By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Pernyataan Sikap SP-NTT: Polemik Geothermal Flores-Lembata dan Polemik Investasi di Pulau Padar Taman Nasional Komodo
Semangat Muda Kaum Nasionalis: Deklarasi GSNI Pacitan
Aksi Mahasiswa: Bubarkan DPR ?
Mas Bambang Patjul Dibutuhkan Fokus Skala Nasional
‎Dugaan 22 Anak SD Keracunan Makanan dari Program MBG, Ketua GMNI Inhil: Kurangnya Kontrol Pihak Terkait

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Kabar GMNIOpini

Tangan Halus Pemerintah di Balik Pecahnya Nasionalisme dalam GMNI?

Marhaenist Indonesia
Marhaenist Indonesia Diterbitkan : Minggu, 3 Agustus 2025 | 08:12 WIB
Bagikan
Waktu Baca 3 Menit
Foto: Kongres GMNI di Kota Bandung yang digelar pada Selasa (15/7/2025) sampai Senin (28/7/2025)/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – Kongres Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) versi Imanuel-Sujarhi yang digelar di Kota Bandung belum lama ini justru membuka borok perpecahan dalam tubuh organisasi yang mengusung semangat nasionalisme Soekarnois.

Di balik kericuhan, molornya sidang, dan saling tuding antar kubu, banyak pihak mulai bertanya: apakah ini murni konflik internal, atau ada ‘tangan-tangan’ negara yang ikut bermain?

GMNI bukan sekadar organisasi mahasiswa biasa. Sejak berdirinya, ia mewarisi semangat Bung Karno: antikolonial, berdiri di atas kaki sendiri, dan menolak tunduk pada kekuasaan modal.

Karena itu, GMNI kerap jadi batu sandungan bagi kekuatan status quo. Maka, ketika GMNI terbelah dan lumpuh oleh konflik internal, yang diuntungkan jelas bukan gerakan mahasiswa itu sendiri—melainkan kekuatan di luar yang berkepentingan agar nasionalisme Soekarnois tetap tercerai-berai.

Taktik Lama, Pola Baru

Dalam sejarah politik Indonesia, intervensi negara terhadap kekuatan sipil bukanlah hal baru. Dari era Orde Lama hingga Reformasi, banyak organisasi mahasiswa, buruh, dan rakyat yang coba dibelah dari dalam.

Pecah-belah dan adu domba adalah taktik lama yang masih relevan hingga hari ini. Yang membedakan hanyalah metode: kini, intervensi lebih halus—melalui pembiayaan, infiltrasi kader, hingga permainan narasi di media.

Kongres GMNI di Bandung menunjukkan tanda-tanda itu. Ada kabar tentang dana misterius, pemaksaan akomodasi tertentu, hingga ‘tangan pengatur’ yang mencoba menentukan siapa yang layak menang. Ketua umum yang kabur saat sidang LPJ, mosi tidak percaya, hingga dugaan penghilangan palu sidang—semuanya tampak seperti skenario chaos yang dirancang agar GMNI gagal konsolidasi.

Kenapa GMNI yang Diserang?

GMNI punya posisi strategis. Ia punya sejarah panjang melahirkan tokoh-tokoh nasional, kader-kader politik, dan pemikir kiri yang vokal. Dalam peta gerakan mahasiswa, GMNI mewakili kutub yang ideologis dan berakar. Jika GMNI berhasil solid, bukan tidak mungkin ia jadi ujung tombak kebangkitan nasionalisme baru yang berani menantang oligarki dan kekuasaan yang korup.

Baca Juga:   Aliansi Jombang Bergerak: GMNI dan IKABEMJO Desak DPR dan KPU Patuhi Putusan MK

Maka wajar jika ada upaya melemahkan dari dalam. Pecahnya GMNI membuat semangat nasionalisme Soekarnois kehilangan rumah. Dari luar, publik melihat GMNI tidak lebih dari sekumpulan mahasiswa yang rebutan jabatan dan dana kongres. Padahal di dalamnya, yang sedang dipertaruhkan adalah masa depan ideologi kerakyatan.

Saatnya Refleksi!

Perpecahan GMNI bukan sekadar soal kongres molor atau palu yang hilang. Ini soal bagaimana gerakan ideologis rentan dihancurkan melalui infiltrasi dan pembelahan. Negara, dalam bentuk aparat, intel, atau bahkan institusi resmi, tidak bisa dikecualikan sebagai pihak yang mungkin ikut bermain.

Jika nasionalisme Soekarnois ingin tetap hidup, ia harus bangkit dari kerapuhan struktural. GMNI dan organisasi sejenisnya perlu memperkuat integritas internal, memperbarui metode kaderisasi, dan membangun kembali kepercayaan rakyat. Sebab sekali gerakan mahasiswa tunduk pada intervensi negara, maka selesailah sudah harapan akan perubahan sejati dari akar rumput.***


Penulis: Dimas Muhammad Erlangga, Kader GMNI Bandung.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Foto: Desain Grafis oleh SP-NTT/MARHAENIST
Pernyataan Sikap SP-NTT: Polemik Geothermal Flores-Lembata dan Polemik Investasi di Pulau Padar Taman Nasional Komodo
Senin, 25 Agustus 2025 | 17:44 WIB
Semangat Muda Kaum Nasionalis: Deklarasi GSNI Pacitan
Senin, 25 Agustus 2025 | 13:34 WIB
Aksi Mahasiswa: Bubarkan DPR ?
Senin, 25 Agustus 2025 | 13:28 WIB
Mas Bambang Patjul Dibutuhkan Fokus Skala Nasional
Minggu, 24 Agustus 2025 | 21:13 WIB
‎Dugaan 22 Anak SD Keracunan Makanan dari Program MBG, Ketua GMNI Inhil: Kurangnya Kontrol Pihak Terkait
Sabtu, 23 Agustus 2025 | 19:24 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Peringati HUT Kemerdekaan RI, DPC GMNI Touna dan DPK GMN Bung Tomo Manajenen Gelar Nobar Sekaligus Bedah Film bersama Masyarakat
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Kabar GMNI

Menjelang 100 Hari Pemerintahan WS-HADIR, GMNI Mamasa Serukan Refleksi Pancasila sebagai Dasar Kepemimpinan

Marhaenist.id, Mamasa - Jelang Hari Lahir Pancasila, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Kabar GMNI

Prabowo-Gibran Ingin Hapus Subsidi BBM dan LPG, GMNI: Menyengsarakan Rakyat

Marhaenist.id, Jakarta - Calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran…

Opini

Leviathan yang Tersenyum

Marhaenist.id - Ketertiban atau Ketakutan? Di negeri ini, kita tidak butuh kudeta…

Opini

Komitmen Kepala Daerah Dalam Pelayanan Informasi Publik

Marhaenist.id - Hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia, dan keterbukaan informasi…

Politikus senior PDI Perjuangan yang juga anggota Wantimpres, Sidarto Danusubroto. Liputan6/Johan Tallo
Polithinking

Ini Bocoran Sosok Capres PDIP Dari Politisi Senior PDI Perjuangan

Marhaenist - Mantan ajudan Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno, Sidarto…

Historical

Pidato Bung Karno Tentang Isi Supersemar

Marhaenist.id - Dalam pidatonyo pada 17 Agustus 1966, Sukarno mengecam pihak yang telah…

Polithinking

Todung Mulya Lubis: MK Paling Berwenang Melakukan Diskualifikasi Paslon

Jakarta, Marhaenist.id - Tim Hukum Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 3, Ganjar…

Kabar GMNI

Dukung Kongres Persatuan, GMNI Sultra: Ini adalah Cara Terbaik untuk Mengakhiri Dualisme

Marhaenist.id, Kendari - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Koalisi Masyarakat Peduli Hukum melaksanakan aksi demonstrasi di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setiabudi, Jakarta Selatan (20/08/2024). Marhaenist.id
Polithinking

Koalisi Masyarakat Peduli Hukum Menilai KPK Menjadi Alat Kekuasaan Jokowi

Marhaenist.id, Jakarta - Sekelompok pemuda yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Peduli Hukum…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?