By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Gelar Sarasehan, GMNI Surabaya: Teguhkan Persatuan Kader, Akhiri Dualisme Kepemimpinan
Resmi Dilantik, DPC GMNI Halut Komitmen Kawal Kebijakan Pemda yang Pro Rakyat
Arjuna Putra Aldino Lantik Pengurus DPC GMNI Halut Periode 2025-2027
DPD PA GMNI Kaltim Tolak Pemangkasan DBH yang Dinilai Sangat Tidak Adil
Tambang Rampok Hak Rakyat, Ketua PA GMNI Kaltim Desak Presiden Prabowo Hentikan Operasi 13 Perusahaan Raksasa

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Historical

Pancasila dan Hari Kelahirannya: Mengali Fakta Sejarah!

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Senin, 3 Juni 2024 | 19:04 WIB
Bagikan
Waktu Baca 6 Menit
Foto: Lambang Pancasila (Sumber Gambar: Situs Kementrian Agama/Marhaenist.id
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – Dalam catatan dan fakta sejarah, pada tanggal 1 Juni 1945 membuktikan bahwa ditanggal itu Bung Karno hanya menyampaikan tentang konsep Pancasila yang sebelumnya ia katankan sebagai Pancadarma, tetapi karena ia berunding dengan ahli bahasanya, maka tersetuslah nama Pancasila karena lebih enak didengar daripada Pancadarma.

Kalau kita mundur kebelakang sebelum sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945 dimana Bung Karno menyampaikan Konsep Pancasila dihadapan para Anggota sidang dan disebarluaskan kepublik. Konsep Pancasila itu sebelumnya sudah tercetus dan terkonsep oleh Bung Karno, setelah itu disampaikan di forum sidang.

Dari itu, bisa kita katakan bahwa Pancasila dilahirkan bukan pada waktu (Persoalan waktu Jam) Bung Karno menyampaikannya dihadapan anggota sidang BPUPKI, tetapi pada saat itu ia hanya mengonsepnya di waktu sekitar antara Pukul 24.00 (00.00) WIB sampai fajar menyingsing, Pukul 06.00  WIB pada tanggal 1 Juni 1945.

Disisi lain, bisa jadi Pidato Bung Karno mengenai Pancasila, dikonsep antara Pukul 19.00 WIB sampai Pukul 24.00 sebelum masuk pada tanggal 1 Juni 1945 atau lebih tepatnya pada tanggal 30 atau 31 Mei 1945 (Perkiran tanggal belum bisa dipastikan, apakah di bulan Mei tahun itu hanya sampai tanggal 30 atau 31).

Dikatakan dikonsep diperkirakan mulai Pukul 19.00 WIB, karena Bung Karno sebelum Pukul 19.00 WIB sedang menjalankan Ritual Agama karena ia adalah seorang Islam yang taat. Dan sampai Pukul 24.00 WIB setelah itu ia tidur agar tidak ngantuk pada saat menyampaikan konsep Pancasila dihadapan Para Anggota Sidang BPUPKI (Lihat Video dan Rekaman Suara Bung Karno yang berapi-api dan penuh semangat yang membara tanpa ngantuk dan lesu sedikitpun saat menyapaikannya yang tersebar dipublik).

Baca Juga:   Memoar Khrushchev: Bagaimana Awal Mula Persahabatan Indonesia Dengan Uni Soviet?

Selain itu, diperkirakan Bung Karno mengonsep Pidato tentang Pancasila yang dikemukakan di sidang BPUPKI, dimulai pada saat Jenderal Jepang mengemukakan tentang syarat berdirinya negara yang harus memiliki dasar negara. Jenderal Jepang membuat sebuah pencarian dasar negara seperti sayembara yang dikemukaan oleh beberapa Anggota Sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945.

Berikutnya, mengenai Pancasila oleh Bung Karno sebenarnya telah dimulainya di Ende Flores Nusa Tenggara Timur, saat ia diasingkan oleh Pemerintah Hindia Belanda ditahun 1933 sampai tahun 1938.

Di Ende Bung Karno punya banyak waktu untuk berpikir sehingga ia dapat menemukan dan mengali Pancasila yang terkubur warisan dari nenek moyang bangsa Indonesia.

Serpihan-serpihan kecambah tentang Pancasila datang dari penghayatan yang mendalam, kalah itu bung Karno menghabiskan waktu berjam-jam dibawah Pohon Sukun sehingga menemukan 5 Sila.

Dari ulasan diatas, untuk memastikan kapan sesungguhnya Pancasila itu lahir?

Bisa Kita katakan bahwa yang pertama; Mengenai Pidato Bung Karno tentang Pancasila, dikonsep pada tanggal 1 Juni 1945 diwaktunya malam hari. Itu belum bisa kita katakan sebagai hari lahir Pancasila.

Kedua; Mengenai Pidato Bung Karno tentang Pancasila, dikonsep sebelum tanggal 1 Juni 1945, yakni; tanggal 30 atau 31 Mei 1945. Itu juga belum bisa kita katakan sebagai hari lahir Pancasila.

Ketiga; Saat ada perintah oleh Jenderal Jepang untuk mencari dasar negara, diperkirakan disitulah Bung Karno mengonsep Pancasila untuk di pidatokan di Sidang BPUPKI, tetapi itu juga belum bisa kita katakan sebagai hari lahir Pancasila.

Jadi setelah Pengumuman Pencarian dasar negara untuk Indonesia Merdeka dan pada tanggal 30 atau 31 Mei 1945 dan  1 Juni 1945, mengenai ulasan diatas, Pancasila dari 5 Sila ditulis terjemahannya dan diramu dalam bentuk Pidato.

Baca Juga:   Soemarsono, Saksi Sejarah Tragedi PKI di Madiun 1948

Lebih spesifik dikatakan sebagai hari Pengonsepan Pancasila dalam bentuk tulisan untuk Pidato di sidang BPUPKI.

Keempat; untuk penyampaian tentang Pancasila di hadapan Anggota Sidang BPUPKI ditanggal 1 Juni 1945 adalah tanggal dimana Pancasila (atau kata Pancasila) diperdengankan dipublik dan disebarluaskan secara luas se-Indonesia.

Jadi, pada tanggal 1 Juni 1945 saat Bung Karno menyampaikan Pidato Pancasila adalah Hari diperdengarkannya Pancasila dihalayak publik.

Kelima; Mengenai Bung Karno saat dibuang di Ende Flores Nusa Tenggara Timur, disitulah ia menemukan dan menggali Pancasila yang lama terkubur sebagai warisan nenek moyang Bangsa Indonesia.

Disini bisa kita katakan bahwa sejak ditemukannya Pancasila oleh Bung Karno di Ende, disitulah Pancasila dilahirkan.

Untuk hari lahir Pancasila oleh Pemerintah, Bung Karno, tepat pada tanggal 1 Juni 1945 yang lalu menyampaikan pidato kenegaraan terbaiknya dalam sidang BPUPKI, yaitu ide tentang dasar dan bangunan kehidupan bangsa Indonesia yang ia sebut Pancasila. Momen penting bersejarah itulah yang saat ditetapkan dan kenang sebagai hari lahirnya Pancasila.

Penetapan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila ditetapkan melalui Keputusan Presiden (KEPPRES) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila yang ditanda tangani oleh Presiden Joko Widodo.

Sebelumnya, acara peringatan hari lahir Pancasila pertama kali diadakan pada 1 Juni 1964 atas permintaan Presiden Soerkano yang dimulai dengan upacara kenegaraan di Istana Merdeka. Acara tersebut mengusung slogan Pancasila Sepanjang Masa.

Acara tersebut kembali diadakan pada tahun-tahun berikutnya hingga yang terakhir pada tahun 1968 di era Presiden Soeharto.

Presiden Soeharto melalui Komando Operasi Pemulihan dan Ketertiban (Kopkamtib) melarang peringatan Hari Lahir Pancasila mulai tahun 1970 sebagai upaya penghapusan warisan Soekarno.

Dari redaksi, ulasan ini hanya memberikan pengetahuan tentang Bung Karno dan Hari Lahir Pancasila dengan mengali fakta sejarah. Ini bukan untuk mengatakan bahwa hari lahir Pancasila bukanlah yang kita ketahui sekarang ini.

Baca Juga:   Akar Konflik di Palestina Berasal Dari Inggris

Selamat Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 1945 – 1 Juni 2024 !!!.***


Penulis: La Ode Mustawwadhaar, Jurnalis Marhaenist.id.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Gelar Sarasehan, GMNI Surabaya: Teguhkan Persatuan Kader, Akhiri Dualisme Kepemimpinan
Senin, 13 Oktober 2025 | 21:26 WIB
Resmi Dilantik, DPC GMNI Halut Komitmen Kawal Kebijakan Pemda yang Pro Rakyat
Senin, 13 Oktober 2025 | 20:59 WIB
Arjuna Putra Aldino Lantik Pengurus DPC GMNI Halut Periode 2025-2027
Senin, 13 Oktober 2025 | 14:51 WIB
DPD PA GMNI Kaltim Tolak Pemangkasan DBH yang Dinilai Sangat Tidak Adil
Senin, 13 Oktober 2025 | 12:24 WIB
Tambang Rampok Hak Rakyat, Ketua PA GMNI Kaltim Desak Presiden Prabowo Hentikan Operasi 13 Perusahaan Raksasa
Senin, 13 Oktober 2025 | 11:36 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Gelar Konfercab Persatuan, Rifki Pratama dan Andi Supriyanto Resmi Pimpin GMNI Bima
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Kabar GMNI

Aksi Nyata untuk Lingkungan yang Lebih Hijau, GMNI Malang dan Kaliku Gelar Gerakan Penanaman Pohon di Sepadan Kali Curungrejo

Marhaenist.id, Malang - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Kabar GMNI

GMNI Jombang Sesalkan Tindakan Tidak Etis Tenaga Kesehatan RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung: Desak Evaluasi dan Investigasi Menyeluruh

Marhaenist.id, Jombang - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Rifqi Sukarno (Founder Depok Youth Movement)/Marhaenist.id.
Opini

Sekilas Memaknai Hari Buruh

Marhaenist.id - Tepat pada 1 Mei di seluruh belahan dunia sedang merayakan…

Kabar GMNI

Polres Gencar Lakukan Pemberantasan Narkoba, DPC GMNI Binjai: Kapolres Kali Ini Bukan Kaleng Kaleng!

Marhaenist.id, Binjai - Polres Binjai kembali menunjukkan tekadnya yang tak tergoyahkan untuk…

IndonesianaKabar GMNI

Sikapi Situasi Nasional Saat Ini, DPP GMNI Terbitkan ‘Seruan Pejuang Pemikir – Pemikir Pejuang’

Marhaenist.id, Jakarta - Di tengah eskalasi demonstrasi nasional yang dipicu oleh ketimpangan…

Kabar GMNI

Gelar Aksi, DPK GMNI UM Buton dan PK IMM Faperta UM Buton Desak Pencopotan Dosen atas Dugaan Pelecehan Seksual

Baubau, Marhaenist.id - Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo bersilaturahmi di Gedung Agung, Istana Kepresidenan Yogyakarta, Senin (02/05/2022). BPMI Setpres/Lukas
Polithinking

Buktikan Kinerja, Prabowo Dinilai Setia Pada Jokowi

Marhaenist - Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro mengatakan bahwa Menteri Pertahanan…

Kabar GMNI

Jumpai Ketua DPRD Riau, Cipayung Plus Desak Pembentukan Pansus Defisit APBD: Biar Tahu Siapa Biang Keroknya!

Marhaenist.id, Pekanbaru – Kelompok Cipayung Plus Riau resmi mendesak DPRD Provinsi Riau…

Indonesiana

Koalisi Mahasiswa Balikpapan: HUT RI dan IKN Untuk Siapa?

Marhaenist.id - Konflik agraria telah menjadi permasalahan mendalam yang menghantui tanah air…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?