program subsidi kedelai sebesar Rp1.000 per…

Foto: Warga Kebon Sayur Yang di Tangkap Paksa Oleh Aparat (Bapak Juned)/MARHAENIST.
InfokiniMarhaen

Kronologis Penangkapan Paksa Terhadap Warga Kebun Sayur Yang Menolak Pengusuran

Marhaenist, Jakarta - Pada hari ini, rabu (13/08/2025) telah terjadi upaya penangkapan…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?