By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Resensi Ekologi Marx – John Belammy Foster
PB Jakarta Bangun Koperasi ‘Bottom Up’
Kisruh Koperasi dan MRT Bikin Iklim Usaha Buruk,  Ketua PB Jakarta Apresiasi Kebijakan Pramono Anung
Resensi Buku Karl Popper: Logika Penemuan Ilmiah
Kenapa Harus Adili Jokowi?

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Opini

Tolak Perusahaan Sawit di Wilayah Adat Suku MOI Kabupaten Sorong Papua

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Senin, 9 Juni 2025 | 16:12 WIB
Bagikan
Waktu Baca 3 Menit
Foto: Melkior Paa, Sekretaris DPC GMNI Kota Sorong/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – Dengan Kabar baru dari pemerintah pusat melalui menteri ESDM bahwa akan diturunkan Perusahaan asing besar-besaran di wilayah tanah Papua, Papua Barat Daya yang ditujukan langsung kepada pemerintah daerah yaitu pemerintah Kabupaten Sorong. Perusahaan sawit di wilayah Kabupaten Sorong Tanah Adat Malamoi yang hari terkenal dengan Migas, Minyak bumi, Gas Sawit yang sedang berlangsung untuk mensuplai kepada pemerintah pusat untuk menunjang keberlangsungan pengelolaan negara republik Indonesia. Dan masih lagi mau turunkan Perusahaan sawit di wilayah adat Suku MOI yang mendiami kabupaten Sorong.

Menurut saya sebagai Sekretaris kaderisasi DPC GMNI Kota Sorong sudah sangat cukup bila di kelola dengan baik tidak perlu harus ada penambahan perusahaan sawit lagi karena dari ketiga perusahaan besar yang sudah masuk beroperasi di wilayah perintah kabupaten Sorong terlebih khusus wilayah adat suku MOI yang mendiami wilayah kabupaten Sorong.

Kami sadar bahwasanya jika ketiga perusahaan ini dikelola oleh pemerintah pusat dengan baik maka negara Republik Indonesia ini akan lebih maju jika tidak ada pimpinan yang memikirkan sak pribadi nya tetapi jika pimpinan berfikir untuk membangun negara ini dengan baik maka rakyatnya sejahtera tidak lagi menjadi negara yang di sebut negara termiskin di dunia percuma banyak perusahaan yang masuk namun tidak terkelola dengan baik.

Sebagai Sekretaris Kaderisasi DPC GMNI Kota Sorong menegaskan bahwasanya masyarakat kabupaten Sorong terlebih khusus suku MOI yang mendiami wilayah adat kabupaten Sorong sudah tidak lagi menerima perusahaan sawit yang masuk di wilayah adat kami dulu MOI. Kami sudah kasih lebih dari apa yang menjadi milik kita yang milik alam leluhur kita melalui MIGAS Minyak bumi, gas dan sawit.

Baca Juga:   Studi Terhadap Prilaku Keserakahan, Seberapa Mengerikannya Manusia? (Bagian 1)

Kami tidak membutuhkan perusahaan manapun yang mau turun di wilayah adat kami yaitu masyarakat suku MOI di kabupaten Sorong. Dengan demikian kami menolak dengan tegas perusahaan asing yang mau masuk menghancurkan tanah adat kami tanah MOI. Kami tidak membutuhkan perusahaan karena kami bisa hidup tanpa perusahaan sawit tetapi kami tidak bisa hidup tanpa hutan adat kami.

Hutan adat kami adalah ibu yang membesarkan kami memberikan kehidupan kepada kami maka itu kami tolak dengan tegas semua rupa perusahaan yang di turunkan dari pemerintah pusat melalui keputusan menteri ESDM.

UU Otsus sangat jelas dalam aturan yang sudah di putuskan bahwasanya dalam UU Otsus PP nomor 106 dan 107 sudah jelaskan bahwa. Karena hutan kami akan memberikan sekolah bagi anak,cucu dan juga menjadi ibu dan kehidupan kepada kita di wilayah adat suku MOI maka kami menolak perusahaan sawit di wilayah adat suku MOI yang mendiami wilayah pemerintahan kabupaten Sorong.

Sebagai Sekretaris Kaderisasi DPC GMNI Kota Sorong, saya menegaskan kepada bapak menteri ESDM untuk mencabut izin perusahaan sawit dan tidak lagi menerima perusahaan asing lainnya di wilayah adat suku MOI yang mendiami wilayah pemerintahan kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat Daya.***


Penulis: Melkior Paa, Sekretaris Ksderisasi DPC GMNI Kota Sorong.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Resensi Ekologi Marx – John Belammy Foster
Jumat, 12 September 2025 | 00:53 WIB
PB Jakarta Bangun Koperasi ‘Bottom Up’
Senin, 8 September 2025 | 00:15 WIB
Kisruh Koperasi dan MRT Bikin Iklim Usaha Buruk,  Ketua PB Jakarta Apresiasi Kebijakan Pramono Anung
Senin, 8 September 2025 | 00:07 WIB
Resensi Buku Karl Popper: Logika Penemuan Ilmiah
Minggu, 7 September 2025 | 23:24 WIB
Kenapa Harus Adili Jokowi?
Minggu, 7 September 2025 | 21:46 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Lukisan Pakde Karwo Menolak Terbakar: Isyarat Zaman dari Api Grahadi, Ramalan Jayabaya yang Hidup
Marhaenis
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Kabar GMNI

GMNI Binjai Pertanyakan Pembebasan 44 Orang Pemakai Narkoba yang Diamankan di Diskotik Bintang Biru, Ada Apa?

Marhaenist.id, Binjai - Beberapa waktu yang lalu Polres Binjai melakukan penggerebekan di…

Kabar PA GMNI

Lolos ke Senayan, Inilah Deretan Nama Senator yang Lahir dari GMNI!

Marhaenist.id - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) telah lama menjadi wadah bagi…

Kabar GMNIOpini

Surat Cinta dari Timur Buat GMNI: Perpecahan! Nasionalisme?

Marhaenist.id - Jika tidak ada Kongres persatuan, mari kita anggota serta para…

Kabar GMNIOpini

Membelah Nasionalis, Merapikan Kekuasaan: Tangan Imanuel Cahyadi, Setneg & BIN di Balik Perpecahan GMNI?

Marhaenist.id - Perpecahan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dalam Kongres Bandung bukan…

Kabar GMNI

Kader GMNI FKIP Universitas Khairun Desak DPC GMNI Ternate Percepat Pelantikan: Jangan Terjebak Polemik DPP

Marhaenist.id, Ternate - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) sebagai organisasi perjuangan marhaenis…

Kabar GMNI

Aksi Nyata untuk Lingkungan yang Lebih Hijau, GMNI Malang dan Kaliku Gelar Gerakan Penanaman Pohon di Sepadan Kali Curungrejo

Marhaenist.id, Malang - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Polithinking

Interview Gunawan ‘Kawier’ Hartono Bakal Calon Walikota Yogyakarta Dari PDI Perjuangan

Marhaenist - Pilkada Kota Yogyakarta bakal digelar November 2024 mendatang. Nama-nama bakal…

Aji Chayono, Penulis Lepas/MARHAENIST.
Kabar GMNIMarhaenismeOpini

GMNI dalam Persimpangan Jalan: Machtsvorming sebagai Gagasan Pemersatu

Marhaenist.id - Di tengah arus disorientasi ideologis dan pragmatisme politik yang menjangkiti banyak…

Opini

Pemerintah dan Praktik Manipulasi dalam Proyek Strategis Nasional pada Pengembangan Pantai Indah Kapuk (PIK 2)

Marhaenist.id - Di perairan Kabupaten Tangerang, Banten, ditemukan pagar laut sepanjang 30,16…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?