Marhaenist.id, Trenggalek – Tim seleksi (Timsel) Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Trenggalek periode 2024-2029 telah mengumumkan 10 orang terbaik dari hasil seleksi administrasi, tes CAT (Computer Assited Test), dan wawancara, Minggu (28/5/2024).
Dari 10 orang tersebut, nantinya akan dipilih lima orang saja yang akan mengisi kursi Komisioner KPU Kabupaten Trenggalek selama lima tahun kedepan.
Hal ini diperlukan karena lima komisioner KPU Trenggalek yang terpilih nanti akan segera mengawal pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Trenggalek November 2024, sekaligus Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2024 secara bersamaan.
Selain itu, kelima komisioner tersebut berpotensi besar untuk mengawal gelaran Pemilu 2029.
Dari pantauan Marhaenist.id yang dihimpun dari berbagai sumber menemukan bahwa dari 10 orang yang dinyatakan masuk 10 besar, ada 3 Kader GMNI yang bersaing ketat menuju 5 besar Komisioner KPU Kabupaten Trenggalek.
Inilah ke 3 profil mereka yang merupakan Kader GMNI dan telah dinyatakan lolos 10 besar yang akan bersaing pula di 5 besar KPU Trenggalek 2024/2029:
1. Istambul Uyun
– Aktivis GMNI Blitar.
– Ia pernah menjadi PPK Kecamatan Munjungan dalam Pemilu 2024,
– Masuk nominasi peringkat 6 dari 10 orang yang masuk 10 besar KPU Trenggalek.
2. Mahbubil Umam
– Aktivis GMNI Tulungagung,
– Dalam Pemilu 2024 menjadi staf PPK Kecamatan Watulimo,
– Belum memiliki pengalaman penyelenggara Pemilu.
– Masuk nominasi peringkat ke 8 dari 10 orang yang masuk 10 besar KPU Trenggalek.
3. Tri Andoko
– Aktivis GMNI Trenggalek,
– Bekerja sebagai Pendamping Desa tingkat Kabupaten Pacitan,
– Belum memiliki pengalaman sebagai penyelenggara Pemilu.
– Masuk nominasi psringkat ke 9 dari 10 orang yang masuk 10 besar KPU Trenggalek.
Berikut ini 7 profil lainnya yang masuk 10 besar Calon Anggota KPU Trenggalek periode 2024/2029 yang juga merupakan kader organisasi mahasiswa eksra kampus:
1. Ali Sadad : Bendahara GP Ansor Trenggalek, Mantan Aktivis PMII Tulungagung, dari hasil penelusuran sementara Ali Sadad belum pernah menjadi penyelenggara Pemilu/Pilkada.
2. Amron Nuskhi : Pengurus GP Ansor Trenggalek, aktif di Duta Digital Desa, juga pernah terlibat dalam aktivis PMII UIN Sunan Ampel Surabaya, dan pernah berperan menjadi Panwascam Trenggalek Pilkada 2020.
3. Gayuh Satriyo Bhimantoro : Aktivis HMI Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, aktif menjadi Lawyer/Advokat, dan belum pernah menjadi penyelenggara Pemilu.
4. Hilmi Afnan : Aktivis GP Ansor, dan Sepeda Keren, juga masuk dalam jaringan pengurus ISNU Trenggalek, dan pernah menjadi Pengawas Kecamatan Trenggalek 2015.
5. Imam Nurhadi (inkamben) : Aktivis PMII Yogjakarta, dan jaringan serikat buruh. Sebelum menjadi komisioner KPU dirinya aktif di GP Ansor, pengalaman kepemiluan sebelumnya Panwascam Munjungan.
6. _
7. Istatiin Nafiah (inkmaben) Aktivis HMI Tulungagung, sebelum menjadi Komisioner KPU dirinya pernah menjadi penyelenggara PPK di Kecamatan Tugu.
8. _
9. _
10. Wahyi Ba’dal Fitri : Aktivis Muhammadiyah, mantan Ketua IPM Jawa Timur 2014-2016, pada penyelenggara pemilu, dirinya menjadi Panwascam pada Pemilu 2024.
Selanjutnya, 10 peserta yang lolos akan mengikuti fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan yang akan digelar langsung oleh KPU RI dan akan dilantik pada bulan Juni 2024 nanti.
Diketahui, dari 10 orang tersebut ada dua orang petahana, yaitu; Istatiin Nafiah dan Imam Nur Hadi. Namun selain itu beberapa orang lainnya juga pernah menjadi penyelenggara Pemilu dan pengawas Pemilu tingkat kecamatan.***
Penulis: Bung Wadhar/ Editor: Bung Wadhar.