Marhaenist.id, Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) akan melaksanakan Kongres Persatuan untuk mengakhiri image dualisme yang diterjadi di kubu GMNI pasca Kongres GMNI di Kota Ambon Maluku.
Mengenai akan dilaksanakannya Kongres Persatuan di GMNI itu ditandai dengan adanya Hasil Rapat Pleno XVIII DPP GMNI dengan Ketetapan Pleno nomor: 018/Pleno/DPP.GMNI/I/2025 tertanggal 30 Januari 2025 yang menyatakan hal sebagai berikut:
1. Menyepakati untuk melakukan konsolidasi dan melaksanakan Kongres Persatuan.
2. Adapun, Waktu, Tempat, dan Konsep, dan Teknis Pelaksanaan Kongres Persatuan dan Dinamika selanjutnya akan dimusyawarahkan lebih lanjut.
Akan digelarnya Kongres Persatuan di GMNI, bukanlah isapan jempol belaka. Ketua Umum DPP GMNI, Arjuna Putra Aldino maupun Sekjend DPP GMNI, Muh Ageng Dendy Setiawan sangat antusias mendukung Kongres tersebut.
Dukungan itu terlihat dalam postingan Story WhatsApp mereka berdua (Ketum dan Sekjend DPP GMNI), Sabtu (8/2/2025) yang memposting pamflet tentang akan digelarnya Kongres Persatuan berdasarkan Hasil Rapat Pleno XVIII DPP GMNI dengan Ketetapan Pleno nomor: 018/Pleno/DPP.GMNI/I/2025.
Dukungan Kongres Persatuan juga ikuti oleh seluruh Pengurus DPP GMNI lainya yang berada dibawah koordinasi Arjuna dan Dendy. Secara bersamaan, mereka juga menyebarkan luaskan Pamflet Hasil Rapat Pleno XVIII DPP GMNI tersebut diseluruh media sosialnya.
Sementara itu, DPD GMNI Jawa Timur dan DPD GMNI Bali dengan semangat nasionalisme dan persatuan, serta komitmen untuk mengembalikan marwah perjuangan GMNI, menggaungkan untuk mendorong segera dilaksanakannya Kongres Persatuan.
Mereka mengadakan pertemuan guna membahas dan mendorong Kongres Persatuan di Kota Batu, Jumat (7/2/2025). Dalam pembahasannya, kedua DPD GMNI itu menyepakati 6 hal yang kemudian tertulis sebagai pernyataan sikap sebagai berikut:
1. Menegaskan kembali GMNI sebagai organisasi perjuangan mahasiswa yang berlandaskan Marhaenisme, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai nasionalisme, demokrasi, dan persatuan dalam kehidupan berorganisasi serta perjuangan sosial.
2. Mengakhiri segala bentuk dinamika perpecahan dalam tubuh GMNI, dengan semangat rekonsiliasi dan musyawarah demi satu GMNI yang kokoh, inklusif, dan berorientasi pada kepentingan bangsa dan rakyat.
3. Menyatukan seluruh kader GMNI dalam satu wadah kepemimpinan yang sah dan diakui secara organisasi, berdasarkan keputusan kongres yang demokratis dan berlandaskan aturan organisasi.
4. Menolak segala bentuk intervensi eksternal yang dapat melemahkan independensi GMNI, serta berkomitmen menjaga kedaulatan organisasi dari kepentingan politik praktis yang bertentangan dengan visi perjuangan GMNI.
5. Memperkuat peran GMNI sebagai agen perubahan sosial, politik, dan kebangsaan, dengan tetap berpihak pada kepentingan rakyat kecil serta memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
6. Menyerukan kepada seluruh kader GMNI untuk bersatu dalam semangat persaudaraan, tanpa mengedepankan ego dan kepentingan kelompok, demi masa depan GMNI yang lebih baik dan relevan dengan tantangan zaman.
Disisi lain, Saman Amirudin Patty, salah satu eksponen GMNI asal Kota Ambon mengapresiasi langkah DPP GMNI yang mau melaksanakan Kongres Persatuan.
Menurutnya, dualisme kepengurusan akan melahirkan kebencian sesama anggota GMNI dan harus diakhiri dengan Kongres Persatuan agar tak ada perpecahan lagi.
“Saya, kita dan kalian semua pasti sudah bosan dengan segala perpecahan di GMNI. Dualisme kepengurusan hanya melahirkan kebencian terhadap sesama kader GMNI. Saya juga salut sama DPP GMNI versi Arjuna-Dendy yang secara organisatoris mengadakan penetapan dan menyepakati adanya Kongres persatuan,” ujar Saman saat berkomentar di Grup WA GMNI NUSANTARA, Sabtu (8/2/2025).
Ali Tanda yang juga salah satu eksponen GMNI mengungkapkan bahwa langkah DPP GMNI sudah tepat untuk melaksanakan Kongres Persatuan dibalik marak okmun-okmun yang menjerumuskan GMNI ke arah yang merusak marwahnya dan tidak terkontrol.
“Langkah yang dilakukan Arjuna dan Dendy sebagai DPP GMNI adalah hal yang tepat untuk menghilangkan image dualisme, karena sekarang ini GMNI telah kehilangan Marwah akibat orang-orang yang tidak bertanggung-jawab tanpa dikendalikan,” ungkap Ali.
Diketahui, pamflet Hasil Rapat Pleno XVIII DPP GMNI dengan Ketetapan Pleno nomor: 018/Pleno/DPP.GMNI/I/2025 telah ramai dibagikan oleh Anggota dan Kader serta DPC dan DPD GMNI se-Indonesia yang sejalan dengan Kongres Persatuan di platfom media sosial mereka, dari Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Tik tok.***
Penulis: Redaksi/Editor: Redaksi.