Marhaenist.id, Kendari – Front Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Pergerakan Mahasiswa Muslim Indonesia (PMII) Kota Kendari menginginkan monumen untuk mengenang tewasnya Randy-Yusuf segera berdiri diperempatan Kampus Baru Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.
Keinginan itu disampakan oleh GMNI dan PMII saat memperingati 5 tahun tewasnya dua mahasiswa UHO dengan menggelar unjuk rasa ke Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (26/9/2024).
Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kendari, Sahril mengatakan bahwa orang tua Randi dan Yusuf telah mengiklaskan kepergian anaknya, sehingga permintaan pembuatan monumen patung Randi dan Yusuf sebagai simbol untuk mengenang kepergian mereka sebagai tokoh demokrasi.
“Kami meminta Pj Gubernur Sultra dan Ketua DPRD Sultra agar menyediakan anggaran untuk pembuatan monumen patung sebagai bentuk penghargaan pemerintah kepada tokoh demokrasi tersebut,” kata Sahril.
Menanggapi hal itu, DPRD Sultra melalui ketuanya Abdurrahman Shaleh bersama tiga belas anggota DPRD lainya menyetujui pembangunan monumen patung Randy dan Yusuf.
“Hari ini anggota dan Ketua DPRD Sultra bersepakat untuk menganggarkan patung monumen Alamarhum Randy dan Yusuf, ditandatangani 13 anggota DPRD Sultra,” ujar Abdurrahman dihadapan massa GMNI dan PMII.
Abdurrahman Shaleh mengungkapkan pembangunan monumen Randi dan Yusuf akan dianggarkan tahun depan.
“Ya untuk tahun 2025, adik mahasiswa tinggal datang mengawal sering-sering mendatangi DPRD Sultra,” ungkap Ketua DPRD Sultra itu.
Diketahui, Randy-Yusuf merupakan mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Provinsi Sultra, yang tewas usai aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Sultra, pada 26 September 2016 lalu.***
Penulis: Bung Wadhaar/Editor: Bung Wadhaar.