By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Masa Jabatan Legislatif Tanpa Ujung: Celah yang Mengancam Alam Demokrasi
Konflik Politik di Buton Selatan Memanas: Bupati dan Wakilnya Saling Lapor, GMNI Kritik Ketidakdewasaan Kepemimpinan Daerah
Pesan Bung Karno Pada GMNI: Revolusi Adalah Menjebol dan Membangun!
Pancasila dan Materialisme Historis: Perspektif Filsafat Ilmu
Darimana Asal Mula Istilah Kiri Itu Muncul, Ini Jawabnya!

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.
Kabar GMNI

Konflik Politik di Buton Selatan Memanas: Bupati dan Wakilnya Saling Lapor, GMNI Kritik Ketidakdewasaan Kepemimpinan Daerah

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Kamis, 20 November 2025 | 02:47 WIB
Bagikan
Waktu Baca 5 Menit
La Ode Ahmad Faisal, Ketua DPC GMNI Baubau/MARHAENIST.
Bagikan

Marhaenist.id, Buton Selatan –Ketegangan politis semakin tajam di Kabupaten Buton Selatan (Busel) menyusul laporan-laporan yang dilayangkan antar elit pemerintahan.

Konflik ini kemudian ditanggapi oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Baubau, yang menyebut perselisihan tersebut sebagai wujud ketidakdewasaan pemimpin daerah, Rabu (21/11/2025).

Latar Belakang Pemilihan dan Sengketa

Ketegangan ini bermula dari dinamika pasca-Pilkada 2024. Empat pasangan calon sebelumnya telah mendaftar ke KPU Busel, dengan pasangan Muhammad Adios – La Ode Risawal ditetapkan sebagai pemenang melalui rekapitulasi resmi.

Namun, proses pemilihan diwarnai tudingan politik uang dari Paslon Nomor 4 (Hardodi – La Ode Amiruddin) yang menyebut adanya praktik money politic secara terstruktur, sistematis, dan masif.

Mahkamah Konstitusi pada akhirnya menolak permohonan sengketa hasil pemilihan dengan alasan melewati tenggat waktu.

Laporan Saling Serang di Pemerintahan Daerah

Setelah berkuasa, hubungan antara Bupati Busel, Muhammad Adios, dan Wakil Bupati La Ode Risawal diduga mengalami retak. Laporan dugaan penyalahgunaan wewenang kini mencuat:

1. Laporan terhadap Wakil Bupati:

Barisan Pemuda Buton Selatan melaporkan Wakil Bupati ke Kejaksaan Negeri atas dugaan penyimpangan anggaran pada perjalanan dinas.

Mereka menuding bahwa perjalanan dinas Wakil Bupati berlangsung dengan anggaran besar, namun tidak ada pertanggungjawaban publik maupun internal pemerintahan. Laporan tersebut diserahkan melalui aksi demonstrasi ke Kejari Buton pada awal November 2025. kilasbalik.id

2. Laporan terhadap Bupati:

Sementara itu, Aliansi Masyarakat Barakati di Buton Selatan melaporkan Bupati Muhammad Adios ke Kejaksaan Negeri atas dugaan korupsi, kolusi, dan nepotisme. Menurut aliansi ini, ada ketidakwajaran dalam pengelolaan anggaran proyek dan kebijakan anggaran yang tidak transparan. Kendari Kita

Kedua laporan ini sejatinya mencerminkan konflik internal elite daerah, bukan hanya pertikaian antar kelompok masyarakat biasa.

Baca Juga:   GMNI Desak Pencopotan Bahlil, Adili Jokowi dan Pembubaran PIK Sebagai PSN

Respons dari GMNI

Organisasi mahasiswa GMNI — yang dikenal aktif dalam mengawasi dinamika politik lokal — ikut memberi respons keras terhadap konflik tersebut.

Menurut Ketua DPC GMNI Kota Baubau selaku Putra Daerah Buton Selatan, La Ode Ahmad Faisal melihat seri tindakan saling laporan sebagai indikasi kegagalan kepemimpinan:

1. Mereka menilai pemimpin daerah seharusnya menggunakan jalur mediasi internal sebelum membawa persoalan ke jalur hukum.

2. Tindakan publik seperti demonstrasi, laporan pidana, dan tudingan korupsi antar pemimpin puncak pemerintah, menurut GMNI, memperlihatkan bahwa prioritas kekuasaan lebih besar daripada pelayanan publik.

4. GMNI menyerukan agar Bupati dan Wakil Bupati menahan diri dari eskalasi konflik dan segera membuka dialog untuk menyelesaikan masalah tanpa merusak citra pemerintahan dan menimbulkan ketidakstabilan di masyarakat.

Potensi Dampak bagi Pemerintahan Daerah

Konflik ini berisiko menimbulkan beberapa dampak negatif:

1. Gangguan Tata Kelola: Jika konflik terus memanas, kinerja pemerintahan bisa terganggu. Fokus pada pelaporan mungkin mengalihkan perhatian dari program pembangunan dan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat.

2. Kepercayaan Publik Menurun: Penduduk Buton Selatan bisa kehilangan kepercayaan pada pemimpinnya jika terus menyaksikan pertikaian kekuasaan alih-alih kerja sama pembangunan.

3. Pengawasan Hukum dan Transparansi: Laporan ke kejaksaan membuka peluang proses hukum, yang bisa memunculkan audit anggaran, investigasi, dan bahkan potensi sanksi jika dugaan benar. Ini bisa menjadi pisau bermata dua: memperkuat akuntabilitas, tetapi juga menciptakan polarisasi politik.

Analisis Politik dari GMNI

1. Friksi internal elite: Konflik ini bisa jadi mencerminkan adanya ketegangan yang lebih dalam antara kubu Bupati dan Wakil Bupati — mungkin karena perbedaan visi, kepentingan proyek, atau distribusi kekuasaan.

2. Peran masyarakat sipil: Organisasi pemuda seperti BPBS dan mahasiswa GMNI mengambil peran pengawas dan kontrol sosial. Ini menunjukkan bahwa di Busel saat ini, rakyat dan kaum muda siap untuk menuntut transparansi dan akuntabilitas.

Baca Juga:   GMNI Soroti Debat Pilkada Bantaeng di Makassar: Bikin Malu, Ricuh di Kampung Orang

3. Risiko stabilitas demokrasi lokal: Jika konflik tak dikelola dengan baik, bisa melemahkan institut demokrasi lokal. Namun, jika diselesaikan melalui dialog dan hukum, ini bisa menjadi contoh positif bahwa demokrasi lokal bisa mempergunakan mekanisme checks & balances.

Kesimpulan dan Seruan GMNI

1. Bupati dan Wakil Bupati Buton Selatan perlu menanggapi laporan saling serang ini dengan serius, tetapi juga dewasa dengan membuka ruang dialog.

2. GMNI dan kelompok pemuda lainnya bisa menjadi mediator moral: menekan agar konflik tidak melebar dan agar tanggung jawab pemerintah tetap pada pembangunan, bukan drama politik.

3. Penegak hukum (Kejari) harus memeriksa laporan-laporan dengan transparan dan adil, tanpa pandang bulu, agar kepercayaan publik tidak semakin terkikis.

4. Masyarakat umum harus diajak terlibat dalam pemantauan anggaran dan kebijakan supaya konflik semacam ini tidak melemahkan pelayanan dasar dan aspirasi pembangunan.***

Penulis: Redaksi/Editor: Bung Wadhaar.

iRadio
Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Masa Jabatan Legislatif Tanpa Ujung: Celah yang Mengancam Alam Demokrasi
Kamis, 20 November 2025 | 12:38 WIB
Pesan Bung Karno Pada GMNI: Revolusi Adalah Menjebol dan Membangun!
Kamis, 20 November 2025 | 00:57 WIB
Pancasila dan Materialisme Historis: Perspektif Filsafat Ilmu
Kamis, 20 November 2025 | 00:23 WIB
Darimana Asal Mula Istilah Kiri Itu Muncul, Ini Jawabnya!
Rabu, 19 November 2025 | 20:41 WIB
Kritik Pernyataan Menkum, Zainal Arifin Mochtar: Putusan MK Tidak Selalu Prospektif, Polri Harus Segera Lakukan Penyesuaian
Rabu, 19 November 2025 | 14:22 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Menyalakan Api Konferensi Asia-Afrika
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi

Lainnya Dari Marhaenist

Awali Debat Pamungkas, Ganjar: Tuanku ya Rakyat, Jabatan Hanyalah Mandat

Marhaenist.id, Jakarta - Calon presiden (Capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo, kembali…

GMNI Binjai Pertanyakan Pembebasan 44 Orang Pemakai Narkoba yang Diamankan di Diskotik Bintang Biru, Ada Apa?

Marhaenist.id, Binjai - Beberapa waktu yang lalu Polres Binjai melakukan penggerebekan di…

Paska Banjir Bandang di Nosu, GMNI Desak Pemda Mamasa Segera Tangani Irigasi Masyarakat yang Terputus

Marhaenist.id, Mamasa – Hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Nosu, Kabupaten Mamasa, Sulawesi…

Kamala Harris Kini Resmi Jadi Kandidat Capres AS Dari Demokrat

MARHAENIST - Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris resmi menerima nominasi presiden…

Konfercab Ke-I GMNI Kotawaringin Timur, Momentum Regenerasi dan Kebersamaan

Marhaenist.id, Kotawaringin Timur - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia…

DPD GMNI Sulbar Kecam Keras Insiden Rantis Brimob Lindas Pengemudi Ojol

Marhaenist.id, Mamuju - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

DPC dan DPK GMNI Se-Bangka Belitung Resmi di Lantik

Marhaenist.id, Bangka - Dengan mengusung tema “Mewujudkan Tri Sakti Bung Karno yang…

Mengenal Perjalanan Politik Ir. Soekarno

Marhaenist.id - Berbicara soal biografi Ir.Soekarno tidak lengkap rasanya jika tidak membahas…

Megawati, Demokrasi dan Hari Ini

Marhaenist.id - Saya lupa dimana pernah saya baca ketika Sukarno menceritakan bagaimana…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

🎧 Online Radio

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Merdeka!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?