Marhaenist.id – Penolakan Kongres Bandung dan Keinginan diselenggarakannya Kongres Persatuan dalam tubuh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) terus menggema diseluruh pelosok negeri dan diteriakan oleh Kader GMNI di Indonesia.
Diteriakan Kongres Persatuan ditubuh GMNI oleh Kader di seruruh pelosok Indonesia dianggap sebagai titik balik untuk kembali kepada Marhaenisme yang didalamnya ada Sosio Nasionalisme sebagai asas untuk menyatuakan kembali GMNI yang terpecah pasca Kongres di Ambon 2019 lalu.
Teriakan-teriakan tentang Kongres Persatuan GMNI banyak diluapkan kader GMNI melalui tulisan dan diposting di grup WhatsApp GMNI NUSANTARA dengan anggota grup sebanyak 1025 orang yang berasal dari Kader GMNI seluruh Indonesia.
Grup WhatsApp GMNI NUSANTARA itu telah dijadikan wadah untuk meluapkan kekesalan kader terhadap Imanuel yang melakukan kongres sendiri di Bandung yang oleh pengikutnya setianya dikatakan sebagai kongres persatuan dan Arjuna yang tak kunjung mencari solusi agar Kongres Persatuan bisa terwujud.
Didalam grup itu, Bung April yang menyuarakan keresahannya terhadap terjadinya dualisme ditubuh GMNI, mengatakan bahwa organisasi GMNI terbentuk dari peleburan 3 organisasi besar, mengapa saat ini menjadi dualisme? Dan para kader masih berbicara kubu-kubuan dan tak mau menyatu.
“Marhaen akan kalah jikalau GMNI saja masih bicara versi A dan B. Malu lah kita sama pendiri. Udah berupaya meleburkan 3 organisasi besar buat lahir barang ini. Generasi kita ko PENGECUT semua sih,” katanya, Rabu (9/7/2025).
Disisi lain, Ricdwan Abbas Bandaso dengan lantang menyuarakan agar kongres persatuan yang nantinya terlaksana lahir dari kesepakatan kedua kubu, baik Arjuna maupun Imanuel.
Ia menekankan bahwa jangan ada kongres-kongres-an yang mengatasnamakan persatuan, kata dia, kongres persatuan di GMNI haruslah lahir dari musyawarah mufakat yang disepakati oleh ke dua kubu.
“Mau bersatu ya libatkan 2 kubu dalam musyawarah-mufakat. Jangan ada kongres-kongres-an yang katanya untuk GMNI padahal untuk kepentingan DPP dan kepentinganmu,” ungkapnya dalam grup WhatsApp GMNI NUSANTARA, Rabu (9/7/2025).
Ia juga meneriakan bahwa tentang adanya kepentingan yang terselubung dengan seruan mengikuti Kongres GMNI di Bandung sebagai Kongres yang diklaim persatuan di dalam grup GMNI NUSANTARA.
“Bikin malu, lantang meneriakan kebohongan di hadapan ribuan pemikir. Emang kalian pikir kepentingan kalian tidak tercium? Ribuan penghuni grup ini kalian anggap bodoh sampai tidak akan tahu maksud terselubung mu?,” lanjutnya.
Ia juga menekankan atas nama cinta terhadap organisasi GMNI agar kader tidak mengadiri kongres di Bandung sehingga tidak memperdalam perpecahan ditubuh GMNI dan benar-benar mewujudkan yang namanya. kongres persatuan.
“Kalau cinta GMNI, jangan ikut ke Bandung, dan jangan ikut Juna. Ke depan dalam waktu dekat akan ada rembug kader, itu harapan kita bersama dan mari kita wujudkan persatuan yang benar-benar persatuan, bukan ikut Kongres Nuel yang katanya persatuan dan bukan ikut Juna pula,” tandasnya.
Diketahui, dari 1025 orang anggota grup WhatsApp GMNI NUSANTARA, sebagian besar kader GMNI baik Kubu Imanuel dan Kubu Arjuna sama-sama menginginkan Kongres Persatuan dan hanya sebagian kecil yang menyetujui terlaksana Kongres di Bandung.***
Penulis: Redaksi/Editor: Redsksi.