Marhaenist – Putra pertama Presiden Soekarno, yang juga merupakan Ketua Dewan Ideologi Persatuan Alumni GMNI (PA GMNI), Guntur Soekarnoputra (Mastok) meluncurkan buku baru berjudul Catatan Merah dari Putera Bung Karno. Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDIP Ganjar Pranowo mengatakan bahwa buku itu mengingatkan kepada kita semua bahwa pernah banyak sejarah yang terjadi di Indonesia.
“Sehingga keputusan akan diambil dari banyak sektor, Mastok telah mengingatkan melalui roadmaptis ini, peringatan-peringatan dari catatan merah agar sebenarnya kita tidak masuk pada lubang yang sama, sehingga kita lebih hati-hati. Tentu ini kenegarawanan yang dimiliki oleh Mastok, dan kemudian dicoba ada retailing dari buku ini, sehinga anak-anak muda bisa belajar,” kata Ganjar saat memberikan testimoninya secara daring, Rabu (19/10/2022).
Ganjar menerangkan, melalui buku tersebut, juga bisa untuk mengetahui sejarah masa lalu untuk lebih bijak dalam mengambil keputusan sekarang.
Sementara itu, menurut Megawati Soekarnoputri dalam terstimoninya mengatakan, apa yang ditulis oleh Guntur itu benar, dan tidak perlu ditanyakan lagi.
Sedangkan Menkopolhukam, Mahfud MD mengatakan, bahwa judul Catatan Merah itu sangat penting dan berkarakter.
“Karena merah itu berarti tegas dan berani, artinya buku ini tentu akan berisi hal-hal yang bisa mendobrak keperdulian kita, bagaimana dulu Bung Karno berbuat yang disaksikan oleh mas Guntur dan bu Mega, dan putra-purtinya dengan berpegang teguh pada prinsip secara tegas dan berani, apapun dihadapi,” katanya.
Mahfud menjelaskan bahwa, arti warna merah itulah yang melatar belakangi bendera merah – putih.
“Merah itu artinya berani, putih itu artinya bersih, jujur, tulus, nah ini segi-segi ketegasan Bung Karno, catatan merah,” jelasnya.
Menurut Mahfud, melalui buku ini, bisa diambil pelajaran, tentang sejarah dari apa yang disampaikan oleh Bung Karno tentang Jasmerah (jangan sekali-kali meninggalkan sejarah).
“Ini tentu catatan merah ini, memuat bagian-bagian tertentu dari sejarah perjalanan hidup Bung Karno yang dicatat oleh mas Guntur sekarang ini, dan kita dapat belajar dari sejarah, mana yang baik, mana yang buruk apa akibat dari sebuah perbuatan itu selalu ada dalam catatan sejarah,” ungkapnya.
Mahfud menegaskan bahwa dalam agama ungkapan Jasmerah sangat hebat dan sama persis dengan apa yang dikatakan dalam Al-Quran tentang sejarah.
“Hai orang-orang yang beriman jangan lupakan sejarahmu, masa lalumu, karena engkau bisa membangun masa depanmu dengan melihat sejarahmu,” tandasnya.