By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Gelar Konfercab Persatuan, Rifki Pratama dan Andi Supriyanto Resmi Pimpin GMNI Bima
Refleksi Hari Jadi Kabupaten Rohul Ke-26 Tahun, GMNI: Momentum Evaluasi Pembangunan dan Penguatan Nasionalisme Kerakyatan
Heri Purnomo Kembali Terpilih Secara Aklamasi sebagai Ketua PA GMNI Kota Bekasi
Erick Thohir dan Serangkaian Keputusan Aneh
Pertumbuhan Ekonomi Yang Menyisakan Luka Sosial dan Ekologis

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Polithinking

Inilah Sikap Tegas Bung Karno Menolak Berdirinya Negara Israel Diatas Tanah Palestina

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Minggu, 4 Februari 2024 | 09:05 WIB
Bagikan
Waktu Baca 4 Menit
Foto: Kondisi Gaza dan Bung Karno/Marhenist.id.
Bagikan
iRadio

Marhenist.id – Dukungan Presiden Republik Indonesia pertama, Ir Soekarno, terhadap kemerdekaan Palestina tak terbantahkan dan selalu konsisten. Bukan sekadar lewat kata-kata, tapi juga dibuktikan melalui tindakan nyata.

Meskipun Bung Karno belum pernah menjejakkan kaki di tanah Palestina, namun jejak dukungan Sang Proklamator Indonesia untuk kemerdekaan Palestina telah terpatri dalam catatan sejarah.

Dukungan pemerintah Indonesia, yang digaungkan Bung Karno, terhadap kemerdekaan Palestina tak lepas dari sokongan yang diberikan pemerintah dan rakyat Palestina terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Bahkan setahun sebelum Indonesia merdeka, pada 6 September 1944 mufti besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini memberikan dukungan secara terbuka bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Berdasarkan buku Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri karya M Zein Hassan Lc Lt, sejak dukungan yang disampai secara terbuka melalui siaran radio Syekh Muhammad Amin Al-Hussaini, jalanan di Palestina dipenuhi gelombang aksi solidaritas dan dukungan kepada Indonesia oleh masyarakat Timur Tengah.

Inilah sikap tegas Bung Karno dalam menolak pembentukan Negara Israel diatas tanah Palestina. Sikap itu adalah wujud mengamalkan Pancasila, yakni Kemanusiaan yang adil dan beradab atau kata Bung Karno menyebutnya *Internasionalisme* dalam mewujudkan perdamaian dunia.

Berikut beberapa sikap tegas Presiden Soekarno terhadap Israel:

1. Tidak memperdulikan ucapan selamat kemerdekaan dari Israel.

2. Tidak mengundang Israel dalam
Konferensi Asia Afria (KAA) diprakarsai oleh Presiden Soekarno. Beberapa negara seperti Burma (Myanmar), India, dan Srilanka berpendapat agar Israel juga diikutsertakan. Presiden Soekarno dengan tegas menolak saran itu.

3. Bagi Soekarno, Palestina lebih penting daripada Indonesia lolos Piala Dunia. Tahun 1957, tim nasional Indonesia sebenarnya sudah lolos pertandingan tingkat Asia dan hanya perlu bertanding lawan Israel untuk bisa lolos ke Piala Dunia 1958 di Swedia., Namun tim nasional tidak berangkat dan melepaskan kesempatan untuk lolos ke Piala Dunia demi mendukung Palestina dan menentang penjajahan Israel.

Baca Juga:   Bersepada Keliling Surabaya, Hasto Sampaikan Pesan Megawati

4. Tidak memberikan visa untuk kontingen Israel dan Taiwan ketika Indonesia jadi tuan rumah Asian Games IV tahun 1962. Keputusan tidak memberikan visa kepada kontingen Israel ini membuat Komite Olimpiade Internasional (IOC) berang. Indonesia pun dilarang ikut Olimpade 1964. OIC baru akan mencabut banned Indonesia jika Indonesia berjanji tidak mengulangi hal serupa di masa datang. Namun Presiden Soekarno tak bergeming. Beliau bahkan memerintahkan Indonesia keluar dari keanggotaan Komite Olimpiade Internasional (OIC) dan membentuk olimpiade tandingan: Ganefo. Hal ini dilakukannya sebagai tanda kebesaran bangsa Indonesia yg menjunjung tinggi konstitusi dan tidak bergantung dengan kekuatan dunia.

5. Dalam pidato peringatan kemerdekaan Indonesia yg ke-21, Presiden Soekarno mengungkapkan bagaimana Indonesia harus bangga sebagai bangsa yg konsekuen, berjiwa kemerdekaan, anti imperialisme, serta secara aktif tidak mengakui Israel. Pada tahun 1962, ia juga dengan tegas mengungkapkan, “Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel.”

Bung Karno bukan tanpa alasan menolak Penjajahan yang dilakukan Israel terhadap Bangsa Palestina, ia terketuk hatinya karena pernah mengalami penderitaan yang sama saat Bangsa Indonesia dijajah Belanda dan Jepang. Dari situ ia berpikir untuk menghapuskan penjajahan diatas dunia, dimana bangsa-bangsa hidup rukun dalam ikatan Internasionalisme.

Disisi lain, kemerdekaan suatu bangsa dari sebuah penjajahan harus dimiliki sesuai pembukaan UUD Negara RI adalah untuk menciptakan ketertiban dunia dan perdamaian dunia.

Soekarnois sejati adalah Pembelah Palestina dan menentang Penjajahan dan Penduduk Israel ditanah Palestina.

Merdeka, Merdeka, Merdeka!***

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Gelar Konfercab Persatuan, Rifki Pratama dan Andi Supriyanto Resmi Pimpin GMNI Bima
Senin, 13 Oktober 2025 | 00:21 WIB
Refleksi Hari Jadi Kabupaten Rohul Ke-26 Tahun, GMNI: Momentum Evaluasi Pembangunan dan Penguatan Nasionalisme Kerakyatan
Minggu, 12 Oktober 2025 | 16:32 WIB
Heri Purnomo Kembali Terpilih Secara Aklamasi sebagai Ketua PA GMNI Kota Bekasi
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 22:25 WIB
Erick Thohir dan Serangkaian Keputusan Aneh
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 21:48 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Yang Menyisakan Luka Sosial dan Ekologis
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 08:38 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Metodologi KIV: Sebagai Alat Perjuangan GMNI Melawan Tangangan Zaman
Artikel
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Polithinking

Jelang Debat Capres Terakhir, Ganjar Jalan Sehat di Pluit; Sosialisasi Agar Tak Golput

Marhaenist.id, Jakarta - Calon Presiden Ganjar Pranowo jalan sehat bareng ribuan massa…

Kabar GMNI

Tolak Kenaikan BBM, GMNI dan OKP Cipayung Geruduk DPRD Mimika

Marhaenist - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Mimika, bersama Gerakan Mahasiswa Kristen…

Internasionale

AS-Rusia dan Metamorfosis Perang Dingin

"Sejarah mencatat, Perang Dingin AS vs Uni Soviet dulu dimenangkan oleh AS.…

Internasionale

Masoud Pezeshkian Seorang Reformis Iran Jadi Pengganti Ebrahim Raisi

Marhaenist.id - Kementerian Dalam Negeri Iran mengumumkan pada Sabtu (06/07/2024) bahwa kandidat…

Opini

Chip War dan Geopolitik Laut China Selatan: Paradigma Baru Gerakan Non-Blok

Marhaenist.id - Perairan Laut China Selatan selalu menjadi “palagan geopolitik” yang terus…

Prabowo Subianto di Asrama Perguruan Tinggi (API) Pondok Pesantren Salafi Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. FILE/Twitter @prabowo
Polithinking

Kunjungan Prabowo ke Kiai NU Dinilai Sebagai Upaya Garap Suara Umat

Marhaenist - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menyatakan…

Kabar GMNI

GMNI Universitas Jakarta dan Alumni Kuatkan Semangat Perjuangan di Bulan Ramadhan

Marhaenist.id, Jakarta - Buka bersama yang digelar oleh lintas komisariat GMNI FISIP, Teknik,…

Infokini

Skenario Perbaikan Demokrasi dan Pemerintahan Dibutuhkan Oleh Masyarakat Sipil

MARHAENIST - Di tengah kondisi kehidupan bangsa yang tengah menurun dalam berbagai…

Kabar GMNI

GMNI: Istana Harusnya Refleksi, Bukan Menuduh Civitas Akademika

Marhaenist.id, Jakarta - Di tengah kemunculan kritik sejumlah civitas akademika terhadap Presiden…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?