By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Pernyataan Sikap SP-NTT: Polemik Geothermal Flores-Lembata dan Polemik Investasi di Pulau Padar Taman Nasional Komodo
Semangat Muda Kaum Nasionalis: Deklarasi GSNI Pacitan
Aksi Mahasiswa: Bubarkan DPR ?
Mas Bambang Patjul Dibutuhkan Fokus Skala Nasional
‎Dugaan 22 Anak SD Keracunan Makanan dari Program MBG, Ketua GMNI Inhil: Kurangnya Kontrol Pihak Terkait

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Infokini

Obituari Faisal Basri, Ekonom Kritis Yang Selalu Berjarak Dengan Kekuasaan

Indo Marhaenist
Indo Marhaenist Diterbitkan : Kamis, 5 September 2024 | 12:07 WIB
Bagikan
Waktu Baca 5 Menit
Ekonom senior Faisal Basri. FILE/IST. Photo
Bagikan
iRadio

MARHAENIST – Ekonom senior Faisal Basri meninggal dunia pada dini hari ini pukul 03.50 WIB, Kamis (05/09/2024) di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan. Pria yang juga merupakan salah satu pendiri lembaga riset Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) ini wafat pada usia 65 tahun.

“Innalillahi wa innailaihi rodji’un. Telah berpulang ke rahmatullah hari ini Kamis, 5 September 2024, pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta, suami, ayah, anak, abang, adik, uwak, mamak, kami tersayang, Bapak Faisal Basri bin Hasan Basri Batubara pada usia 65 tahun,” berikut kabar yang beredar luas di sejumlah WA group dan media sosial.

“Mohon doanya semoga Rahimahullah diberikan tempat terbaik Jannatul Firdaus, diampuni segala khilafnya, dilapangkan kuburnya, diterima amal ibadahnya, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan,” lanjut kabar tersebut.

Jenazah Faisal Basri rencananya akan berada di rumah duka di Komplek Gudang Peluru Blok A 60 Jakarta Selatan.

Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif INDEF Esther Sri Astuti menilai Faisal Basri merupakan ekonom senior dengan analisis yang tajam dan kritis. Esther mengaku mengenal almarhum ketika kuliah perekonomian Indonesia saat studi Magister Ilmu Ekonoomi di Universitas Indonesia.

“Bagi saya, Bang Faisal Basri bukan hanya founder INDEF, tetapi juga sebagai bapak dan senior yang selalu memberi bimbingan kepada kami. Pendiriannya teguh dan jujur serta analisis yang kritis dan tajam tidak hanya menginspirasi kami, tapi juga membuka wacana pemikiran publik,” tutur Esther, Kamis (05/09/2024).

Dalam kesempatan berbeda, Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual mengatakan dia pernah menjadi murid almarhum Faisal Basri untuk dua mata kuliah, yakni ekonomi pembangunan dan ekonomi politik.

Baca Juga:   Penangkapan Paksa Warga Kebon Sayur dan Upaya Intimidasi dari aparat Kepolisian

“Ketika saya menjadi mahasiswa, beliau terbuka berdiskusi dengan berbagai kalangan dan orangnya sederhana sekali. Sering hanya pakai tas ransel dan sandal gunung saja kemana-mana,” kata David.

Waktu berlalu, hingga akhirnya David sering berada satu panggung dengan sang guru di berbagai acara seminar ekonomi.

“Memang sejak jadi dosen saya tahun 1993, beliau konsisten menyuarakan kritik-kritik tajam tapi membangun dengan data-data yang reliable untuk kemajuan bangsa,” ujar David.

Almarhum Faisal Basri lahir di Bandung pada 6 November 1959 tersebut meraih gelar sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) pada 1985 dan melanjutkan studinya dengan meraih gelar Master of Arts bidang ekonomi di Vanderbilt University Amerika Serikat (AS) pada 1988.

Selain masih aktif sebagai ekonom, Faisal merupakan seorang dosen senior di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) dan Kepala Dewan Penasehat Indonesia Research & Strategic Analysis (IRSA).

Karirnya sebagai pengajar dimulai saat mengajar di FEB UI untuk mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi sejak 1981.

Faisal juga mengajar di program Magister Akuntansi (Maksi), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP), dan Program Pascasarjana UI sejak 1988.

Setelah itu, Faisal Basri sempat menjadi Ketua Jurusan Ekonomi dan Studi Pembangunan FEB UI pada 1995-1998, serta menjadi ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta di tahun 1999-2003.

Faisal Basri juga pernah menjadi tim perkembangan perekonomian dunia pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN (kini Menko Perekonomian) pada tahun 1985-1987 dan anggota tim Asistensi Ekuin Presiden RI pada tahun 2000.

Di luar dunia ekonomi, Faisal Basri diketahui juga merupakan salah satu pendiri Majelis Amanah Rakyat (MARA) yang merupakan cikal bakal Partai Amanat Nasional (PAN). Dia menjadi Sekjen PAN di era reformasi periode 1998–1999.

Baca Juga:   Tantang Keberpihakan Pram Doel Ke Seniman, Pelukis Kota Tua Kirim Undangan Ke Markas Timses Jl Cemara 19

Pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2012. Faisal saat itu bersama Biem Benyamin, mencalonkan diri sebagai calon Gubernur dan calon wakil Gubernur DKI dari jalur independen, Faisal juga menjadi salah satu penasehat di Barisan Nasionalis, yaitu perkumpulan yang terdiri dari berbagai organisasi nasionalis, dan kerap mengkritik serta menentang kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat, dan hanya menguntungkan para pemegang jabatan di pemerintahan saja.

Tak cuma lantang dalam vokal, Faisal Basri kerap menuangkan pandangan, pemikiran, hasil penelitian, dan analisis terkait perekonomian dalam berbagai jurnal ilmiah, makalah, dan buku-buku yang telah dipublikasikan.

Pria berdarah Mandailing Natal ini pernah meraih penghargaan sebagai Pejuang Anti Korupsi pada 2003. Sosok yang kerap mengkritik keras pemerintah membuatnya terus berjarak dengan kekuasaan. Kritik yang pernah menjadi perhatian publik adalah ketika dia mengatakan utang kereta cepat WHOOSH tidak akan lunas hingga kiamat.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Foto: Desain Grafis oleh SP-NTT/MARHAENIST
Pernyataan Sikap SP-NTT: Polemik Geothermal Flores-Lembata dan Polemik Investasi di Pulau Padar Taman Nasional Komodo
Senin, 25 Agustus 2025 | 17:44 WIB
Semangat Muda Kaum Nasionalis: Deklarasi GSNI Pacitan
Senin, 25 Agustus 2025 | 13:34 WIB
Aksi Mahasiswa: Bubarkan DPR ?
Senin, 25 Agustus 2025 | 13:28 WIB
Mas Bambang Patjul Dibutuhkan Fokus Skala Nasional
Minggu, 24 Agustus 2025 | 21:13 WIB
‎Dugaan 22 Anak SD Keracunan Makanan dari Program MBG, Ketua GMNI Inhil: Kurangnya Kontrol Pihak Terkait
Sabtu, 23 Agustus 2025 | 19:24 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Peringati HUT Kemerdekaan RI, DPC GMNI Touna dan DPK GMN Bung Tomo Manajenen Gelar Nobar Sekaligus Bedah Film bersama Masyarakat
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Kabar GMNI

Menuju Jalan Rekonsoliasi Nasional, Ketum Terpilih Kongres GMNI Bandung dan Kubu Arjuna – Dendy Sepakat Menyulam Persatuan

Marhaenist.id, Jakarta – Di tengah riuh dinamika pasca Kongres Gerakan Mahasiswa Nasional…

Sukarnoisme

Surat-Surat Islami Sukarno Dari Ende

MARHAENIST - Dalam suratnya kepada T.A. Hassan kali ini, Bung Karno kembali…

Polithinking

Cuaca Politik Tidak selalu Cerah

Marhaenist.id - Bicara cuaca tidak hanya mengenai cuaca alam, cuaca politik pun…

Kabar GMNI

Aktualisasi Marhaenisme dalam Gerakan, GMNI Malang Gelar KTD

Marhaenist.id, Malang - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Kabar GMNI

Terus Kembangkan Potensi Diri, Pesan Bupati Purworejo Untuk GMNI

Marhaenist - Dewan Pengurus Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Purworejo…

Indonesiana

Kasus Oplosan BBM: Negara Harus Bertanggung Jawab atas Kerugian Konsumen

Marhaenist.id, Jakarta - Terungkapnya praktik pengoplosan BBM di PT Pertamina Patra Niaga…

Opini

Kolam Koalisi dalam Sistem Pemerintahan di Indonesia Saat ini

Marhaenist.id - Mendengar kata koalisi mungkin tidak asing bagi para elit politik,…

Opini

Bulan Bung Karno, Momentum Kembali ke Jalan Ideologi

Marhaenist.id - Bulan juni bukan sekadar bulan kelahiran Bung Karno bagi kami…

Opini

Menolak Usulan Perguruan Tinggi Mengelola Tambang: Ancaman terhadap Demokrasi dan Kebebasan Akademik

Marhaenist.id - Usulan pemberian izin usaha pertambangan kepada perguruan tinggi telah menjadi…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?