By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Menyalakan Api Konferensi Asia-Afrika
Berjuang Tak Selalu Harus Dengan Moncong Senjata
Pengesahan RUU KUHAP Dinilai Terburu-Buru, Kritik Publik Menguat
Pengesahan RUU KUHAP Dinilai Mengancam Demokrasi: DPR Dituding Abaikan Gelombang Kritik Publik
GMNI Situbondo Tolak Pemberian Gelar Pahlawan Nasional Kepada Soeharto

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Sukarnoisme

Berjuang Tak Selalu Harus Dengan Moncong Senjata

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Rabu, 19 November 2025 | 00:44 WIB
Bagikan
Waktu Baca 2 Menit
Foto: Bung Karno (Ilustrasi foto by FILE)/MARHAENIST.
Bagikan

Marhaenist.id – Perjuangan tidak tunggal. Bung Karno memilih jalur politik karena yakin kemerdekaan sejati lahir dari kesadaran kolektif, bukan semata letusan senjata.

Sejak usia 14 tahun, ia telah bergiat mengikuti Tjokroaminoto, yang tak pula menempuh jalan bersenjata. Kaum pergerakan meyakini kekuatan ide, organisasi & massa bisa lebih tajam dari peluru. Dan faktanya mampu mengguncang imperium Belanda.

Sementara sebagian tokoh militer yang mengangkat senjata pernah tergabung dalam KNIL. KNIL tidak melawan pemerintah kolonial karena sumpah setia. Mereka baru berbalik arah pasca proklamasi, saat bergabung ke BKR/TKR yang menjadi TNI. Jadi perang fisik mereka hadir setelah negara berdiri.

Perlawanan terhadap Belanda pra proklamasi datang dari laskar rakyat & kelompok non militer.

Jepang membentuk PETA pada 1943. Beberapa eks-KNIL bergabung, seperti AH Nasution, A. Yani & Soeharto. Pemberontakan terhadap Jepang terjadi Februari 1945, dipimpin Supriadi, tapi gagal.

Perlawanan secara massal & serentak baru dimulai setelah proklamasi, termasuk oleh eks KNIL & eks PETA. Tujuannya “mempertahankan” kemerdekaan, melawan Belanda yang ingin kembali.

Pada 18 Agustus 1945, negara berdiri secara hukum: konstitusi, presiden, wapres & struktur awal pemerintahan ditetapkan pendiri negara. Tugas sipil dimulai.

Presiden melantik Soedirman (eks PETA) menjadi Panglima TKR akhir 1945 & menjadi Panglima TNI Juni 1947. Ia memimpin gerilya pada Desember 1948-Juli 1949, untuk mempertahankan kemerdekaan.

Dalam struktur negara, sipil & militer punya job desk berbeda & saling melengkapi. Strategi makro adalah domain sipil, sedangkan medan perang adalah panggung militer. Menuntut pemimpin sipil turun angkat senjata bak menyuruh nahkoda ikut mendayung.

Status Presiden RI tetap sah secara hukum saat AMB II, karena ia tak melarikan diri meninggalkan kedudukan di masa krisis. Keputusan ini mempertahankan legitimasi & otoritas pemerintahan, serta memicu reaksi dunia.

Baca Juga:   Pj Bupati Jombang Ingatkan Pesan Bung Karno Pada Pekerja Saat Hari Buruh Internasional

Perjuangan bukan hanya tentang memegang senjata, tapi juga memberi arah. Tanpa proklamasi, tanpa negara & pemerintahan, apa yang hendak dipertahankan?***

Sumber: Ig thebigbung/Editor: Bung Wadhaar.

iRadio
Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Menyalakan Api Konferensi Asia-Afrika
Rabu, 19 November 2025 | 04:31 WIB
Pengesahan RUU KUHAP Dinilai Terburu-Buru, Kritik Publik Menguat
Selasa, 18 November 2025 | 18:40 WIB
Pengesahan RUU KUHAP Dinilai Mengancam Demokrasi: DPR Dituding Abaikan Gelombang Kritik Publik
Selasa, 18 November 2025 | 18:35 WIB
GMNI Situbondo Tolak Pemberian Gelar Pahlawan Nasional Kepada Soeharto
Senin, 17 November 2025 | 23:02 WIB
Pelantikan Pengurus DPC GMNI Jakarta Timur Periode 2025-2027 dan Dialog Marhaenis Sukses Digelar
Senin, 17 November 2025 | 09:20 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
GMNI Sulsel Apresiasi Langkah Prabowo Bebaskan Dua Guru di Luwu Utara
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Breakring News: Seorang Driver Ojol jadi Korban Demo DPR, Terlindas Kendaraan Taktis Polisi Hingga Tewas

Marhaenist.id, Jakarta - Aksi unjuk rasa besar-besaran di depan Gedung DPR/MPR RI,…

Kapitalis dan Komunis

Marhaenist.id - Pada pandangan pertama, kapitalisme dan komunisme tampak seperti dua kutub…

Menteri ATR/BPN Temui Warga Kebon Sayur Setelah Didesak Massa Aksi untuk Tuntaskan Konflik Sengketa Lahan 

Marhaenist.id, Jakarta — Setelah didesak oleh warga, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala…

PB Jakarta Bangun Koperasi ‘Bottom Up’

Marhaenist.id, Jakarta - Petisi Brawijaya Jakarta audiensi dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi…

Pleno Timsel Calon Anggota Bawaslu Banten Tetapkan Fahmi Sebagai Ketua

Marhaenist - Pleno Tim Seleksi (timsel) calon anggota Bawaslu Provinsi Banten menetapkan…

Tangan Halus Pemerintah di Balik Pecahnya Nasionalisme dalam GMNI?

Marhaenist.id – Kongres Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) versi Imanuel-Sujarhi yang digelar…

Marcus Priyo Gunarto Terpilih Pimpin PA GMNI DIY Periode 2024-2029

Marhaenist - Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Provinsi Daerah…

Menteri koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD dan Ketua Umum GBN Erros Djarot. MARHAENIST

Dukung Musisi Bangkit Dari Pandemi, GBN Gelar Bhinneka Culture Festival

Marhaenist - Dalam rangka berikan wadah bagi para musisi-musisi tanah air yang…

Cipayung Plus Kendari Gelar Doa Bersama di Depan Polda Sultra Peringati 6 Tahun Gugurnya Randi-Yusuf

Marhaenist.id, Kendari - Organisasi Kemahasiswaan Cipayung Plus Kota Kendari yang terdiri dari…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Merdeka!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?