By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Pernyataan Sikap SP-NTT: Polemik Geothermal Flores-Lembata dan Polemik Investasi di Pulau Padar Taman Nasional Komodo
Semangat Muda Kaum Nasionalis: Deklarasi GSNI Pacitan
Aksi Mahasiswa: Bubarkan DPR ?
Mas Bambang Patjul Dibutuhkan Fokus Skala Nasional
‎Dugaan 22 Anak SD Keracunan Makanan dari Program MBG, Ketua GMNI Inhil: Kurangnya Kontrol Pihak Terkait

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Opini

Republik Pengantar Paket

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Selasa, 29 April 2025 | 21:53 WIB
Bagikan
Waktu Baca 4 Menit
Foto: Yongki, Mantan Ketua DPC GMNI Malang/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – Sekarang marilah kita menyulam kembali ingatan kita tentang pengalaman pahit pada masa-masa kolonial. Suatu masa yang suram itu telah menggugah semangat perjuangan para pendiri bangsa kita. Pada masa itu mereka sangat sibuk untuk mencari jalan keluar menuju kebebasan dan merdeka. Mereka bertaruh segalanya bahkan berkorban nyawa demi mencapai kemerdekaan.

Tuhan tidak menutup mata, setelah melewati masa perjuangan yang panjang itu, maka tiba saatnya bagi bangsa Indonesia untuk merdeka. Tetapi pada kemudian hari apa yang terjadi?. Setiap dari kita telah menghirup udara kemerdekaan itu namun masih tercekik. Apa sebabnya kita masih tercekik?. Barulah kita menyadari bahwa kita tidak berjalan di atas relnya Republik Indonesia.

Apa itu relnya Republik Indonesia?. Bung bisa menafsirkan dengan berbagai tafsir, namun satu hal yang pasti relnya Republik Indonesia yang saya maksud adalah cita-cita dari Republik Indonesia itu sendiri. Sekarang ini kita merasakan sebagai bangsa yang hidup dalam fatamorgana. Kehilangan kepercayaan diri mengubah kita dari bangsa patriot menjadi bangsa pengantar paket.

Lebih jelas saya ingin kita menggali lagi apa itu Republik Indonesia. Dalam karya-karya Tan-Malaka seperti Madilog dan Naar de Republiek Indonesia, Tan Malaka menekankan pentingnya republik sebagai alat untuk membangun masyarakat sosialis yang bebas dari penindasan kolonial dan feodalisme. Visi yang sama dilontarkan oleh Bung Karno tentang dasar Negara Indonesia Merdeka dalam pidato termasyhurnya pada 1 Juni 1945 di depan sidang BPUPKI itu. Singkat kata bahwa cita-cita kita adalah sebagai Republik Indonesia yang merdeka untuk membangun masyarakat sosialis.

Dalam karya-karya kita sebagai bangsa yang modern ini, tidak nampak jelas kita sedang membangun masyarakat yang sosialis itu, kita terombang – ambing seperti bertemu di jalan buntut, terisolasi dari tradisi – tradisi klasik, dan semakin dicekik oleh kapitalis, namun sekedar melangsungkan nasib kita hanya bisa memilih menjadi bangsa pengantar paket. Lantas siapa pemilik paket itu ?. Mereka adalah para kapitalis, para konglomerat atau kaum-kaum Oligarki.

Baca Juga:   GMNI Harus Kembali ke Jalan Persatuan

Mereka membangun gedung – gedung pencakar langit di atas tanah – tanah rakyat secara paksa, demikian pula merampas kekayaan rakyat hingga tak tersisa. Dengan kondisi menderita rakyat ingin meminta bantuan kepada pemerintah, namun yang tidak diduga adalah jawaban pemerintah yang lesu. “Ya nanti kita usahakan ya” sudah begitu saja dan berlalu.

Baru-baru ini CNBC memberitakan kepada kita mengenai laporan dari World Bank. Dalam laporan Word Bank itu terang-terang menunjukkan data bahwa mayoritas masyarakat di Indonesia sebagai penduduk miskin, dengan porsi sebesar 60,3% dari jumlah penduduk pada 2024 sebesar 285,1 juta jiwa. Kabar ini laksana badai yang belum berlalu, terus menerjang dalam kalbu. Kemiskinan masih menjadi hantu. Apakah kita belum siap untuk bergerak maju ?.

Sekarang marilah kita melihat apa yang telah kita perbuat, benar – benar suatu masalah yang sulit diatasi ialah perilaku pejabat kita yang tidak berkenan. Korupsi, Kolusi, Nepotisme terus menjadi – jadi. Tradisi semacam ini yang buat rakyat Indonesia miskin dan melarat. Bertumbuh dalam ketidak jujuran semakin mendekatkan kita pada kehancuran. Mengenai ketidak jujuran ini, Bung Hatta telah mengingatkan kita dengan berkata: “Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman, tapi kalau kurang jujur ini yang sulit diperbaiki”.

Sekarang barulah kita mengerti Republik Indonesia sekarang sangat berbeda jauh dari Republik rancangan Tan Malaka, Republik rancangan Bung Karno dan Republik rancangan Bung Hatta. Di dalam Republik Indonesia sekarang ini, tumbuh benih-benih ketidak jujuran, semakin menjalar menjulang tinggi melampaui hati nurani.

Cinta, kekeluargaan, dan gotong royong sekedar metafisik. Bung di dalam Republik Indonesia sekarang itu, kita bertemu sebuah perusahaan asing penjual Pizza, sementara rakyat kita “sekedar melangsungkan nasib hanya bisa memilih menjadi pengantar paket”.***

Baca Juga:   Refleksi 80 Tahun Indonesia Merdeka

Penulis: Yongky, Mantan Ketua DPC GMNI Malang.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Foto: Desain Grafis oleh SP-NTT/MARHAENIST
Pernyataan Sikap SP-NTT: Polemik Geothermal Flores-Lembata dan Polemik Investasi di Pulau Padar Taman Nasional Komodo
Senin, 25 Agustus 2025 | 17:44 WIB
Semangat Muda Kaum Nasionalis: Deklarasi GSNI Pacitan
Senin, 25 Agustus 2025 | 13:34 WIB
Aksi Mahasiswa: Bubarkan DPR ?
Senin, 25 Agustus 2025 | 13:28 WIB
Mas Bambang Patjul Dibutuhkan Fokus Skala Nasional
Minggu, 24 Agustus 2025 | 21:13 WIB
‎Dugaan 22 Anak SD Keracunan Makanan dari Program MBG, Ketua GMNI Inhil: Kurangnya Kontrol Pihak Terkait
Sabtu, 23 Agustus 2025 | 19:24 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Peringati HUT Kemerdekaan RI, DPC GMNI Touna dan DPK GMN Bung Tomo Manajenen Gelar Nobar Sekaligus Bedah Film bersama Masyarakat
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Kapitalisme

Menkeu: Rp 6,2 Triliun Telah Disalurkan Untuk Realisasi BLT BBM

Marhaenist - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, realisasi bantuan langsung tunai…

InfokiniMarhaenis

Komitmen Berantas Premanisme, Ketua Pemuda Demokrat Surabaya: Parkir Liar Rugikan Masyarakat dan PAD

Marhaenist.id, Surabaya – Viral kasus dugaan tindak kekerasan yang dilakukan oleh juru…

Indonesiana

Bahagianya Pengungsi Banjir Demak Bisa Bukber Bareng Ganjar

Marhaenist.id, Demak - Banjir bandang yang melanda warga Demak dan sekitarnya menjadi…

Kabar GMNI

6 DPK GMNI Halut Setujui Copot Wilson Musa Sebagai Ketua Cabang

Marhaenist.id, Halut - 6 (Emam) Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional…

Kabar GMNI

Bersaing Ketat Menuju 5 Besar KPU Trenggalek, Inilah Nama 3 Kader GMNI yang Telah Masuk 10 Besar

Marhaenist.id, Trenggalek - Tim seleksi (Timsel) Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten…

Kabar GMNI

Momentum IWD 2024: Inspire Inclusion sebagai Spirit Keberpihakan Perempuan

Marhaenist.id, Surabaya - Hari Perempuan Intenasional atau dalam bahasa umum yang dikenal oleh…

Kabar GMNI

GMNI Bersama Masyarakat Mamuju Tengah Gelar Aksi di Kantor ATR/BPN, Desak Pencopotan Kepala BPN

Maehaenist.id, Mamuju Tengah -Puluhan kader dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang…

Kabar GMNI

Diterpa Berita Hoax, Dendy Setiawan Tegaskan Kembali Tak Akan Mencalonkan Diri sebagai Ketum ataupun Sekjend DPP GMNI

Marhaenis.id, Surabaya - Beredar adanya berita hoaks yang mengatakan bahwa M Ageng…

Infokini

Hadiri Sidang Palti Hutabarat, Ganjar: Ini Soal Persaudaraan dan Kemanusiaan

Marhaenist - Mantan Capres dan politisi PDIP, Ganjar Pranowo hadir langsung dalam…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?