Marhaenist.id – Sebagai Sekretaris Kaderisasi DPC GMNI Kota Sorong! Menurut bapak menteri ESDM yang di bilang anak Papua, ini kah tindakan bapak sebagai anak Papua untuk menghancurkan tanah sendiri.? Jika bapak menteri ESDM yang dibilang pengambilan keputusan yang luar biasa itu, saya sebagai Sekretaris Kaderisasi DPC GMNI Kota Sorong menantang bapak menteri ESDM untuk mencabut izin perusahaan Nikel di Kabupaten Raja Ampat, karena Raja Ampat bukan di kenal dengan nikel tetapi terkenal dengan Wisata Dunia yang di kenal oleh UNESCO.
Dari itu bapak menteri ESDM jangan asal memberikan izin tanpa melihat apa yang sudah menjadi pengakuan dunia dengan Wisatawan dunia. Bapak menteri ESDM ingat bawa sebelum ada negara sudah lebih dulu ada yaitu masyarakat adat dan tanpa Nikel masyarakat kabupaten Raja Ampat bisa hidup, namun tanpa alam Raja Ampat masyarakat tidak bisa hidup.
Sebagai Sekretaris Kaderisasi DPC GMNI Kota Sorong menegaskan tidak lagi bapak menteri ESDM mau datang untuk melihat atau kunjungi lokasi strategis yang sudah di buka untuk perusahaan Nikel, yang kami minta ialah mencabut izin perusahaan Nikel dari kabupaten raja Ampat, kami tidak membutuhkan bapak menteri ESDM datang untuk melihatnya.
Dengan tegas saya tolak Nikel di kabupaten raja Ampat dan saya tegaskan Bapak menteri ESDM segara mencabut izin perusahaan Nikel di kabupaten raja Ampat. Kami tidak membutuhkan ada pertemuan atau audensi tapi yang kami membutuhkan iyalah cabut izin Nikel di kabupaten raja Ampat. Karena masyarakat raja Ampat tidak membutuhkan Nikel yang harus Bapak menteri ESDM paham di bagian ini baik agar jangan sewenang-wenang mengambil kebijakan menurut pemikiran bapak! Karena kami tidak sependapat dengan bapak yah. Dalam UU Otsus Papua menjelaskan bahwa setiap ciptaan Allah baik manusia dan isinya tidak boleh diambil oleh siapapun baik negara maupun individu karena ini milik masyarakat adat bukan milik oligarki politik di dunia ini. Dengan tegas demi nama Tuhan, Alam Moyang dan Leluhur Di tanah Papua Tolak.
Selaku Sekretaris Kaderisasi DPC GmnI Kota Sorong, saya dengan tegas menolak PERUSAHAN NIKEL di Kabupaten Raja Ampat. Jangan datang merusak Alam yang sudah terkenal dengan keindahan alamnya yang di sebut kan dengan surga kecil yang ada di muka bumi oleh sebab itu perusahaan nikel membawa malapetaka bagi masyarakat Kabupaten Raja Ampat bukan membawa kemajuan. Raja Ampat Papua Barat Daya yang di kenal dengan para wisata dunia yang unik dan menarik untuk di kunjungi dan dengan parah wisatalah pertumbuhan ekonomi masyarakat itu berkembang bukan perusahaan Nikel.
Pemerintah pusat perlu sadar bahwa Perusahaan Nikel bukanlah jalan yang ideal untuk masyarakat Raja Ampat sejahtera. Dan Perusahaan Nikel juga bukanlah jalan keluar, Nikel yang berisi oligarki, yang bukan kebenaran mutlak. Namun yang harus Pemerintah akui bahwa Raja’ Ampat ialah warisan dunia. Indonesia terkenal dengan Wisatawan dunia karena kabupaten raja Ampat, jadi bagi saya Nikel tidak penting untuk masyarakat raja Ampat, yang penting iyalah alamnya yang kaya akan segala kekayaan alamnya.
Kedatangan bapak menteri ESDM bukan membawa kesejahteraan melainkan membawa kerusuhan dalam Perjuangan yang sementara berlangsung di Kabupaten Raja Ampat terhadap masyarakat setempat yang mendiami wilayah tersebut yang tanah adatnya mau dirampas untuk perusahaan nikel, tujuan Menteri ESDM datang untuk menerima aspirasi dari masyarakat adat aktivis yang ada di Papua Barat Daya namun teganya bapak menteri ESDM mengindar dan pergi begitu saja. Dan tempat yang di kunjungi oleh bapak menteri ESDM salah pada sasarannya bukan disitu terdapatnya namun yang jadi pertanyaan ialah tujuan yang dari kedatangan bapak menteri ESDM sebagai apa. Namun kami menegaskan agar tidak lagi ada perusahaan Nikel di Kabupaten Raja Ampat Papua Barat Daya dan terlebih khusus di tanah Papua sebagai Sekretaris Kaderisasi DPC GMNI Kota Sorong dengan tegas Menolak rupah apa saja yang menjadi kebutuhan negara yang merugikan masyarakat adat di Papua Barat Daya.
Masyarakat yang masih kental dengan Budaya, adat istiadat nya, dan sumber daya alam dan para wisatanya yang menjadi jalan terbaik yang paling realistis, solutif dan efektif. Masyarakat adat Kabupaten Raja Ampat provinsi Papua Barat Daya.***
Penulis: Melkior Paa, Sekertaris Kaderisasi DPC GMNI Kota Sorong.