By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Manajer Asing Pimpin BUMN: Saatnya Berhenti Merasa Rendah Diri
Eros Djarot Resmi Rilis Buku Berjudul “Autobiografi Erros Djarot jilid 1” dan “Erros Djarot: Apa Kata Sahabat”
Gelar FDG, DPD PA GMNI Jakarta Raya Dorong Pemprov Lakukan Reforma Agraria Perkotaan
Gelar Diskusi Terbatas dengan Perhimpunan Agenda 45, Andi Widjajanto: Indonesia Butuh Strategi Tepat Hadapi Perubahan Global
Ciptakan Regenerasi Kader Marhaenis, GMNI Makassar Gelar PPAB Akbar

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
IndonesianaPolithinking

Gelar Diskusi Terbatas dengan Perhimpunan Agenda 45, Andi Widjajanto: Indonesia Butuh Strategi Tepat Hadapi Perubahan Global

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Sabtu, 18 Oktober 2025 | 10:47 WIB
Bagikan
Waktu Baca 4 Menit
Diskusi terbatas yang berlangsung di Kantor Perhimpunan Agenda 45, kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Jum’at (17/10/2025)/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id, Jakarta – Tatanan Global tengah bergeser menuju sebuah tatanan baru, saat ini negara negara besar seperti Amerika Serikat tak sehebat dahulu.

Perubahan yang secara massif bersifat distrubtif sehingga semua bangsa mesti mampu beradaptasi dan merespon tantangan.

Dalam pergeseran itu Amerika Serikat tak lagi setangguh dahulu sedang China terus tumbuh besar kemungkinan akan jadi pemegang hegemoni global.

Sebagai negara kepulauan Indonesia mesti bersiap karena memiliki wilayah strategis dalam zona perebutan hegemoni Asia Pacific.

Menghadapi pergeseran itu pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memilih berdiplomasi dengan semua kekuatan.

Tanpa keunggulan kekuataan teknologi dan ekonomi, Indonesia bisa mengambil peran besar dengan mengandalkan kekuatan non kekerasan.

Pokok pikiran itu muncul dalam sebuah diskusi terbatas yang berlangsung di Kantor Perhimpunan Agenda 45, kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Jum’at (17/10/2025).

Diskusi itu merupakan bagian awal dari langkah penyusunan naskah pemikiran bidang politik global.

“Sebagaimana saat membahas masalah otonomi daerah, kami akan membuat serangkaian diskusi di sejumlah tempat untuk memperdalam hasil dari diskusi hari ini,”ujar Direktur Eksekutif Agenda 45 Warsito Ellwein.

Perubahan lewat Perang

Dalam kesempatan itu, Andi Widjojanto, mantan Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) 2022 2023 menunjukkan bahwa dalam sejarah tercatat manusia membutuhkan perang dalam segala lini untuk memajukan peradaban.

Sepanjang sejarah telah terjadi tatanan geopolitik saat ini sulit berubah menuju bentuk baru tanpa perang. Keyakinan itu dia dasarkan pada fakta sejarah yang selalu berubah lewat perang besar.

Terhitung semenjak jaman Yunani telah terjadi 17 kali perubahan hegemoni hanya perubahan yang tandai kehancuran Uni Soviet sekitar 3 dekade lalu saja tidak diwarnai perang besar.

“Kita membutuhkan perang untuk memajukan peradaban, dalam segala lini. Adapun strategi yang paling sukses dan terbukti berhasil tanpa perang adaalah perdamaian nuklir. mereka tidak lagi berperang menggunakan nuklir, sehingga perdamaian tercipta karena ketakutan terhadap kemusnahan aatau kehancuran bersama,” ujar dia.

Baca Juga:   Awali Debat Pamungkas, Ganjar: Tuanku ya Rakyat, Jabatan Hanyalah Mandat

Saat ini kemunduran tengah dialami oleh Amerika Serikat sebagai salah satu adikuasa pasca perang dunia kedua mengalami kemunduran.

Hal ini terjadi oleh karena dirinya sendiri, sementara negara negara lain berkembang dengan berbagai pilar kekuatan.

China bakal ofensif agar dapat merebut hegemoni ke tangannya. Tentu di era sekarang untuk bisa mencapainya sebuah negara mesti memiliki keunggulan dalam demokrasi, nuklir, keamanan, aliansi, stabilitas finansial, perdanganan, pembangunan, dan konektivitas sebagai pilar kekuatannya.

Semua negara kini dihadapkan pada pilihan antara China dan Amerika Serikat. Indonesia dalam setahun masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menampakkan postur sendiri dengan menampilkan gaya komunikasi high speed.

Semua poros disentuh oleh Prabowo, adapun puncak wisata politik Prabowo adalah saat berpidato di Majelis Umum PBB, 23 September 2025.

Dalam perjalanan setahun itu Prabowo menemui pemimpin dunia China, Rusia dan lainnya berdasarkan urutan kepentingan Indonesia. Untuk kepentingan minyak murah misalnya dia berkunjung ke Rusia, sedang urusan Artificial intelegent ke Amerika.

“Kondisi Indonesia tidak mungkin utk tidak terlibat dalam konflik global hari ini,” tambah Andi.

Soft Power non kekerasan

Berbicara dalam kesempatan sebelumnya KH Dr Abdul Wahid Maktub, mantan Dubes RI untuk Qatar Kemajuan ilmu dan teknologi saat ini, di mata Abdul Wahid, seperti telah membawa manusia telah sampai pada satu fase menyerupai Tuhan.

Akibatnya timbul dampak terhadap kemanusiaan. Kita bisa menyaksikannya bagaimana Amerika Serikat direpotkan persoalan tuna wisma sebagai salah satu ujud persoalan ekonomi yang serius.

Ditambahkannya, menghadapi kondisi global saat ini tak cukup hanya bertumpu pada hard power namun soft power pun penting.

“Kita punya Pancasila, di mana sila ketiga persatuan bisa menjadi persatuan kemanusiaan,” tambah dia.

Baca Juga:   Fix, Alumni UI Deklarasi Dukung Ganjar

Dunia kini butuh pendekatan keberagaman melalui konsep baru di mana sebenarnya semuanya telah ada dalam Pancasila.

Ideologi Bangsa Indonesia ini mampu menyatukan kebutuhan manusia baik yang bersifat fisik maupun metafisik.***

Penulis: Redaksi/Editor: Bung Wadhaar.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Manajer Asing Pimpin BUMN: Saatnya Berhenti Merasa Rendah Diri
Senin, 20 Oktober 2025 | 12:00 WIB
Eros Djarot Resmi Rilis Buku Berjudul “Autobiografi Erros Djarot jilid 1” dan “Erros Djarot: Apa Kata Sahabat”
Senin, 20 Oktober 2025 | 10:46 WIB
Gelar FDG, DPD PA GMNI Jakarta Raya Dorong Pemprov Lakukan Reforma Agraria Perkotaan
Minggu, 19 Oktober 2025 | 00:28 WIB
Ciptakan Regenerasi Kader Marhaenis, GMNI Makassar Gelar PPAB Akbar
Kamis, 16 Oktober 2025 | 18:14 WIB
Prihatin dengan Kondisi Demokrasi, PA GMNI dan Forum Komunikasi Santri Situbondo: Penguatan Demokrasi Harus melalui Partisipasi Anak Muda
Kamis, 16 Oktober 2025 | 11:22 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Gelar Rangkaian Pra Konferda V, DPD PA GMNI Jakarta: Paradigma Baru Perjuangan di Kota Global
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Polithinking

Puluhan Jenderal Dukung Ganjar, Siap Lawan Segala Bentuk Intervensi

Marhaenist.id, Karangayar - Puluhan Jenderal dari TNI dan Polri menegaskan siap mengawal…

Polithinking

Seknas PM Akan Konsolidasikan Puan Maharani di 13 Provinsi

Marhaenist - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Sekretariat Nasional (DPN Seknas) Puan…

Kabar PA GMNI

Komandan Pacul Resmi Ditetapkan Sebagai Wakil Ketua MPR RI 2024-2029

Marhaenist.id, Jakarta - Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Alumni (PA)…

Kabar GMNI

Kecam Dualisme yang Belum Berakhir, DPC GMNI Kendari Desak Dilaksanakan Kongres Persatuan

Marhaenist.id, Kendari - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Opini

Jeritan Sunyi Dalam Bayangan Hantu Pelecehan Seksual Terhadap Anak

Marhaenist.id - Pelecehan terhadap anak-anak merupakan pembunuhan karakter manusia sejak dini, yang…

Opini

Studi Terhadap Prilaku Keserakahan, Seberapa Mengerikannya Manusia? (Bagian 1)

Marhaenist.id - Akhir-akhir ini dunia sosial kita disibukkan oleh berita-berita tentang perilaku…

Guntur Soekarnoputra dalam peluncuran buku Catatan Merah Dari Putera Bung Karno Jilid 3, 19 Oktober 2022. MARHAENIST
Polithinking

Ganjar Nyatakan Siap Maju Capres, Guntur Soekarnoputra: Sah-Sah Saja

Marhaenist - Putra pertama Presiden Soekarno, yang juga merupakan Ketua Dewan Ideologi…

Kabar GMNI

Krisis Pengungsi Rohingya Berlarut, GMNI: Bukti Lemahnya Diplomasi Pertahanan Kita

Marhaenist.id, Jakarta - Sebanyak 157 orang pengungsi Rohingya mendarat di Desa Karang Gading,…

Kabar GMNI

3 Pembacok Aktivis GMNI Sukabumi Dibekuk, Redaksi Marhaenist.id Minta Hukuman Seberatnya Sesuai Prilakunya

Marhaenist.id, Kendari - Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi Kota berhasil…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?